Closehead, Alasan Indonesia Berpacu dalam Melodic

MOJOK.CO Tak bisa dimungkiri, Closehead saat masih digawangi Aid dan Lamlam adalah role model bagi anak muda Indonesia yang mengenal skena pop punk dan melodic punk pada tahun 2000-an.

Suatu hari di tahun 90-an, 3 bocah dari California yang membentuk band bernama blink-182 merilis video klip single dari album mereka. Single tersebut berjudul “Dammit”, dan hari itu juga remaja tanggung di dunia bermimpi menjadi Tom DeLonge, Mark Hoppus, dan Scott Raynor yang baru. 3 orang tersebut membuat remaja-remaja yang baru mulai tumbuh bulu ketiaknya membuat music yang berisik nan ceria. Fall Out Boy, Panic! At The Disco, A Day to Remember adalah band-band dunia yang muncul karena terinspirasi oleh blink-182.

Bandung pun tak luput dari gelombang itu. tahun 1997, terbentuklah band indie yang akan selalu lekat dalam ingatan anak-anak SMA di Indonesia, yaitu Closehead. Kalau kau tak percaya, mainkan intro “Berdiri Teman” dan kau akan mendapati orang sekitarmu menyanyikan lantang “kering kerontang jalan yang terbentang”, lirik ikonik dari lagu tersebut. Tak bisa dimungkiri, Closehead saat masih digawangi Aid dan Lamlam adalah role model bagi anak muda Indonesia yang mengenal skena pop punk dan melodic punk pada tahun 2000-an.

“Berdiri Teman” adalah single ikonik dari Closehead, tidak bisa digugat. Tapi menurut saya pribadi, “Selamat Pagi Terang” adalah lagu terbaik dari mereka. Lirik yang berisi pesan untuk selalu optimis dan komposisi musik yang bagus membuat lagu ini tidak berlebihan jika disebut lagu terbaik dekade kemarin. Inilah penggalan lirik yang mencerminkan pesan lagu:

“Mulai dengan semangat yang berkobar, selamat tinggal jiwa yang hilang

Segarkan nafas dengan aroma kehidupan yang telah terlewatkan, teruslah berjalan ke depan”

***

Sebelum bekerja di Mojok, selama satu tahun saya bekerja untuk perusahaan game dari Prancis sebagai tester. Di perusahaan itu, saya kerja sebagai night shift tester, bekerja mulai jam 5 sore hingga jam 1 dini hari. Itu berarti, dalam 1 tahun saya begitu jarang melihat matahari. Kalau ditanya saya kerja apa, saya jawab saya kerja jadi PNS, yaitu singkatan Pegawai Night Shift.

Tapi semua itu berakhir di tanggal 27 November 2019. Setengah 11 malam, Mbak Prima berkata untuk segera cari pinjaman laptop dan saya mulai kerja besok. Saya tidak bisa menahan kegembiraan saya, namun teriak di kantor juga bukanlah ide bagus. Maka saya memilih untuk memasang headset lalu memutar lagu Closehead “Selamat Pagi Terang”.

Selama menjadi game tester, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti. Game sudah menjadi bagian hidup saya dan mengotak-atik game tentu pekerjaan impian para gamer, tak terkecuali saya. Tapi di Mojok berbeda, saya benar-benar digembleng dan belajar habis-habisan. Saya benar-benar belajar dari 0 dan harus berlari lebih kencang dari sebelumnya.

Bergabung dengan Mojok mengubah hidup saya 180 derajat. Yang pertama, saya harus bangun pagi, sesuatu yang asing untuk saya selama 1 tahun, dan sampai sekarang pun masih sering gagal. Kedua, saya harus menerima kenyataan bahwa saya selama ini berhenti belajar hal baru.

Mojok membuka mata saya secara lebar bahwa di dunia ini banyak hal yang bisa dibicarakan dan ditulis. Untuk diri saya sendiri, Mojok menyadarkan saya bahwa saya seperti judul buku Cak Rusdi, “Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya”. Di kantor Mbesi, saya tak ubahnya mahasiswa semester awal yang harus belajar terus-terusan dari dosen-dosen yang ada.

Pengaruh Mojok sedikit banyak mirip dengan pengaruh Closehead kepada anak-anak muda. Artikel-artikel Mojok seakan menjadi standar artikel yang bisa dinikmati anak-anak muda. Mojok juga berkontribusi dalam menumbuhkan minat baca dan belajar menulis, sama seperti bagaimana Closehead memberikan pengaruh besar terhadap skena punk di Indonesia. Bagi saya pribadi, Mojok lah yang membuat saya belajar dan berani menulis.

Mojok akan membuka lembar baru dalam perjalanannya. Dulu, saya menyaksikan Mojok terlahir kembali sebagai pembaca setia dan kontributor yang sesekali mengirimkan tulisan tentang motor. Kini, saya menyaksikan Mojok membuka lembar baru sebagai orang yang terlibat di dalam kesehariannya.

Selamat Pagi Terang, Mojok.

BACA JUGA Virus Corona: Tetap Waras walau Dibatasi Tembok yang Sama dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Exit mobile version