Pria yang Makan Kucing Hidup-Hidup Itu Lagi Ada Masalah Apa Sih?

makan kucing hidup-hidup - MOJOK.CO

MOJOK.CO Selamat mual-mual membayangkan ada seseorang yang sampai hati makan kucing hidup-hidup!

Seorang pria makan daging sapi panggang—itu hal yang biasa. Tapi, seorang pria makan kucing hidup-hidup—itu baru luar biasa…

…dan menjijikkan.

Video seorang pria yang mengonsumsi kucing hidup-hidup hingga isi perutnya terbuai kini menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Berita ini, secara normal, bahkan bagi orang yang nggak suka kucing macam saya, jelas menjadi sesuatu yang membuat kita berjengit dan geleng-geleng kepala.

Dikutip dari Detik.com, peristiwa ini terjadi di Pasar Kemayoran oleh seorang pria bertopi biru dan jaket cokelat. Karena kelakuannya ini. Duta Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Femke Den Haas meminta kepolisian untuk menangkap pelakunya segera. Beruntung, gayung pun bersambut. Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar kini sudah mengerahkan anggotanya untuk mencari pria tersebut.

Kucing-Kucing yang Disayang, tapi Ditendang

Berhubung pelaku makan kucing hidup-hidup tadi belum ketangkap—mungkin lagi sakit perut berkat kelakuannya yang absurd dan nggak normal itu—kami nggak bisa menyusun alasan-alasan kenapa pria tadi sampai nekat makan kucing. Pertanyaan kami malah lebih besar lagi, yaitu…

…kenapa kucing-kucing ini nasibnya kayak peserta ajang pencarian bakat yang potensinya bagus, tapi selalu sial dan masuk ke daftar 3 Terendah karena dapat voting paling kecil???

Maksud saya, di ajang semacam AFI, Indonesian Idol, atau X-Factor, peserta yang suaranya cemerlang kadang-kadang kalah dengan peserta lain yang mendapat spotlight lebih banyak, misalnya karena penampilan atau background kisah hidupnya. Akibatnya, mereka sering masuk ke zona tidak aman dan terancam dieliminasi, biasanya lengkap dengan musik sedih, air mata, dan—kalau di acara AFI—diiringi suara Adi Nugroho yang puitis mendayu-dayu.

Yang ingin saya sampaikan adalah sebuah kenyataan miris: Betapa kucing selalu saja menjadi binatang kesayangan banyak orang, tapi kerap sial menjadi sasaran perlakuan kekerasan.

Februari lalu, lini masa geger mendengar kabar soal seekor kucing yang diseret pakai motor. Pernah pula ada berita kucing yang dicekoki miras. Terakhir, sebelum kabar soal makan kucing hidup-hidup ini jadi viral, ada juga beberapa kasus yang menyebutkan kaki kucing dipotong karena ketahuan mencuri makanan.

Loh, kok, enak betul; itu maling uang rakyat aja tangan dan kakinya masih utuh!

Sayang Secukupnya, Benci Secukupnya

Dari kasus kucing yang disayang-sayang, tapi juga disiksa dengan kejam hingga ada berita makan kucing hidup-hidup, setidaknya kita bisa belajar sesuatu: Nggak perlulah kita sayang-sayang banget sama sesuatu, atau bahkan benci-benci banget sama sesuatu.

Orang-orang yang menyiksa kucing mungkin benci berlebihan pada kucing sampai tega-tega saja melakukan kekerasan. Tapi, orang-orang yang kelewat sayang sama kucing tadi pun jadi terkesan tak kalah tega karena balas berkata-kata kasar dan ingin membayar kelakuan biadab tadi dengan sama biadabnya.

Dan, sebenarnya, dua-duanya nggak cool, Man.

Tapi—tetep—jauh lebih nggak cool lagi kalau kamu makan kucing hidup-hidup. Dari sekian banyak penjual ketoprak, steak, lotek, nasi goreng, bebek goreng, puding buah, dan lain-lain, kok ya ada saja orang yang lebih memilih makan kucing—hidup, pula???

Exit mobile version