Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Konten Adalah Kunci, tapi Nggak Ngambil Foto Orang Meninggal Juga Kali

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
19 Februari 2020
A A
foto orang meninggal di media sosial nggak sopan kurang ajar ashraf sinclair mojok.co

foto orang meninggal di media sosial nggak sopan kurang ajar ashraf sinclair mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kematian orang terkasih, sesiap apa pun kita menghadapinya, tetaplah memaksa mata menurunkan bulir kesedihan. Tapi di dalam suasana duka, ada beberapa orang brengsek yang menjadikannya momen panjat sosial dengan mengambil foto orang meninggal.

Salah satu momen tersedih dalam hidup saya adalah ketika seorang sahabat yang sudah saya anggap kakak kandung sendiri meninggal. Dunia serasa begitu kelam hari itu, dan saya menatap kenyataan bahwa saya harus membiasakan diri meneguk kopi sendirian tanpa dirinya. Saya nggak menyentuh hape sama sekali, saya ingin menghormati almarhum dengan menghabiskan waktu terakhir kali, mengantarnya ke peristirahatan abadi.

Yang saya rasakan dan lakukan itu adalah normalnya manusia ketika dalam suasana berduka. Tapi itu normalnya, dan di tiap kesempatan selalu ada beberapa orang yang sanubarinya mengsle muncul dan berbuat hal yang tidak masuk nalar. Salah satunya adalah mengambil foto orang meninggal.

Saya nggak pernah paham sama orang yang mengambil foto orang meninggal di rumah duka atau di pemakaman. Tidak jarang foto tersebut berakhir dengan diunggah ke media sosial. Saya nggak ngomongin foto ketika jenazah diangkat keranda atau mobil jenazah lho, ini foto jenazahnya langsung.

Bukannya dateng untuk duduk dan mendoakan almarhum, malah cekrak cekrek hae guys lagi ngelayat nich. Asu.

Sebelum saya lanjut, saya mau bilang buat kalian yang mengambil foto orang meninggal dan mengunggahnya ke medsos, koe kabeh ndlogok.

Kalau memang mau mengabadikan momen sebagai penghormatan atau menangkap momen terakhir sebelum dikebumikan, ha mbok mengambil foto yang lain. Anda merekam tangisan mereka itu pun sebenarnya udah cukup menghina lho. Kalau mau panjat sosial, masih ada ratusan cara yang jauh lebih baik daripada ngambil foto orang meninggal atau mengabadikan kesedihan tiap kerabat yang ditinggalkan.

Alih-alih menghormati kenangan bersama almarhum, yang Anda lakukan itu justru menghina. Ini logika paling sederhana, bahwa ketika datang ke pemakaman atau layat ke rumah duka, suasananya itu memang penuh tangis kesedihan. Kalau kamu datang dan kemudian pecicilan ngambil foto orang meninggal dan video suasana, itu nggak menghormati keluarga dan penghinaan terhadap almarhum.

Nggak berlebihan kalau dibilang yang Anda lakukan itu menghina, ha wong bukannya mendoakan dan memaafkan kesalahan almarhum, malah mengambil kesempatan untuk panjat sosial dan cari konten. Nggak ada hukum tertulisnya bukan berarti Anda boleh mengambil foto orang meninggal. Masak ya nggak diajari tata krama model beginian, kalian lahir dari parutan krambil?

Mbok ya ditahan dulu kalau mau bikin konten tentang almarhum. Konten tentang almarhum kan bisa pakai bentuk lain kayak video mengenang almarhum dengan lagu “Semua Tentang Kita”, apa testimoni tentang kebaikan yang dilakukan semasa hidup. Kalau menurutmu foto orang meninggal itu bagus sebagai konten, yang salah itu otakmu.

Kurang-kurangin deh mencoba memanfaatkan hal apapun menjadi konten, apalagi kesedihan orang. Bayangkan yang meninggal keluargamu, terus ada orang lain mbuh sopo tiba-tiba menyodorkan hape dan membuat vlog dari dukamu, kamu marah nggak? Kalau ada yang mengambil foto jenazah orang terdekatmu demi konten, perasaanmu gimana? Kalau kamu merasa itu kurang ajar, makanya jangan dilakuin.

Kalau kamu nemuin orang berbuat kayak gitu, tegur aja. Membiarkan orang berbuat salah padahal kamu tahu yang dilakukan itu salah sudah termasuk melakukan dosa. Berbahagia di atas penderitaan orang lain adalah dosa paling bangsat yang manusia bisa lakukan. Biarin negara aja yang haha-hihi di atas penderitaan rakyat, kamu nggak usah ikut-ikut.

BACA JUGA Belajar dari Bhutan Kalau Kekayaan tidak Menjamin Kebahagiaan dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2020 oleh

Tags: fotokonten medsosmeninggalpanjat sosial
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Rumah Setelah Ibu Meninggal MOJOK.CO
Malam Jumat

Setelah Ibu Meninggal

2 Januari 2025
Mahasiswa PTN Surabaya Lulus Sarjana di Semester 14, Berhasil Melawan Depresi Meski Wisuda Sendirian Karena Teman Seangkatan Sudah Habis.mojok.co
Kampus

Nestapa Mahasiswa UNAIR Surabaya: Berhasil Lulus Kuliah di Detik Akhir Menjelang DO, Tapi Ibunya Meninggal Sebelum Dia Wisuda

4 April 2024
pameran foto menuju endemi
Hiburan

200 Foto Tunjukkan Indonesia Siap Bangkit Menuju Endemi

24 Desember 2022
anton photo mojok.co
Kilas

4 Fakta Anton Photo yang Balihonya Tersebar di Yogyakarta

27 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.