Pengalaman Tertipu Lelaki Buaya Jenis Religius. Luar Alim, Dalam Tidak Lazim

ilustrasi Pengalaman Tertipu Lelaki Buaya Jenis Religius. Luar Alim, Dalam Tidak Lazim mojok.co

ilustrasi Pengalaman Tertipu Lelaki Buaya Jenis Religius. Luar Alim, Dalam Tidak Lazim mojok.co

MOJOK.CODi antara para lelaki buaya yang eksis di muka bumi ini, ada spesies jenis religius yang bikin momen patah hati terasa makin membagongkan.

Saya tahu, saya tahu. Mungkin sebagian orang sudah berprasangka saya orang yang nggak pro sama cowok alim, nggak sejalan dengan nilai religius, dan seolah-olah tidak menghormati nilai-nilai agama. Sayangnya, prasangka buruk macam ini pun tidak bisa menafikan bahwa lelaki buaya juga ada yang pakai kedok agama buat main-mainin hati wanita.

Tempo hari publik boleh jadi terkejut dengan figur publik yang bercerai setelah kisah cinta mereka dulu dielu-elukan sebagai yang paling subhanallah. Sebut saja Alvin Faiz dan Larissa Chou, memang nama sebenarnya. Si cowok alim banget, putra seseorang yang terkenal, sedangkan si cewek adalah seorang mualaf yang siap dibimbing menuju jannah. Aiiih, kedengaran romantis banget, padahal usia mereka saat menikah tergolong sangat muda. Saya di usia mereka masih ngutang Indomie telor di kantin kampus. 

Sebagai orang yang pernah jadi korban lelaki buaya tipe religius, saya akui saya agak ngawur karena skeptis dengan cerita cinta macam ini. Media mainstream, akun gosip, sampai acara bincang-bincang televisi boleh jadi punya bahan buat naikin rating dengan kisah cinta religius macam ini, sayangnya korban-korban buaya soleh mungkin sudah mode siaga satu lihat beginian. Kisah Alvin Faiz dan Larissa Chou adalah satu dari sekian banyak narasi membagongkan yang pernah beredar di publik.

Tidak semua lelaki agamis itu buaya darat dan saya yakin masih ada jenis-jenis cinta yang dibalut dengan romantisme agama secara benar. Tapi, kok ya ndilalah apa yang menimpa saya itu bagian ngehenya. Sampai sekarang saya bahkan mulai trauma kalau dengar gombal-gombalan semacam, “Aku mencintaimu karena Allah”, “Love you till jannah”, “Kamu adalah jawaban istikhorohku”, dst. dst.. Dahlah nggak usah ngeluarin kata-kata manis, tindakan yang nyata aja, Brokkk!

Saya memang pernah dekat dengan cowok alim, anak kiai, pinter ngaji, idaman mertua, top banget, terbaik di antara yang terbaik. Soal akhlak busuknya, jangan ditanya, beuhhh, hampir sama kayak cowok badboy yang melukai hati ciwi-ciwi populer SMA. Ya waktu itu saya bisa maklum karena sedang jatuh cinta. Lagian, cowok yang kelihatan religius juga manusia biasa kan. Wajar dong kalau nggak sempurna. Begitu isi kepala saya dulu.

Saya sih nggak mau membongkar secara detail kelakuan lelaki buaya jenis religius yang pernah saya temui ini, yakali malah jadi ajang bongkar aib. Intinya saya berakhir diselingkuhi dan hampir lima bulan bertahan menunggu si doi putus sama selingkuhannya. Kok saya mau digoblokin? Hmmm di sinilah letak keajaiban sebuah gombalan religius. Manipulatif di tengah cinta yang begitu naif.

Setelah terjerembab dalam hubungan toksik yang lumayan abussive, saya pun banting setir untuk mencari cowok biasa aja. Pokoknya nggak mau lagi masuk lubang buaya. Saya pun bertemu dengan seseorang yang walau kelihatannya ugal-ugalan, tapi secara akhlak doi lebih baik. Dunia ini kok penuh kejutan banget, sih. Walau ujungnya berakhir gagal maning-gagal maning, Son, setidaknya saya jadi belajar hal baru soal strategi marketing dan branding para lelaki buaya.

Tertipu lelaki buaya jenis religius membuat saya lebih hati-hati sama strategi marketing dan “kemasan” cowok zaman sekarang. Ya, kalaupun bungkusnya menjanjikan bukan berarti isinya sudah BPOM. Kadang, kemasan yang kelihatan fvckboi malah punya empati yang jauh lebih besar dan punya perlakuan yang menentramkan.

Ya tapi, hati-hati juga. Nggak sedikit cowok dengan kemasan ala kadarnya, tapi aslinya juga nggak ada bagus-bagusnya. Lelaki buaya tanpa modal justru lebih banyak daripada cowok religius yang lurus. Jika hidupmu sedang berada di tengah bahtera pencarian cinta, percayalah, nggak usah meletakkan ekspektasi apa pun terhadap siapa pun. Kisah asmaramu memang lebih yahud dinikmati sambil mengalir.

Teruntuk mas-mas religius di mana pun Anda berada, plis, tetaplah bersikap alim luar dalam. Gombal sama janji palsunya aja yang dikurang-kurangin.

BACA JUGA Menelaah Kegoblokan Netizen Sembrono yang Pakai Bio Ayat Suci dan artikel lainnya di POJOKAN

Exit mobile version