Biar Nggak Otomatis Murtad, Hapus Mozaik Lambang Salib di Jalan Depan Balai Kota Solo - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Biar Nggak Otomatis Murtad, Hapus Mozaik Lambang Salib di Jalan Depan Balai Kota Solo

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
19 Januari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Lambang salib di mozaik jalan depan Balai Kota Solo itu harus segera dihapus. Coba situ bayangin, kalau orang lewat jadi murtad otomatis gimana?

Aksi pemurtadan memang sedang terjadi di mana-mana, Fellas. Kita sebagai umat beragama yang taat harus siaga satu. Nggak di makam, nggak di jalanan. Baru-baru ini baru ketahuan kalau mozaik jalanan di deban Balai Kota Solo jebul menyerupai lambang salib. Setdah, kagak ada kapok-kapoknya nih.

Ini jelas merupakan upaya pemurtadan terselubung gaya-gaya Wahyudi. Nggak salah lagi. Bagaimana mungkin kami selama ini bisa luput kalau mozaik di jalan yang selama ini dilewati warga Solo jebul merupakan lambang salib?

Memang betul, kalau kita lewat di sana, kita tidak bakal menyadari lambang salib tersebut. Soalnya lambang itu baru kelihatan kalau dilihat dari atas pakai drone. Ya ini kan bahaya, My Friend.

Kalau ternyata kita lagi terbang di atas jalanan itu lalu tiba-tiba jadi murtad gimana? Siapa yang mau tanggung jawab? Pemkot Solo? Kan nggak mungkin. Padahal jelas bahwa amal kebaikan kita dipertanggungjawabkan oleh masing-masing hamba, termasuk dosa-dosa kita.

Baca Juga:

Saat Mantan Teroris Ubah Stigma di Masyarakat dengan Jualan Soto

Geger Cagar Budaya Tembok Keraton Kartasura Dijebol Warga

Cerita di Balik Penobatan Gusti Bhre, Penguasa Baru Mangkunegaran yang Berusia Muda

Oleh karena itu, ketimbang semua orang Solo jadi murtad tanpa disadari, lebih baik Pemkot Solo segera menyudahi kegelisahan kami ini. Soalnya bagi kami, menyerupai suatu kaum itu menjadikan kami kaum tersebut. Ogah dong kami dianggap menyerupai mereka.

Lha kalau kami kemudian lewat jalan itu setiap hari, masa kami harus baca syahadat terus biar nggak bablas murtadnya? Iya kalau ingat, kalau nggak gimana? Kan bahaya beud.

Oke deh, mungkin orang yang melihat itu nggak murtad secara langsung. Nggak otomatis gitu. Tapi gimana kalau mozaik itu diperlihatkan secara pelan-pelan. Lalu orang mulai mengamini lambang itu, terus mendadak mempertanyakan agamanya. Lalu jadi murtad. Terus ajak-ajak orang lain jadi murtad juga. Duh, ini kan bakal terjadi degradasi iman.

Oleh sebab itu sebelum semua terlambat, dengan semangat yang indah dan damai, akhirnya massa yang selalu menjaga diri dari dosa berhasil menggelar aksi di Halaman Balai Kota Solo, Jalan Jenderal Sudirman. Aksi pemurtadan terselubung ini harus diakhiri.

Walaupun Wali Kota Solo sudah bikin pernyataan bahwa seharusnya yang marah dia. Karena kalau beneran mozaik itu dianggap gambar salib, berarti selama ini warga Solo udah nginjak-nginjak lambang agama dia dong?

Ya nggak gitu dong cara mikirnya. Kalau soal sakit hati penganut agama dia, ya itu urusannya. Warga minoritas harus selalu menghormati warga mayoritas dong. Itu udah hukum alam. Sekali saja berani nyenggol tafsir kami ya urusannya bakal ramai.

Soalnya kami yang berkuasa di sini. Semua tafsir soal lambang, ya cuma milik kami yang berlaku. Nggak boleh pakai tafsir-tafsir lain. Apalagi tafsir mozaik yang berbentuk lambang salib ini. Secara pembacaan semiotik kami sendiri, itu jelas-jelas lambang salib dan merupakan upaya pelemahan iman kami.

