MOJOK.CO – Tahun 2020 yang tinggal menghitung hari telah ditunggu banyak manusia. Memanfaatkan momentum yang ada, Kufaku Band akan merilis lagu baru di pergantian tahun.
Orang menanggapi perubahan tahun dengan caranya sediri. Banyak yang sudah memberikan daftar resolusi di sosmed, ada yang optimistis dengan kehidupan yang lebih baik, dan ada yang biasa saja. Yang jelas, perubahan adalah hal yang selalu dinanti.
Kali ini, tahun 2020 yang akan datang dalam hitungan hari terasa sedikit berbeda. Selain dimulainya dekade baru, ada pihak tak terduga yang memanfaatkan momen ini. Yak, Kufaku mengumumkan akan merilis lagu berjudul “Berak di Bakau”.
Saya nggak paham sama tren band indie sekarang, tapi sepertinya Kufaku paham pasar dan membuat lagu berjudul “Berak di Bakau”. Lagu-lagu indie yang kerap bertemakan lingkungan direspons baik oleh Kufaku band tanpa menghilangkan ciri khas mereka.
Kufaku mungkin berpikiran kalau memberikan identitas band ke dalam lagu bertemakan lingkungan itu bagus. Bisa jadi lagu nanti berisikan tentang fungsi tinja ke pohon bakau. Dari tinja, manusia berperan membantu bakau untuk menangkal erosi pantai. Elon Musk tetap ampus bon melihat ide ini.
Kalau dilihat secara saksama, Kufaku ini menyuarakan suara hati para orang biasa yang tidak tersampaikan. Mereka sudah lebih dulu woke sebelum woke culture ini meledak belakangan. Kalau tidak percaya, saya berikan daftar lagu Kufaku Band yang amat layak diresapi.
“Berak Tak Cebok” adalah lagu yang amat merakyat. Ribuan artis terkenal tidak pernah menyuarakan kegelisahan orang ketika tak kuat menahan berak. Kufaku Band dengan kesahajaannya mau repot rekaman dan membuat video klip tentang berak. Kufaku menyuarakan kesialan manusia yang bisa terjadi pada siapa saja.
“Cuma Kamu” adalah lagu Kufaku Band bertemakan cinta. Tapi bukan lirik dan musiknya yang bagus, tapi cara Bobby menyanyi. Dalam lagu itu, suara vokalisnya dibilang jelek saja belum. Banyak yang bilang kalau lebih baik Bobby tidak menyanyi saja.
Nah ini malah nilai plusnya, yaitu memberi contoh bahwa mengungkapkan cinta itu nggak perlu minder. Mau menyanyikan lagu buat gebetan padahal suaramu seperti knalpot Smash bocor? GAS! Yang penting niat dan perasaan yang dicurahkan, bukan kemasannya seperti apa. Kufaku Band lebih indie dari indie itu sendiri. Hindia lewat!.
Lagu tentang hal remeh memang sudah banyak dibuat. Seperti lagu “Happy Holidays, You Bastard” dari blink-182 yang bercerita tentang kekesalan Mark Hoppus saat membungkus kado Natal dan “Why Does It Always Rain On Me” dari Travis karena terjebak hujan di Israel. Tapi lagu itu masih mainstream, ngomongin Natal dan hujan. Sementara Kufaku Band merespons berak, hal yang esensial tapi dianggap tabu.
Semoga saja lagu “Berak di Bakau” ini bisa jadi trendsetter untuk para penulis lagu agar tidak terlalu menuliskan hal yang jauh dari kehidupan. Kufaku Band bisa memberikan contoh bahwa untuk berkarya yang dilihat itu adalah hal yang dekat dengan raga dan rasa.
Tapi kalau ada hal buruk terjadi saat pergantian tahun, kalian bisa salahkan Kufaku.
BACA JUGA Kenakalan Masa Sekolah yang Bikin Saya Heran Sendiri kala Mengingatnya dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.