Jika Dilakukan dengan Benar, Berenang Saat Haid Nggak Akan Bikin Onar

MOJOK.COBerenang saat haid kalau dipikir-pikir memang ngeri juga, sih. Lebih tepatnya, ngeri karena berpotensi bikin malu. Tapi, kalau dilakukan dengan benar, nggak juga loh~

Ada anggapan yang berkembang dalam lingkungan keseharian kita, ketika sedang haid, tidak sebaiknya kita berenang. Ya, setidaknya itu yang dikatakan oleh ibu saya ketika saya masih remaja. Tentu saja alasannya, tidak ingin jika air di kolam renang tersebut menjadi merah karena saya. Saya pun manggut-manggut saja. Kalau dipikir-pikir dengan nalar malas mikir saya, yang disampaikan ibu saya, masuk akal juga. Lha wong, tanpa renang saja darah haid saya ada kemungkinan blebar-bleber. Apa lagi kalau malah milih nyelup ke kolam penuh air.

Ternyata, kita tidak perlu mengkhawatirkan hal ini sejauh itu, Saudariku. Toh, secara medis, tidak ada larangan seorang perempuan berenang saat haid, kok. Apa lagi, kenyataannya, darah haid tidak akan beresiko merembes sebocor itu saat berenang. Aliran darahnya memang tidak bakal melambat atau terhenti. Tapi tekanan air kolam renang akan menghambat darah keluar selama kita berada di dalam air.  Jadi, potensi menyebabkan lautan merah tidak akan muncul dengan semudah itu.

Namun, yang perlu diperhatikan, ketika sudah keluar dari kolam renang, kita harus perlu menyiapkan skenario dengan matang. Pasalnya, aliran darah akan kembali dengan normal. Jadi, jangan lupa segera ke toilet untuk mengganti tampon atau kawan-kawannya ini, ya~

Meski begitu, bukan berarti keamanan berenang saat haid ini bukan tanpa usaha, ya. Demi keamanan dan kenyamanan, kamu bisa menggunakan tampon atau menstrual cup ketika akan berenang. Jangan lupa menggunakan produk yang masih bersih. Pasalnya, kalau sudah penuh darah, mah, sama aja. Potensi warna merah mengalir di sekitar kita tentu lebih besar. Inget, kalau itu kolam renang bersama. Banyak orang yang memakainya juga. Kasihan mereka, kalau tiba-tiba harus terserang serbuan darah haidmu beserta bakteri-bakterinya itu.

Berenang saat haid, memang lebih disarankan menggunakan tampon atau menstrual cup. Penggunaan pembalut tidak begitu disarankan. Pasalnya, pembalut dirancang untuk menyerap cairan. Maka, jika dipakai berenang, pembalut akan menyerap air kolam. Semakin tebal pembalutmu, tentu saja semakin banyak air kolam yang terserap.

Hal ini justru meningkatkan kelembaban daerah kewanitaanmu dan bisa menyebabkan infeksi. Tapi, kalau kamu maksa pengin pakai pembalut aja karena lebih merasa nyaman, camkan ini baik-baik, Saudariku: lebih baik, berangkatlah di hari-hari terakhir menstruasi. Mengapa? Jelas, ini hanya karena pesoalan darahnya yang keluarnya udah nggak deres lagi.

Selain itu, jika kamu memang penginnya pakai pembalut. Supaya merasa lebih aman dan nyaman, tidak ada salahnya mengenakan baju renang yang pas di badan. Pasalnya, jika basah, pembalut tidak akan terlalu menempel lagi. Lantas, baju renang yang pas di badan kamu, dapat membantu si pembalut ini posisinya tidak bergeser-geser.

Jangan lupa juga untuk memerhatikan kebersihan kolam renangnya. Apa lagi jika itu adalah kolam renang umum yang digunakan banyak orang. Eh, nyemplungnya pas lagi liburan lagi. Pada dasarnya, ketika berada di kolam renang, vagina sangat mudah terinfeksi. Selain itu, darah haid juga sifatnya basa dan dapat mengubah kelembapan vagina. Jadi ya, tentu saja ini memudahkan bakteri dari air kolam berkumpul di vagina kamu.

Dengan perhitungan yang matang, kamu tidak perlu ragu-ragu untuk tetap berenang saat haid. Apa lagi menurut penelitian, olahraga renang bisa mengatasi kram perut. Haid yang menyebabkan kontraksi pada rahim sehingga terasa menyakitkan, biasanya memang membuat kita tidak bergairah untuk menjalani aktivitas biasa, lebih-lebih aktivitas fisik. Padahal, berenang saat haid justru bisa membantu kita mengurangi rasa sakit atau kontraksi di bagian bawah perut.

Oh ya, tenang saja. Kalau waktu haid, kamu ngebet pengin renang di laut. Nggak perlu takut didatengi ikan hiu, misalnya ujug-ujug darah haidmu merembes. Soalnya, masih belum ada studi yang membuktikan kalau hiu tergoda dengan aroma darah haid manusia, kok. (A/L)

Exit mobile version