Jenis Perdebatan yang Sebaiknya Diakhiri dengan Adu Jotos - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Jenis Perdebatan yang Sebaiknya Diakhiri dengan Adu Jotos

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
26 Mei 2020
0
A A
keributan, argumen, perdebatan, adu jotos, media sosial mojok.co

keributan, argumen, perdebatan, adu jotos, media sosial mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Perdebatan memang sebaiknya berisi tentang ide vs ide, argumen vs argumen. Tapi terkadang adu jotos bisa jadi jawaban terbaik.

Vincent Candra alias @halleluhellyeah mewarnai jagad keributan Indonesia, lagi. Saya harus menulis “lagi” karena bukan sekali ini dia terlibat keributan di media sosial. Alasannya bisa beragam, entah dia yang memulai keributan, dia ikut-ikut dalam keributan, atau mencari keributan.

Baru kemarin ini, Vincent kembali terlibat keributan. Tapi ini lumayan lucu. Awalnya, Vincent menantang akun mbuh @notyourxxsenpai untuk ribut, tapi justru dia disamber seseorang. Huda, pemilik akun @428mkh tiba-tiba nyamber, menantang Vincent untuk berantem.

Tentu saja Vincent mengiyakan. Ha wong seneng gelut kok ditantang, goblok.

Ayo @428mkh kita selesaikan hari ini… pic.twitter.com/IH9bl0nWUF

— Vincent Candra (@halleluhellyeah) May 25, 2020

Hasilnya tertebak, Huda menghilang, padahal udah disamperin. I mean, apa yang kita harap dari orang yang tiba-tiba nyamber orang ngajak berantem di media sosial? Terkadang, orang salah menakar dirinya sendiri. Mereka pikir mereka Takiya Genji, padahal mereka hanyalah Washio Gota.

Baca Juga:

media sosial

Cegah Disinformasi, Parpol Cuma Boleh Punya 10 Akun Medsos

6 Februari 2023
Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023

Melihat pertarungan di media sosial tersebut, saya teringat Eddward S Kennedy pernah menulis “Berkelahi sebetulnya bisa membuat candu. Termasuk berkelahi dari balik layar”. Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Entah menjadi pelaku atau sekedar menjadi pemandu sorak sembari menyiram bensin, kita mencintai dan merayakan perkelahian.

Tapi melihat polah Vincent dan orang sejenis di media sosial yang janjian gelut karena berdebat di media sosial, timbul pertanyaan ini. Apakah boleh kita berantem karena berdebat, baik di media sosial dan dunia nyata?

Jawaban normatif, tidak. Seharusnya, ide dibalas ide, argumen dibalas argumen, dan we agree to disagree. Tapi jawaban yang sebenarnya (menurut saya), boleh. Karena ada orang yang tidak pantas untuk diberi pelajaran lewat ide, tapi lewat kepalan tangan.

Sebentar, jangan salah tangkap dulu. Saya tidak menyarankan sama sekali Anda memukul orang yang tidak sependapat atau semata karena rupane nggatheli. Tapi ada kasus di mana orang yang berdebat dengan Anda memang tidak berusaha untuk bertukar pikiran.

Saya beri contoh jenis perdebatan yang sebaiknya diakhiri dengan adu jotos dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Apalagi ada sabda fenomenal dari Nurhadi yang berbunyi, “Kenapa kalian masih adu mulut sedangkan Tuhan sudah menciptakan dua tangan untuk baku hantam?”

Contoh pertama. Kos saya menyediakan dua tempat kran, yang satu untuk cuci piring, yang satu untuk cuci baju dan wudu. Nah, suatu hari ada yang kencing di situ. Jelas saja manusia-manusia satu kos-kosan muntab marah. Pelakunya ketemu, bukannya ngaku salah, eh, malah ngegas.

Sedetik kemudian, pipinya merah ditampar anak kos lain.

Perdebatan kayak gitu memang lebih baik diakhir dengan adu jotos. Ha yo ra beradab, Bos, tempat wudu kok ya diuyuhi. Apalagi pelakunya udah gede, anak SD kelas dua gitu saya bisa maklum. Lha ini udah gede, masak mengarahkan kencing ke tempat yang seharusnya nggak bisa?

