Pelaku Penipuan Bermodus ‘Anak Kecelakaan’ Dikerjai Polisi saat Konferensi Pers

karaoke

MOJOK.COSambil menahan tawa, pak polisinya nyuruh si pelaku memeragakan caranya melakukan penipuan. Wartawannya ngakak semua.

Sesi penuh tawa itu terjadi dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya DKI Jakarta, Jumat (19/7). Tiga tersangka, yang sering melakukan penipuan lewat telepon bermodus mengabari orang tua bahwa anak mereka kecelakaan, dijejerkan oleh pak polisi di hadapan wartawan.

Ketiganya ditangkap beberapa waktu lalu setelah polisi menerima dua laporan. Kejahatan dilakukan pelaku dengan cara menelepon orang tua yang anaknya masih bersekolah, kemudian mengabarkan bahwa anak mereka mengalami kecelakaan.

Menurut paparan polisi, nomor telepon orang tua dan data siswa pelaku peroleh dengan cara menelepon sekolah. Mereka mengaku sebagai orang dari dinas pendidikan dan kemudian meminta data-data siswa.

Salah seorang tersangka berinisial M kemudian yang menjadi aktor teaternya. Ia menelepon korban, mula-mula mengaku sebagai guru dari anak korban dan mengatakan korban perlu menransfer sejumlah uang agar anaknya segera ditangani.

M kemudian memberi nomor “dokter” yang merawat anak korban agar transaksi dilakukan langsung kepada dokter. Dan yang menjadi dokter tidak lain adalah M sendiri. Memanfaatkan psikologi korban yang panik karena kabar mengejutkan, tiga pelaku ini bisa memanen uang belasan hingga puluhan juta seminggu.

Di konferensi pers itu, kelihaian M berakting lah yang jadi sasaran polisi. “M itu sebagai kapten yang bisa berperan sebagai macam-macam. Dia bisa jadi apa aja... Jadi guru, kemudian dokter, kemudian pihak apotek, itu peran dia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono, dikutip dari Detik.

Nggak cuma itu. M juga bisa menirukan suara laki-laki maupun perempuan. Nah, ini yang mau dipamerkan sama Pak Polisi Argo. Dari cara Argo menahan tawa di video itu, bahkan bibirnya udah gemetar sebelum menyuruh M memeragakan tiruan suara wanita, saya yakin acara konferensi pers ini ada gladi resiknya.

Kejahatan penipuan, terutama lewat telepon, sering banget jadi ajang ngerjain balik. Bahkan di video ini, si pelaku sampai gondok banget karena korbannya nggak kunjung menransfer. Hikmah yang kita bisa ambil dari peristiwa ini, yang namanya kerja, termasuk pekerjaan menipu sekalipun, rupanya harus dijalani dengan penuh kesabaran.

Exit mobile version