MOJOK.CO – Seluruh dunia sedang merayakan film Spider-Man No Way Home. Kita perlu ngecek skor rating di situs macam Rotten Tomatoes dan IMDb untuk menentukan apakah film ini layak ditonton dengan rebutan tiket atau tidak.
Bukan hal yang aneh jika kita ngecek skor rating film hanya demi mendapat ukuran valid apakah suatu film layak ditonton atau nggak. Maklum lah, ada banyak banget pilihan film dan tontonan, tapi mungkin waktu luang kita cuma sedikit.
Setelah pandemi hampir serasa usai dan bioskop kembali dibuka, film Spider-Man No Way Home mengawali perayaan rebutan tiket. Meskipun sebelumnya Eternals juga layak dipertimbangkan sebagai film paling laris, tapi nggak ada yang ngalahin aksi Peter Parker dan reunian kita bareng superhero paling menderita ini.
Umumnya, orang yang hendak nonton film ngecek skor rating film melalui laman pencarian Google. Akan tampak skor dari IMDB, Rotten Tomatoes, Metacritic, dan kadang Google Users. Biar gampang menganalisis apakah skor rating film ramai kayak Spider-Man No Way Home ini layak dipercaya atau tidak, kita telaah situs pemberi skornya satu per satu.
Rotten Tomatoes
Situs ini sebetulnya paling banyak buat jujugan penonton film di seluruh dunia. Konon, terbilang paling “akurat”. Meski begitu, Rotten Tomatoes membedakan skor yang diberikan oleh kritikus film dan skor yang digunakan oleh pengguna alias penonton biasa kayak kita-kita.
Rating film yang diberikan oleh kritikus disebut dengan Tomatometer. Kamu juga bisa ngecek apa kata kritikus, apa alasannya memberikan sertifikasi “fresh” dengan tomat merah, apa alasannya memberikan sertifikasi “percikan hijau” atau green splat di situs Rotten Tomatoes.
Sedangkan skor dari penonton disebut dengan Audience Score dan digambarkan dengan popcorn. Semakin banyak yang menuliskan review, semakin penuh popcorn-nya.
Kalau melihat kasus skor rating film Spider-Man No Way Home, Rotten Tomatoes memberikan angka 98% dari rata-rata 95% Tomatometer dan 99% Audience Score. Jumlah ini bukanlah angka yang saklek. Ia bisa berubah sewaktu-waktu karena semakin banyak yang berkontribusi memberikan ulasan. Baik dari pihak kritikus, maupun penonton.
IMDb
Saingan terbesar situs Rotten Tomatoes adalah IMDb. Agak berbeda dengan Rotten Tomatoes, IMDb memberikan skor rating dari hasil rata-rata angka yang diberikan kritikus dan pengguna. Semua jadi satu. Namun, bagusnya, IMDb memberikan uraian demografi untuk menjelaskan siapa saja yang meninggalkan skor dan angka tertentu. Mulai dari jenis kelamin, penonton Amerika dan non-Amerika, sampai usianya.
IMDb cenderung memberikan skor dari audiens yang lebih banyak. Contohnya, dil film Spider-Man No Way Home saja, ada sekitar 54 ribu pengguna yang telah memberikan skor hingga mereka menemukan angka 9.2 dengan rentang skor 1-10.
Ulasan dari kritikus tetap bisa kamu cek di IMDb melalui External Reviews dan semuanya memuat artikel-artikel dari kritikus. Jadi, kamu nggak sekadar tahu angka, melainkan juga tahu alasan kritikus meninggalkan skor tertentu untuk memberikan rating film.
Memangnya masih valid dan bisa jadi patokan ya?
Jawabannya, bisa ya dan bisa tidak. Sistem penilaian film ini sebetulnya membantu merangkum kesan nonton film yang sangat subjektif. Kalau kebanyakan orang suka film Spider-Man No Way Home apakah saya juga harus suka? Kan nggak juga. Dalam satu titik, film adalah sebuah karya dan produk hiburan yang penilaian memang sulit ditentukan dengan angka.
Pertama. Situs rating film kayak Rotten Tomatoes dan IMDb sebetulnya membantu memetakan “selera orang kebanyakan” dan ini jelas tidak membantumu menentukan kelayakan film jika seleramu unik. Misalnya nih, kamu nggak suka film superhero dan aksi pahlawan-pahlawan berkostum spandeks karena kamu pikir itu konyol, tentu saja skor rating Spider-Man No Way Home yang hampir sempurna itu nggak akan membantu. Kamu tetap nggak bakal suka film semacam itu.
Kedua. Jika film yang terinput dalam database situs macam Rotten Tomatoes dan IMDb nggak terkenal-terkenal amat, ratingnya nggak bisa dikatakan akurat. Sebab, orang-orang tidak mengenal filmnya, kritikus jarang membahas filmnya. Angka yang didapat adalah hasil pemberian dari orang-orang tertentu dalam lingkup sempit. Cenderung tidak representatif.
Ketiga. Jangan-jangan, orang hanya memberikan rating film untuk film yang sangat mereka sukai dan sangat mereka benci. Kasihan film-film medioker yang nggak bagus dan nggak jelek dong. Kita pun jadi bingung buat menentukan suatu film layak tonton dan sesuai dengan selera hiburan kita atau tidak sebab penilaiannya tergolong bias. Nah, ngecek skor rating film memang agak tricky. Kadang kala kita harus mau jalan-jalan dan melihat penjabaran angkanya. Untuk itulah Rotten Tomatoes memberikan pembeda dari skor rating yang diberikan kritikus dan skor rating dari audiens.
IMDb juga mencegah penilaian bias dengan menjabarkan informasi demografi pemberi skor. Tujuannya biar yang ngecek skor rating film yang menganalisis sendiri apakah film itu cocok untuknya atau tidak.
Di luar semua itu, ada cara tradisional yang bisa kamu lakukan buat memastikan apakah kamu layak rebutan tiket ke bioskop atau cukup menunggu versi legal film Spider-Man No Way Home di Disney+. Simpel, tanya saja ke teman dekat. Tanya ke teman yang selera hiburannya mirip. Tanya redaktur Mojok yang kamu percayai juga boleh. Jangan lupa tutup telinga ketika mereka sengaja kasih spoiler. Satset ra mumet.
BACA JUGA Tolong Selamatkan Spider-Man, Film Superhero Paling Menderita dan artikel lainnya di POJOKAN.