Masak ya nggak takut kualat? Pipis di pohon beringin aja bisa didatengin demit, apalagi di tempat wudu, sungguh terlalu.

Selain soal kencing di tempat wudu, contoh kedua peredebatan yang harus diakhiri baku hantam adalah orang yang dengan santainya kentut di dalam lift.

Sungguh, orang yang nekat kentut di dalam lift adalah manusia yang tak lagi punya rasa sakit, atau memang sudah pasrah untuk dipukuli. Menghirup gas beracun dalam ruangan sempit adalah cara mati yang menyakitkan.

Kalau kebetulan kalian mengalami pengalaman ini dan berdebat dengan pelakunya, saya sarankan kalian untuk mendaratkan Gomu-gomu no Pistol.

Tapi bagaimana kalau memang orang itu tidak lagi bisa menahan kentutnya? Bukankah menahan kentut itu berbahaya? Bayangin kalau dia harus naik ke lantai 15 sedangkan orang-orang lain naik lantai dua, empat, enam, dan seterusnya. Mengantre dua lantai masih aman, tapi kalau sepuluh? Ha njebrot wetenge.

Tapi tep antemi wae lah, ra wangun asli kentut dalam lift.

Perdebatan terakhir yang sebaiknya diselesaikan dengan adu jotos adalah perdebatan tentang konspirasi virus corona. Khusus yang ini, apa pun hasilnya, baiknya kalian tetap mengakhirinya dengan adu jotos karena orang yang percaya corona adalah konspirasi pasti menolak cuci tangan dan memakai masker.

Nah, pukulan kalian itu anggap saja sebagai kenang-kenangan terakhir untuk lawan debat kalian. Siapa tahu, ya kan?

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2020 oleh

Tags: adu jotosargumenkeributanmedia sosialperdebatan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

media sosial
Kotak Suara

Cegah Disinformasi, Parpol Cuma Boleh Punya 10 Akun Medsos

6 Februari 2023
Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial
Bertamu Seru

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023
Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan MOJOK.CO
Podium

Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan

7 Desember 2022
rektor uii mojok.co
Kilas

Medsos Bisa Lahirkan Diktator dan Kubur Demokrasi

31 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
PT mencari cinta sejati

Menghitung Aset Kekayaan PT. Mencari Cinta Sejati, Perusahaan Sejuta Umat, Wabil Khusus Umat Facebook

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

po bus mojok.co

5 PO Bus AKAP Terbaik Versi Kementerian Perhubungan 

6 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
keributan, argumen, perdebatan, adu jotos, media sosial mojok.co

Jenis Perdebatan yang Sebaiknya Diakhiri dengan Adu Jotos

26 Mei 2020
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
Malang Kucecwara Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna MOJOK.CO

Malang Kucecwara: Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna

8 Februari 2023
Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS MOJOK.CO

Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS

6 Februari 2023
Erick Thohir Diasuh Glory Hunter Pange dan Tsamara Amany MOJOK.CO

Mempertanyakan Mesin B.E.D.A Erick Thohir Asuhan Pange dan Tsamara Amany yang Nggak Ada Bedanya

3 Februari 2023

Terbaru

damri mojok.co

Dua PO BUS Legendaris Damri dan PPD Akan Dimerger dan Disuntik Modal

9 Februari 2023
Aksi klitih terjadi di titik nol kilometer. MOJOK.CO

Aksi Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Pelaku Nekat Bacok Korban di Titik Nol Km

8 Februari 2023
khofifah cawapres

Mendulang Suara Lewat Khofifah

8 Februari 2023
pedagang di harlah 1 abad nu mojok.co

Para Pedagang yang Berburu ‘Berkah’ di Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU

8 Februari 2023
Penemuan kerangka manusia, Rabu (8:2:2023) yang diidentifikasi sebagai Kasijo dievakulasi oleh tim forensik kepolisian. MOJOK.CO

Penemuan Kerangka Manusia di Godean, Berawal dari Mimpi Sarjiman

8 Februari 2023
tim sukses kampanye pemilu

Orang-orang Ini Nggak Boleh Ikut Kampanye Pemilu, Kalau Ngeyel Bisa Kena Sanksi

8 Februari 2023
Spiderman dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU MOJOK.CO

Spider-Man yang Jalan Kaki 50 Km dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Satu Abad NU 

8 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In