Akun Kampus Cantik dan Fakta-Fakta Tidak Cantik yang Tersembunyi

MOJOK.CO UI Cantik, UGM Cantik, Unpad Geulis—semuanya adalah akun kampus cantik yang “menjual” penampilan mahasiswanya. Tapi, benarkah semuanya baik-baik saja?

Dulu sekali, seorang kawan (kelewat) dekat saya—laki-laki—punya kegemaran membuka akun Instagram yang isinya foto-foto perempuan.  Usut punya usut, akun ini adalah akun yang mengatasnamakan almamaternya, diikuti kata ‘cantik’. Terus, isinya apa? Ya tentu saja mahasiswi-mahasiswi sekampusnya yang dikategorikan ‘cantik’, lengkap dengan nama akun Instagramnya!

Mulanya, saya sedikit cemburu-cemburu manja atas aksi si kawan (kelewat) dekat tadi yang sibuk meluangkan waktu mengamati akun kampus cantik dengan saksama. Saya yang sudah dandan pakai eyeliner baru pun sukses dikacangin gara-gara foto mbak-mbak dari Fakultas Ekonomi yang bahkan namanya saja kami nggak tahu itu.

Tapi ujung-ujungnya, saya malah jadi sedikit mumet memikirkan kenapa harus kecantikan para mahasiswi yang disoroti. Maksud saya, mbak-mbak ini pasti jauh lebih hebat daripada sekadar dipuja karena cantik. Sayangnya, akun-akun kampus cantik ini memang berhenti di kata ‘cantik’ saja. Titik. Tidak lebih. Malah, akhirnya saya tahu bahwa akun semacam ini sudah menjamur: UI Cantik, UGM Cantik, UNY Cantik, Unpad Geulis, dan lain sebagainya. Duh!

Bertahun-tahun kemudian, kawan (kelewat) dekat saya entah apa kabarnya. Sebaliknya, topik seputar UI Cantik kini sedang ramai dibicarakan.

[!!!!!!!!!11!!!!!11!!!!]

Seorang mahasiswi UI menuliskan pernyataan di Twitter yang segera menjadi viral. Dalam keterangan lengkapnya, ia menekankan keberatannya mengetahui fotonya di-post dua kali di akun UI Cantik tanpa izin apa pun dari dirinya. Keadaan ini mendorong lebih banyak orang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik akun kampus cantik semacam itu.

Hal ini bukan hal yang baru, sebenarnya. Sejak pertama kali UI Cantik dan UGM Cantik—sebagai pelopor akun cantik-cantikan di kalangan mahasiswa—mulai berdiri di Instagram, respons serupa kerap kali muncul. Meski akun ini menawarkan foto-foto mahasiswi yang memang menarik untuk kita teladani fashion  dan hairstyle-nya—biar bervariasi gitu—nyatanya ada fakta-fakta lain yang sering terabaikan.

Pertama, sesungguhnya mahasiswi seperti apa, sih, yang fotonya bisa masuk ke sana? Mahasiswi yang cantik, yang geulis, gitu? Kalau iya, cantiknya itu cantik menurut siapa??? Menurut Pak Rektor???

Coba, Ladies, sekarang berdiri dan tanya ke bapak atau ibu kalian: “Aku cantik nggak?” Saya rasa, kita semua akan mendapat jawaban, “Iya,” yang mantap dan penuh keyakinan. Lantas, kenapa kita nggak masuk ke akun UI Cantik dan semacamnya itu???

Seorang mahasiswi Unpad buka suara terhadap akun cantik-cantikan semacam ini. Ia menyebut akun kampus cantik hanya berisi penilaian subjektif dari pengelola akun itu sendiri. Kebanyakan, mahasiswi yang fotonya dipajang adalah mereka yang memiliki badan langsing dan berkulit putih. Secara tidak langsung, akun semacam Unpad Geulis, misalnya, justru memunculkan standar kecantikan tersendiri bagi perempuan-perempuan yang sedang mengejar gelar di kampus Jatinangor ini.

