Cungkil Mata Demi Ilmu Hitam di 2021? Jangan Kaget, Ilmu Hitam Awet Sepanjang Zaman

Seorang anak perempuan yang masih berusia enam tahun menjadi korban kekejaman orang terdekatnya.

Cungkil Mata Demi Ilmu Hitam di 2021? Jangan Kaget, Ilmu Hitam Awet Sepanjang Zaman MOJOK.CO

Cungkil Mata Demi Ilmu Hitam di 2021? Jangan Kaget, Ilmu Hitam Awet Sepanjang Zaman MOJOK.CO

Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang anak perempuan yang masih berusia enam tahun menjadi korban kekejaman orang terdekatnya. Mata anak kecil tak berdaya itu berusaha dicungkil oleh kedua orang tuanya, dibantu paman dan kakeknya. Semuanya demi usaha mempelajari ilmu hitam.

Diberitakan banyak media, kedua orang tua anak perempuan tersebut sedang mencari tumbal. Sebelum si anak perempuan itu hendak dicelakai, kedua pelaku baru saja memakamkan anaknya yang lain. Konon, di anak ini juga jadi korban ilmu hitam, menjadi tumbal. Konon, si korban ini dicekoki air garam sampai dua liter sampai pembuluh darahnya pecah.

Menyimak timeline media sosial, saya justru kaget ketika banyak orang kaget kenapa sudah 2021 masih saja ada yang mempelajari ilmu hitam. Jangan kaget, ilmu hitam, menurut saya, bakal awet sepanjang zaman. Kenapa saya bilang begitu?

Pertama, ragam ilmu hitam itu ada banyak. Belum lama ini, saya mewawancarai seorang dukun. Yah, bisa dikata beliau masih bersaudara dengan saya. Menurut penuturan beliau, banyak orang yang ketika hendak membuka usaha, selalu membutuhkan “pengaman”. Kamu bisa membaca hasil wawancara saya di Mojok, lewat tautan ini.

Maksudnya begini. Persaingan di bidang usaha, misalnya kuliner dan toko kelontong, sangat berat. Selama persaingannya sangat berat, pesugihan, sebagai salah satu “program studi” ilmu hitam, bakal tetap lestari.

Penggunaan pesugihan di setiap bidang usaha tidak selalu bertujuan untuk menutup atau mematikan rival. Ada yang sifatnya mild, sedang saja, yaitu dengan membuat dagangannya terasa enak atau lebih menarik ketimbang rival. Kalau ada yang mild, tentu ada yang berat sampai melukai fisik. Kita mengenalnya dengan istilah santet.

Kedua, daya pikat kekayaan. Seseorang belajar ilmu hitam untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk membentuk “pagar diri”, biar nggak dicelakai orang lain. Dia ingin menjadi digdaya, lebih kuat dari orang lain. Namun, jika saya diizinkan membuat kesimpulan, ingin kaya adalah daya tarik paling besar.

Kemiskinan itu menyiksa. Kalau ada yang bilang bahagia itu tak cuma soal uang, silakan kirimkan tagihan listrik dan cicilan KPR ke dia. Apakah dia masih bisa merasa bahagia? Tidak perlu munafik. Semua orang butuh uang. Semua orang butuh aman secara finansial.

Memasang pesugihan supaya usaha lancar juga ujungnya aman secara finansial. Mengambil tanah kuburan lalu ditanam di halaman rival, memelihara tuyul, hingga yang paling berbahaya adalah mengajukan utang ke bank gaib. Ini salah satu jenis pemanfaatan ilmu hitam paling bahaya.

Bukan lagi uang atau barang yang menjadi jaminan. Menjadi nasabah bank gaib artinya kamu bersedia untuk menjual jiwa, bahkan menjadikan nyawa orang terdekat sebagai jaminan. Gagal bayar, nyawa taruhannya. Tidak bisa ditawar. Tidak bisa dihindari.

Bahaya sekali. Menyeramkan, bukan? Tapi jangan salah, nasabah bank gaib ini tidak pernah surut. Banyak yang ingin menikmati kekayaan secara instan. Mereka bukannya tidak tahu dengan risiko menjalin kontrak dengan ilmu hitam. Mereka sangat tahu. Namun, manusia, selalu penuh kelemahan. Pelemah iman paling kuat adalah uang.

Masih banyak lagi “program studi” turunan dari ilmu hitam. Namun, ujungnya tidak jauh berbeda. Semua demi kesejahteraan, baik secara fisik, karier, kesehatan, hingga keuangan, dan lain sebagainya. Kamu bisa menemukannya di banyak penjuru, tidak terjadi di desa saja. Bahkan kalau boleh menduga-duga, praktik ilmu hitam sangat ranum di kota besar.

Persaingan di bidang usaha, perkembangan karier, asmara, hingga dendam. Semuanya kondimen paling kuat untuk mendorong manusia masuk ke fakultas ilmu hitam. Entah besok lulus dan langsung masuk neraka, atau kena drop out setelah menjual jiwa kepada ilmu hitam.

Tidak ada akhir yang nikmat. Tidak ada jaminan akan bahagia selamanya. Namun, semua rela menukar jiwa demi nikmat sesaat. Itulah alasannya ilmu hitam akan tetap lestari sampai akhir zaman.

BACA JUGA Dikirimi Santet Kekasih Sampai Jiwaku Tersesat dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Exit mobile version