Oke deh, Pemkot Solo juga sudah menjelaskan bahwa tidak ada sama sekali niatan untuk bikin lambang salib di situ. Lha kalau jebul ternyata itu kelihatan di mata kami jadi salib ya harus dihapus. Caranya kan gampang, tinggal tibanin aja pake cat WAWAWA. Beres kan?

Mau dijelasin bahwa itu kearifan lokal yang merupakan konsep Jawa dengan delapan arah mata angin, kami nggak peduli.

Justru hal itu menunjukkan bahwa ini dobel-dobel upaya pelemahan imannya. Soalnya udah pakai konsep-konsep tradisional ala dinamisme animisme segala gitu. Makin berbahaya ini. Nggak bisa dibiarin. Nanti agama kami jadi nggak kaffah lagi kalau budaya-budaya Jawa dicampuradukkan untuk menata kota kayak begini.

Dijelasin juga oleh MUI Solo, bahwa kami ini terlalu melihat sebuah tanda secara parsial. Sepotong-potong. Terus katanya mozaik ini sebenarnya nggak terlihat salib kalau dilihat secara utuh.

Hedeh, ya suka-suka kami dong kalau mau ngelihatnya sepotong-potong. Orang ini mata kami sendiri yang punya, kok situ yang ngatur-ngatur sih?

Begini lho, My Friend. Dunia ini sudah harus dibersihkan dari lambang-lambang salib di mana-mana. Soal mozaik di jalanan depan Balai Kota Solo ini cuma salah satu aja sebenarnya.

Untuk ke depan, kami berencana bakal bongkar semua perempatan jalan. Lha piye? Perempatan itu kalau dilihat dari atas jelas-jelas lambang salib je.

Belum dengan lambang palang di mobil ambulans, tiang jemuran emak-emak pakai kayu juga bisa berbentuk lambang salib, sampai gerakan senam yang merentangkan tangan. Wah itu semua harus dihapuskan dari bumi Indonesia.

Biar negeri ini jadi negeri yang damai dan tentram—menurut kami tentu saja. Kalau itu jadi nggak damai buat kamu yang menentang kami, ya itu urusan kalian sendiri. Enak aja situ ngatur-ngatur cara pandang kami.

Salam Solo berbudaya yang kaffah dan sesuai dengan keinginan kami dan salam tronjal-tronjol. Oyeah.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2019 oleh

Tags: Balai Kotalambang salibMozaikmurtadsalibsolo
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

jack harun mojok.co

Saat Mantan Teroris Ubah Stigma di Masyarakat dengan Jualan Soto

10 Mei 2022
tembok keraton kartasura mojok.co

Geger Cagar Budaya Tembok Keraton Kartasura Dijebol Warga

1 Mei 2022
Gusti Bhre mojok.co

Cerita di Balik Penobatan Gusti Bhre, Penguasa Baru Mangkunegaran yang Berusia Muda

13 Maret 2022
wayang orang sriwedari mojok.co

Wayang Orang Sriwedari: Seni Pertunjukan Paling Komplit yang Tak Pernah Absen Selama 100 Tahun

15 Februari 2022
Ibadah di Klenteng Tien Kok Sie mojok.co

Menelusuri Sejarah Klenteng Tien Kok Sie yang Lekat dengan Keraton Surakarta

4 Februari 2022
Tengkleng BU Edi mojok.co

Tengkleng Bu Edi, Sepincuk Kehangatan dari Pasar Klewer Solo

26 Januari 2022
Pos Selanjutnya
Saka Kesenian Rakyat Dadi Kesenian Pejabat

Kenapa Taro Harus Tetap Ada Meski Produsen Taro Bangkrut

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Saka Kesenian Rakyat Dadi Kesenian Pejabat

Biar Nggak Otomatis Murtad, Hapus Mozaik Lambang Salib di Jalan Depan Balai Kota Solo

19 Januari 2019
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In