Pendapat mahasiswi tadi ada benarnya juga. Dilansir dari Kumparan.com, salah seorang penggagas akun kampus cantik pernah pula memberi pernyataan. Diakuinya, pemilihan foto untuk diunggah di akun Unpad Geulis merupakan tanggung jawabnya dari segala rekomendasi yang masuk, meski sering kali ada beberapa mahasiswi yang meminta foto dirinya untuk dinaikkan. Kata si penggagas admin ini kemudian, “Ada mahasiswi yang merekomendasikan dirinya sendiri berkali-kali, padahal sebenernya, maaf ya ini, dia nggak sesuai standar mahasiwi yang kita upload di Unpad Geulis.”

See? Belum apa-apa, akun cantik-cantikan ini telah membatasi standar cantik bagi perempuan di kalangannya sendiri!

Kedua, standar cantik bagi followers akun cantik-cantikan yang kadang tidak sesuai dengan admin pun berbalik menjadi senjata pelengkap netizen yang menyebalkan: komentar-komentar tak pakai otak.

Ya, ya, ya, media sosial sekarang ini bisa menjadi racun yang lebih jahat daripada racun beneran yang dicampur ke minuman orang kayak di sinetron-sinetron. Kalau nggak percaya, coba sesekali amati kolom komentar di foto-foto mahasiswi yang kecantikannya dianggap ‘B aja’ oleh followers.

Tak sedikit orang yang dengan santainya menulis, “Jelek” atau bahkan tuduhan tendensius yang menyebutkan bahwa perempuan yang fotonya dipajang pastilah sudah tidak perawan. Komentar jenis terakhir biasanya juga muncul dalam artikel-artikel di banyak media dengan judul yang tak kalah aneh, semacam: “Ini Dia 10 Mahasiswi Cantik UI yang Membuatmu Panas Dingin”.

I mean, perempuan yang bikin panas dingin itu maksudnya apa, sih??? Perempuan yang membawa dispenser, gitu???

Ketigabenarkah foto-foto mahasiswi yang naik di UI Cantik, UGM Cantik, Unpad Geulis, dan lain sebagainya itu sudah mendapatkan izin dari si pemilik foto?

Ada mahasiswi yang menginginkan foto dirinya masuk ke akun kampus cantik, tapi tak sedikit pula yang tak suka mendapati fotonya ada di feed akun tadi. Dan, sejujurnya, ini bukanlah perkara bangga atau tidak bangga melihat foto diri sendiri mendapat banyak likes dan komentar di akun kampus cantik, tapi apa yang terjadi setelah itu.

Mengunggah foto perempuan di akun UI Cantik, UGM Cantik, Unpad Geulis, dan lain sebagainya sesungguhnya sama dengan membuka jalan bagi orang lain untuk “mengganggu” perempuan tadi. Banyak di antara mereka mengeluhkan hal yang sama: angka followers membludak, seiring dengan masuknya chat dan DM asing dari orang yang tidak dikenal. Jika tidak dibalas, bukan tidak mungkin mereka dianggap sombong dan malah dicaci maki. Beberapa mahasiswi bahkan mengaku sampai menghapus akun LINE dan Instagram pribadinya hingga 3 atau 4 kali demi mendapatkan kembali privasinya.

Dan, sungguh, ini bukan jokes lucu yang bisa ditertawakan sembarangan.

Menjadi cantik memang menyenangkan, apalagi kalau dipuji cantik oleh orang terdekat yang ingin kita banggakan setiap waktu. Tapi, please lah, nggak perlu senorak itu lihat perempuan sampai berlebihan menyapa dan mengganggu setiap waktu, atau mengancam privasinya dalam-dalam!

Lagi pula, kenapa foto-foto mahasiswi tadi harus diunggah tanpa izin demi keuntungan pribadi, sih? Lah wong kamu mau pergi futsal aja kudu izin sama pacar, kok berani-beraninya nge-upload foto orang lain nggak pakai izin??? Hmm???

Exit mobile version