MOJOK.CO – Fenomena pidato BTS di PBB menjadi pembuktian bahwa K-Pop bisa ‘naik kelas’ dengan elegan. Rasa-rasanya, sudah lewatlah masanya kita memandang remeh K-Pop.
Seorang kawan datang dengan muka kesal beberapa hari lalu, menunjukkan pesan dari kerabat lamanya yang tahu-tahu membalas Instagram Story-nya. Konon, gara-gara kawan saya ini kerap update video-video terbaru dari boyband K-Pop kesayangannya, ia harus bangun suatu pagi menerima DM berbunyi: “Hati-hati, nanti akidahmu menurun gara-gara K-Pop.”
Beberapa tahun lalu, saya sedang asyik mendengarkan lagu baru Super Junior (iya, zaman-zaman K-Pop generasi kedua, chingu~) waktu tiba-tiba seorang teman berkata, “Ih, K-Pop kan illuminati.”
Serius, deh, kadang-kadang saya bingung sama society sekarang ini which is gampang banget men-judge sesuatu. Maksud saya, memang akidah kita semua sudah terjamin bakal kuat dan kokoh tanpa K-Pop??? Memangnya, bisa-bisa saja kita menggeneralisir semua tokoh musik K-Pop dan produknya adalah pelaku illuminati??? Hmm???
Beberapa waktu lalu, boyband yang tengah naik daun di seluruh penjuru dunia, BTS (kepanjangan dari Bangtan Boys, bukan Behind The Scene) mendapat undangan dari PBB untuk berpidato dalam sebuah acara kampanye UNICEF bertajuk Generation Unlimited. Dibacakan oleh RM, sang leader yang konon memiliki IQ 148, pendengarnya dibuat tersentuh. Namun, meski mendapat pemberitaan yang cukup ramai, orang-orang yang kerjaannya nyindir-nyindir K-Pop agaknya malah tidak mengerti betapa hal ini merupakan bukti bahwa K-Pop juga sama bermartabatnya dengan hal lain di dunia ini, termasuk—misalnya—cushion foundation-nya Pixy yang baru, yang langsung ludes di semua gerai Pixy di Indonesia.
Ya, benar, Saudara-saudara: manusia-manusia K-Pop bisa sama dicintainya seperti itu.
Dan—tidak—kami tidak bermaksud menggadaikan akidah kami atau mendaftarkan diri ke dalam kelompok illuminati.
[!!!!!11!!!!1!!]
BTS, sebagai informasi untuk Anda-Anda sekalian, adalah boyband asal Korea Selatan yang pertama kali mendapatkan penghargaan bergengsi di Billboard Music Awards pada kategori Top Social Artist. Mereka juga menjadi grup Korea pertama yang nampang sebagai cover di Majalah Billboard, dan—tak tanggung-tanggung—menggelar konser di Amerika Serikat.
Sebagai salah satu dari “25 Orang Paling Berpengaruh di Internet” versi Majalah TIME tahun 2017 dan 2018, BTS jelas memiliki nilai penting bagi beberapa bagian populasi dunia—kalau kita tidak bisa menyebutnya sebagai ‘sebagian besar’. Tapi tampaknya, tepat-tepat saja kalau saya bilang bahwa BTS membawa kebanggaan tersendiri, khususnya bagi penggila Jin yang ngaku-ngaku jadi Worldwide Handsome atau Suga yang menyarankan grupnya memelihara katak demi mengatasi dorm mereka yang banyak nyamuknya Army, sebutan untuk fans BTS.
Gimana nggak? Setelah kehebohan pidato di acara PBB yang dibacakan oleh RM tadi, kini muncul ekspansi K-Pop ke whole new level. Pelakunya? Tentu saja the one and only BTS. Memangnya, apa yang terjadi?
Jadi, Saudara-saudara, pidato BTS di PBB kala itu kini telah berkembang luas menjadi…
*JENG JENG JENG*
…materi pelajaran dan bahan ujian di sekolah beberapa negara!!!11!!!1!
