Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

46 Tenaga Medis RS Kariadi Diisolasi: Mungkin Kita adalah Penyakitnya

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
17 April 2020
A A
RS Kariadi, tenaga medis, pasien, corona virus, persekusi mojok.co

RS Kariadi, tenaga medis, pasien, corona virus, persekusi mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebanyak 46 tenaga medis RS Kariadi harus diisolasi karena berisiko tertular corona dari pasien yang tidak jujur tentang riwayat perjalanannya.

Dunia ini penuh dengan kejahatan dalam berbagai bentuk. Saudara yang berebut harta warisan, membayar gorengan separuh dari yang dimakan, membacok orang di jalan, meniduri pasangan orang, adalah contoh bentuk kejahatan yang terjadi. Tidak ada hari tanpa kebaikan, tidak ada hari tanpa kejahatan.

Kejahatan didasari dengan berbagai alasan. Bisa jadi karena kesempatan, niat buruk, kesenangan pribadi, ada yang terpaksa melakukannya. Kejahatan, pada satu titik, itu berkaitan. Kejahatan satu memulai kejahatan lain, seperti pasien corona bohong di RS Kariadi.

Sebanyak 46 tenaga medis RS Kariadi harus diisolasi karena tertular corona dari pasien yang tidak mengaku kalau dia terkena corona. Pasien itu tidak jujur tentang riwayat perjalanannya. Kejadian ini disayangkan banyak orang, mengingat apa yang dilakukan pasien tersebut membuat 46 tenaga medis tersebut dalam situasi yang tidak meyenangkan.

Kita tentu akan marah mendengar apa yang dialami oleh 46 tenaga medis RS Kariadi tesebut. Apa susahnya untuk jujur? Toh ini juga untuk kepentingan orang banyak. Situasi makin gawat setelah perbuatan pasien tersebut.

Tapi tahan semangat mencaci, mari kita berpikir dengan tenang sejenak.

Gali memori kita beberapa waktu silam. Jenazah yang ditolak warga, tenaga medis yang diusir dari kos, persekusi warga terhadap ODP, adalah beberapa kejahatan yang muncul di lini masa media sosial akibat wabah ini.

Kita panggil pasien tidak jujur ini dengan pasien A, agar lebih mudah.

Pasien A bisa jadi tidak jujur karena dia tidak ingin ada hal buruk terjadi. Dia bisa jadi berpikir bahwa ketika dia diisolasi di rumah sakit, keluarganya akan terkena persekusi warga. Andaikan dia mati, dia tidak ingin jenazahnya dilempar sana-sini karena beberapa warga yang punya mulut setajam pisau.

Pasien A tidak ingin keluarga, atau dirinya, diusir dari tempat dia tinggal. Dia tidak punya pilihan yang menyenangkan karena kejahatan-kejahatan yang sudah terjadi. Dia hanya punya pilihan, diam dan keluarganya selamat, atau jujur tapi hal buruk bisa terjadi.

Kejujuran, semulia apapun itu, belum tentu memberi hal baik untuk kita. Setidaknya itu yang ada di pikiran pasien A. Dia memilih diam, dan yang terjadi selanjutnya adalah dia membuat 46 tenaga medis RS Kariadi dalam posisi yang tidak menyenangkan.

Saya tidak sedang membela tindakan bodoh pasien A. Saya membayangkan kalau ini terjadi pada kakak saya (yang kebetulan juga seorang perawat), dan pasien A bisa jadi saya kejar tanggung jawabnya hingga ke ujung neraka sekali pun. Tapi saya tidak mau menutup fakta, bahwa ada ketakutan dari pasien corona akan persekusi orang-orang yang memang mengerikan.

Saya tidak bisa paham dengan orang yang menolak jenazah untuk dimakamkan. Saya tidak mengerti bagaimana bisa orang tiba-tiba merasa punya otoritas mengatur langit. Saya tidak paham kenapa orang mengusir tenaga medis dari kos, padahal tenaga medis lah yang nanti bakal menyelamatkan orang-orang absurd ini nanti kalau salah satu dari mereka kena sial terinfeksi.

Ketakutan irasional para orang-orang itu membuat mereka berbuat kejahatan yang menular. Pasien A bisa jadi akan jujur jika dia tahu bahwa pemerintah tidak blunder, bisa jadi akan jujur jika tidak ada ketakutan persekusi yang pernah terjadi di tempat lain.

Iklan

Meski begitu, kita tidak bisa juga membenarkan apapun niat pasien A, sebab 46 tenaga medis RS Kariadi yang berisiko terinfeksi jadi harga terlalu mahal untuk dibayar. Tapi andaikan saja kita tidak terlalu beringas dan membiarkan ketakutan menguasai kita, semua ini bisa jadi tidak akan terjadi.

BACA JUGA Inilah Skenario Para Anarko yang Sebenarnya dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2020 oleh

Tags: corona viruspasienpersekusiRS Kariaditenaga medis
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

ambulans bawa jenazah
Kilas

Tak Bisa Pakai Ambulans Puskesmas, Keluarga Tandu Jenazah Sejauh 13 Kilometer

13 Agustus 2022
anak panti asuhan di malang mengalami pelecehan seksual dan dipersekusi mojok.co
Kilas

Anak Panti Asuhan di Malang Mengalami Pelecehan Seksual dan Dipersekusi

23 November 2021
Seorang Pasien yang 12 Jam Tidur di Samping Jenazah
Jogja Bawah Tanah

Seorang Pasien yang 12 Jam Tidur di Samping Jenazah

15 Juli 2021
Liputan

Cerita Perawat di Masa Gawat

1 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.