MOJOK.CO – Meski sekolah menuntut kita untuk rajin, tetap saja kita tidak bisa menghindari rasa bosan dalam kelas. Untuk mengatasi kebosanan di kelas, kita sering melakukan hal receh.
Serajin-rajinnya kamu ketika sekolah, kebosanan di dalam kelas adalah hal yang tidak bisa dihindari. Mendengarkan guru menerangkan pelajaran di jam-jam tidak produktif (jam 7 pagi hingga jam 2 siang) bakal membuatmu bosan.
Yang namanya bocah sedang prengus-prengusnya, ada saja tingkah yang dilakukan untuk mengatasi kebosanan di dalam kelas. Kegiatan mengusir kebosanan di dalam kelas yang paling sering dilakukan adalah main hape. Mau gimana lagi, dunia maya memang menawarkan banyak kebahagiaan. Membaca Mojok, contohnya.
Selain bermain hape dan membaca Mojok, kami merangkum beberapa hal unik yang dilakukan oleh siswa yang bosan di dalam kelas. Bagi kalian yang sudah melalui masa sekolah berpuluh tahun lalu, artikel ini akan mengingatkan Anda di masa-masa menyenangkan ketika sekolah. Bagi kalian yang masih sekolah, tidak disarankan melakukan hal yang sama. Tapi kalau mau nglakuin ya nggak apa-apa, nakal dikit itu perlu. Sekolah kok lurus banget kayak jalan Solo.
Kebiasaan pertama, memotong penghapus.
Kebosanan yang melanda bisa memaksa manusia berbuat hal di luar nalar, salah satunya motongin penghapus. Saya nggak tahu faedahnya apa, tapi ya dulu tetep nglakuin hal ini. Entah dipotong jadi kotak, segitiga, jajar genjang tetrahedral, atau dibentuk mirip kodok, pokoknya ada aja motifnya. Keisengan ini sering ditemukan di kelas-kelas bahkan hingga sekarang.
Kebiasaan nomor dua, menggambar.
Kalau nggak punya penghapus dan keberanian untuk membuka hape, menggambar buku tulis adalah kegiatan yang sering dilakukan untuk mengatasi kebosanan di dalam kelas. Kadang kalau emang usilnya kebangetan, meja dan kursi bisa jadi korban kreatifitas yang datang dari kebosanan.
Gambarnya beragam. Bisa gambar Naruto, Batistuta, Nobita, atau gambar nggak jelas lainnya. Kadang ya mencoba menggambar guru yang sedang menerangkan pelajaran. Hasil gambarnya nggak perlu bagus, namanya juga cuma iseng.
Kebiasaan ke tiga, makan di kelas.
Kalau keberanian seorang bocah itu turah-turah, makan di kelas adalah hal yang tidak mustahil. Beberapa guru masih terjebak nostalgia di masa pemerintahan Hokage pertama, dan mereka menganggap makan di kelas hukumnya haram. Biasanya siswa yang bosan akan mengambil jalan untuk makan di kelas untuk mengusir kebosanan.
Makanan yang biasanya disikat di kelas ya makanan ringan. Kalau kamu makan nasi padang di dalam kelas ya jelas ketahuan. Untuk mendapat makanan itu bisa nyetok makanan pas di jam istirahat. Tapi kalau memang berjiwa rebel, mereka akan pura-pura ke kamar mandi lalu mlipir ke kantin. Makanan biasanya ditaruh di balik baju atau kantong celana.
Kebiasaan ke empat, main samgong.
Permainan samgong adalah permainan kartu paling sederhana karena cuma ngitung nilai kartu doang. Main samgong di jam pelajaran bisa mengusir kebosanan. Tapi cara ini paling riskan karena susah untuk menahan diri waktu main kartu. Jadi runyam kalau waktu dapat kartu jelek dan mengumpat. Bukannya mengusir kebosanan, malah berakhir mengusir diri sendiri dari dalam kelas.
Kebiasaan terakhir, tidur.
Cara ini paling simpel untuk dilakukan ketika berusaha mengusir kebosanan di dalam kelas. Tidur bukan hanya menyegarkan badan, tapi juga bentuk perlawanan terhadap kemapanan. Guru yang dianggap membosankan dan semena-mena harus dilawan dengan tidur. Tidur juga merupakan pernyataan kepada dunia, dan juga kepada seluruh kelas, kalau Anda tidak peduli terhadap omong kosong yang ada di dalam kelas. Persetan semuanya, merem lebih bermakna.
Tapi perlawanan Anda sia-sia ketika bangun-bangun semua sudah pada pulang, tinggal Anda sendiri di dalam kelas.
BACA JUGA Persiapan Jika Wabah Virus Corona di Indonesia Semakin Parah dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.