MOJOK.CO – Habib Bahar resmi ditetapkan sebagai tersangka lewat bukti video aksi “silat”. Tahukah kamu, beladiri punya banyak manfaat bagi kesehatan?
Selasa (18/12), Habib Bahar Bin Smith ditetapkan sebagai tersangka. Kasus yang disangkakan adalah penganiayaan anak di bawah umur di Pesantren Alawiyin, Kabupaten Bogor.
Habib Bahar pun resmi ditahan karena ada indikasi akan melarikan diri. Konon, sang habib akan menggunakan nama Rizal ketika sudah melarikan diri. Oleh sebab itu, pihak kepolisian hanya punya dua pilihan, yaitu penangkapan paksa atau pemanggilan tersangka untuk diperiksa.
Salah satu bukti yang digunakan oleh pihak kepolisian untuk menetapkan Habib Bahar sebagai tersangka adalah bukti video. Di dalam tangkapan video terlihat Habib Bahar beberapa kali membenturkan kepala si anak ke arah lutut. Bisa jadi, sang habib memang jago beladiri karena terlihat cukup luwes ketika melakukannya.
Nah, tahukah pembaca kalau beladiri seperti yang dilakukan oleh Habib Bahar punya banyak manfaat bagi kesehatan? Lho kok pembahasannya berbelok bukan soal Habib Bahar? Ya ini juga soal sang habib. Tapi kita belajar melihat sebuah perkara dari sudut pandang yang berbeda karena kami menganut paham “selalu ada sisi terang di balik peristiwa sedih”.
1. Beladiri ala Habib Bahar tak hanya bikin sehat, tapi juga melatih kesebaran.
Sebentar, jangan ngegas dulu dengan bilang bahwa bukti video justru menunjukkan Habib Bahar jauh dari kata “sabar” karena menggunakan kekerasan.
Jika dipelajari secara tuntas, beladiri bisa melatih kesabaran seseorang. Bagaimana bisa?
Ketika belajar beladiri, kami akan mengulang gerakan yang sama. Berkali-kali. Sampai kamu lelah, bahkan jemu. Mengulang gerakan yang sama berulang-ulang sebanyak mungkin bertujuan untuk mendapatkan kesempurnaan teknik. Apalagi ketika masih berlajar teknik dasar karena ini akan menjadi pondasi.
Tanpa kesabaran, target kesempurnaan teknik dasar tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, tekun mengulang-ulang gerakan akan membantumu belajar kesabaran.
2. Melatih disiplin diri.
Melatih gerakan yang sama berulang-ulang membutuhkan ketekunan. Rutinitas itu membutuhkan kesetiaan yang tinggi terhadap instruksi dari suhu. Bila jarang latihan, segala yang kamu pelajari menjadi tidak sempurna. Hingga pada akhirnya, tubuhmu akan susah menyesuaikan diri dengan gerakan-gerakan di level selanjutnya.
Setia dengan instruksi dan rutinitas membutuhkan kedisiplinan. Ketika kamu bisa bersetia dengan gerakan-gerakan yang “itu-itu saja”, sifat disiplin akan terbangun dengan sendirinya. Sifat disiplin yang dibangun lewat beladiri pasti akan terbawa di kehidupan.
3. Melatih rasa percaya diri.
Ketika tingkat ketekunan sudah sangat tinggi dan ditunjang kedisiplinan diri, rasa percaya diri untuk memperagakan gerakan-gerakan beladiri akan terbangun dengan sendirinya. Ketika situasi itu datang, kamu tidak bisa fokus menggunakan ilmu yang sudah dipelajari.
Misalnya seperti Habib Bahar ketika memperagakan gerakan-gerakan beladiri dalam bukti video. Namun, satu hal yang pasti, kontrol diri tetap dibutuhkan. Jadi, kita tidak sembarangan “mengumbar” jurus. Pendekar sejati menghindari kekerasan.
4. Beladiri adalah sarana melatih kontrol diri.
Satu kelemahan di dalam diri manusia adalah amarah. Ketika diri ini sudah diliputi oleh amarah, akal sehat cenderung terpinggirkan. Nah, belajar beladiri dengan benar, justru membuat dirimu semakin sadar akan pentingnya kontrol diri.
Tubuh dan mental yang terlatih adalah senjata yang mematikan. Beladiri mengajari kita untuk menghindari konfrontasi, apalagi kekerasan. Yah, kalau Habib Bahar sampai lepas kendali diliputi amarah, mungkin pas pelajaran kontrol diri beliau tidak masuk dan cuma titip absen saja.
5. Membangun kesehatan mental.
Tidak hanya tubuh yang sehat dan kuat, beladiri juga melatih kesehatan mental kamu.
Belajar teknik, terutama yang level lanjutan bukan perkara yang mudah. Tingkat kesulitan membutuhkan tubuh yang terlatih dan mental yang sehat. Jika mudah menyerah, kamu tak akan sukses menguasai teknik tingkat lanjut.
Tekanan yang berat membuat mental pantang menyerah akan terasah. Efeknya di kehidupan, ketika menjalani diet misalnya, kamu tidak akan mudah patah arang dan berhenti di tengah jalan. Ketika kudu menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang bertumpuk, kamu tidak akan mudah merasa malas. Beladiri menyehatkan mental, dan pada titik tertentu, mental yang kuat mengalahkan seribu jurus yang sudah dikuasai lawan.