MOJOK.CO – Sutrisna Wibawa adalah rektor panutan. Di tangannya, Universitas Negeri Yogyakarta bergerak maju hingga nutupin Gejayan.
UNY adalah universitas yang inovatif. Saya sedang tidak bercanda. Dalam 2 tahun semenjak saya lulus dari kampus bertaqwa, mandiri, dan cendekia itu, UNY berubah dari kampus yang gedungnya biasa saja menjadi luar biasa. Selain gedung, UNY membuat banyak gebrakan lain macam bayar UKT lewat Tokopedia dan OVO.
Biasa saja? Iya buat kalian yang kuliah di universitas yang sudah maju teknologinya. Tapi untuk UNY, ini adalah kemajuan pesat, apalagi ditambah patung baru di UNY seperti monumen di Pyongyang. Matahari telah terbit di Gejayan!
Semua itu berkat tangan Midas Pak Sutrisna Wibawa. Rektor yang dicintai banyak netizen karena gebrakan ala milenial yang dia lakukan. Enerjik, jenaka, dan mengerti selera anak muda adalah hal yang jarang ada pada diri seorang rektor. Di dunia yang membosankan dan penuh dengan protokoler, Bapak Sutrisna mendobrak semua stereotip yang ada. Sebagai alumni, saya jadi bangga pernah berpanas-panas di GOR UNY saat wisuda bersama Bapak.
Tentu saya di sini mau mengapresiasi setiap tindakan yang Bapak Sutrisna lakukan. Mana berani saya mengkritik, daripada IPK dan daftar nilai saya dibuka. Jasa Beliau amat besar untuk saya, karena tanda tangan dia ada di ijazah saya, kayaknya. Setidaknya dia membuat saya merasa relate karena Sutrisna memanggil dirinya dengan sebutan Hokage. Sebagai fans Naruto, senang saya punya Oonoki sebagai rektor.
Bapak Sutrisna paham betul bahwa dunia sekarang begitu maju, dan itu ia buktikan dengan gebrakan-gebrakan yang ia lakukan. Dimulai dengan Digital Library UNY, yang berisi banyak komputer Apple. Digilib, begitu tempat itu sering dipanggil, dikenal sebagai satu-satunya tempat di mana kamu bisa mengunggah skripsimu. Nggak ribet kok, kan biar komputer Apple-nya kepakai. Meski server UNY sering down sejak Gol D Roger masih hidup, setidaknya komputer Apple itu menunjukkan niat baik UNY untuk bergerak ((maju)).
Gebrakan lain adalah mempermudah pembayaran UKT. Sekarang bayar UKT di UNY bisa lewat Tokopedia dan OVO, ada cash back nya lagi. Siapa tahu malah nanti ada promo OVO bayar UKT dengan kode KADHUNGTRISNA.
Eh maaf, itu kan slogan kampanye Anda maju jadi Bupati Gunungkidul ya maaf ya Pak.
Tapi tentu tidak ada gebrakan Sutrisna Wibawa yang lebih nampol dibanding konser gratis untuk orang ber-IPK tinggi. Saya salut Bapak memberi hadiah untuk orang yang kuliahnya serius dengan gratis nonton Sheila on 7. Ini langkah yang bagus banget, mengingat untuk bikin konser di gedung pertunjukan di UNY itu sewanya mahal yang mencekik mahasiswa yang mau berkarya.
Siapkan IPK dan Prestasi non akademik kalian! Pertengahan Maret penukaran tiket akan dimulai! Disediakan 5000 tiket untuk mahasiswa! 500 tiket untuk dosen! 250 tiket untuk tendik! dan 250 tiket untuk alumni!
Tunggu info selanjutnya! #tiketkonserPakeIPK #diesnatalis56UNY pic.twitter.com/Q5dcur33Iy
— Sutrisna Wibawa (@sutrisna_wibawa) March 3, 2020
Pak Sutrisna itu tahu bahwa mahasiswa UNY itu nggak sekaya mahasiswa UGM. Udah UKT-nya tinggi, sangu pas-pasan, gimana mau bersenang-senang coba. Dengan mengadakan konser musik gratis bersyarat IPK tinggi, maka dua masalah terselesaikan. Pertama, mahasiswanya bisa nonton konser tanpa keluar biaya, yang kedua mahasiswa jadi termotivasi punya IPK tinggi.
UGM sering ngadain konser gratis sebenarnya. Tapi nggak pakai syarat IPK, dan tentu saja itu nggak akademisi banget. Kampus pendidikan lho, padakne.
Dengan langkah-langkah populis tersebut, Sutrisna akan dikenal sebagai rektor yang punya catatan baik ketika turun dari jabatannya. Ya setidaknya nggak kek rektor sebelumnya yang membredel pers mahasiswa lah. Pembangunan patung yang megah berdiri di tengah-tengah jeritan mahasiswa yang kesulitan bayar UKT itu adalah contoh bahwa Sutrisna berbuat sesuatu untuk UNY. Ya untuk UNY, buat mahasiswanya sih relatif.
Pak Sutrisna pantas untuk diberi ucapan selamat, terima kasih, atau pujian lainnya atas apa yang ia lakukan kepada UNY. Totalitasnya dalam memajukan UNY harus diapresiasi dengan setinggi-tingginya. Tidak berlebihan kalau kita menciptakan lagu puja-puji untuk dirinya yang berjuang keras membuat konten yang pantas untuk diretweet dan juga untuk kampanye Bupati terselubung.
Omong-omong, Bapak mau maju jadi Bupati lewat partai mana, Pak?
BACA JUGA Mendukung Penuh Tes Psikologi Sebagai Syarat Kepemilikan SIM dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.