Cara Mesut Ozil Menolong Arsenal Adalah Berkorban Menahan Cedera

Mesut-Ozil-MOJOK.CO

MOJOK.CO Mesut Ozil punya cara sendiri untuk menolong Arsenal, yaitu dengan menahan cedera selama hampir satu musim.

Dr. Erkut Sogut, agen sekaligus perwakilan Mesut Ozil marah besar ketika pemainnya “diserang” oleh Martin Keown, mantan pemain Arsenal. Keown dituduh tengah memecah belah tim dengan menjadikan Ozil sebagai kambing hitam atas kegagalan Arsenal tembus ke babak final Liga Europa. Jika merunut waktu ke belakang, Keown memang salah satu mantan pemain The Gunners yang “bahagia” betul untuk menyerang Ozil.

Keown adalah mantan bek tengah Arsenal. Pemain asal Inggris tersebut memang salah satu anggota tim yang mengukir rekor 49 pertandingan nir kekalahan pada musim 2003/2004. Namun, Keown sendiri bukan pemain utama. Ia selalu berada di balik bayang-bayang Tony Adams, Sol Campbell, dan Kolo Toure.

Keown bahkan harus “dimainkan” di pertandingan terakhir Arsenal kala itu hanya demi mendapatkan cukup menit bermain. Maklum, Keown tidak mengumpulkan cukup menit bermain untuk bisa mendapatkan medali juara di akhir musim. Wenger memberikan “kemewahan” tersebut demi nama baik Kewon.

Dr. Erkut Sogut sendiri tidak menyembunyikan emosinya ketika menyerang Keown. Pengacara asal Turki tersebut menyebut Keown tidak punya kapasitas yang mumpuni ketika masih bermain maupun ketika menjadi pundit setelah pensiun. Keown masih kalah kualitas sebagai pundit jika dibandingkan dengan Thierry Henry dan Steven Gerrard.

Sebagai staf pelatih, Keown memang tidak berprestasi. Bahkan, Wenger menyudahi kerjanya sebagai staf pelatih untuk membantu memperbaiki lini pertahanan. Jika memang kerjanya bagus, tidak mungkin Wenger memberhentikan Keown. Ya mana mungkin Arsenal kekurangan uang untuk menggaji Keown. Dipikirnya klub tarkam yang patungan untuk sewa lapangan latihan.

“Selama beberapa waktu, Keown membantu para staf pelatih di London Colney tapi sekarang sudah berhenti. Kenapa berhenti jika memang kerjanya bagus dan tahu banyak soal sepak bola?” Tanya Dr. Erkut dengan sinis.

“Sejak saat itu, ia menjadi orang luar. Ia tak tahu banyak soal kejadian di dalam klub, sekaligus tak punya posisi untuk mengkritik sedemikian keras. Apakah ia punya catatan kesehatan pemain? Tidak!” Lanjutnya.

Soal catatan cedera, Dr. Erkut menyinggung soal rahasia yang selama ini dijaga untuk tidak keluar dari klub. Sebenarnya, hampir sepanjang musim, Mesut Ozil menentang nasihat para dokter klub. Ia tidak mau beristirahat. Bahkan, Ozil rela bermain dengan menanggung cedera hampir sepanjang musim. Kenapa?

Ozil ingin memimpin klub ini meraih prestasi. Pemain asal Jerman itu ingin melihat Arsenal kembali ke khitah-nya, sebagai klub juara. Jika harus menahan sakit yang luar biasa demi Arsenal juara, Ozil melakukannya tanpa pamrih. Dedikasi dan cinta Ozil untuk Arsenal diwujudkan dengan perpanjangan kontrak. Bukannya malah kabur bergabung dengan tim Setan, berwarna Merah itu.

Sikap Ozil ini tidak diketahui media karena klub menghormati keputusan si pemain. Oleh sebab itu, ketika Arsenal tersingkir dari Liga Europa, tidak ada pemain yang “saling menyalahkan”. Semuanya memahami bahwa pengorbanan sudah dilakukan dan bukan posisi mereka untuk saling menghakimi.

Namun di luar klub, ada mantan pemain yang justru menikmati ketika terjadi friksi di dalam tim. Mesut Ozil, ia berkorban untuk Arsenal dengan caranya sendiri. Sudah waktunya kita memberikan sedikit penghargaan untuk pemain terbaik Jerman tahun 2017 itu.

Exit mobile version