Ya, ya, ya, kamu tidak salah baca, mylov. Di sekolah yang terdapat di Korea Selatan, Singapura, dan Vietnam, pidato BTS di PBB ini muncul dalam pelajaran bahasa Inggris.
Di Korea, misalnya, pidato ini menjadi bahan rujukan dari kepala sekolah untuk ditonton sebelum siswa-siswanya melakukan ujian di hari berikutnya. Sebuah SD di Korea Selatan bahkan menginstruksikan muridnya untuk menerjemahkan pidato ini sebagai bentuk kuis. Tak hanya itu, ada juga sekolah yang meminta murid-muridnya menyusun urutan yang benar dari paragraf-pragraf pidato BTS di PBB ini.
Bukan cuma jago kandang, pidato inspiratif BTS nyatanya juga diadopsi hingga Singapura dan Vietnam. Guru-guru pelajaran di sana menjadikan pidato ini sebagai ‘garis start’ bagi para siswa untuk berbicara tentang dirinya sendiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sungguh sebuah harmonisasi yang epic~
Ah, paling-paling, gurunya Army, nih. Atau, paling-paling, ini cuma karena BTS lagi terkenal aja. Ya, kan???!!!
Semua kemungkinan memang ada—bisa saja momen ini dimanfaatkan oleh guru-guru (yang mungkin saja biasnya adalah Jimin) yang paham betul BTS tengah merajai chart musik anak-anak muda zaman sekarang. Tapi yang jauh lebih penting, pidato BTS di PBB ini memang tak bisa dianggap enteng. Bahkan kalau kamu bukan penggemar BTS, saya yakin kamu akan merasa sedikit merinding saat mendengarnya langsung—dalam artian yang positif. Coba saja, dengarkan pidato BTS di PBB di sini.
Tujuan pidato ini sendiri adalah mencapai lebih banyak orang untuk mencintai diri sendiri. Dengan apik, RM menekankan pentinya masing-masing individu untuk mendengarkan suara hati, tanpa perlu repot-repot mengikuti apa kata orang. Tuh, baca baik-baik, wahai kaum ‘apa-apa-ngikutin-tren’~
Fenomena BTS ini mungkin menjadi pembuktian bahwa K-Pop bisa ‘naik kelas’ dengan elegan. Bahkan, rasa-rasanya, sudah lewatlah masanya kita memandang remeh K-Pop.
Ha gimana—sekarang malah lagu-lagu K-Pop bisa dipakai untuk pesan perdamaian. Lagi pula, apa sih untungnya ngurusin akidah penggemar K-Pop padahal akidah kita sendiri belum tentu sempurna? Plus, nggak perlulah langsung nge-judge pencinta K-Pop sebagai anggota illuminati hanya karena di internet banyak beredar teori-teori yang menyebutkan K-Pop adalah illuminati gara-gara ada member yang pakai tudung hitam, berpose dengan satu mata, atau foto bertiga. Memangnya, situ nggak capek apa mikirin teori konspirasi???
Selain itu, yang tak kalah so yesterday, nggak perlulah ngetawain pencinta K-Pop hanya karena merasa member boyband Korea yang tampil sambil joged-joged itu kurang manly. Padahal, mohon maaf, nih…
…situ udah liat Chanyeol sama Sehun di MV terbarunya EXO yang Don’t Mess Up My Tempo belum, sih??? Atau minimal; udah liat Baekhyun, belum, di MV Lotto tahun 2016 pas liriknya ‘Lipstick chateau wainbit color, hayan champagne beobeure shower’ yang sama fenomenalnya dengan ‘Hmmmm’-nya Nissa Sabyan sampai dibikin loop-nya 5 menit penuh???
Ehm. Maaf, maaf, jiwa EXO-L saya jadi tergugah di antara nyawa-nyawa Army di sanubari. Tapi, yaaaa gitu, lah, maksud saya. Ngerti, kan?!