Dilema Makan Buah Sebelum atau Sesudah Makan Berat yang Merepotkan

MOJOK.CO Ngapain ribet-ribet mikirin makan buah sebelum atau sesudah makan berat, kalau bisa dua-duanya? Hadeeeeh, nggak praktis!

Dua orang karyawan di kantin perusahaan pernah terlibat perdebatan seru. Bukan perkara target bulanan, mereka rupanya sedang mendiskusikan jatah buah di makan siang mereka. Salah seorang dari mereka, saya dengar, menolak pendapat kawannya yang baru saja mengunyah buah semangka.

“Kamu, kok, makan buah dulu sebelum makan berat?!”

“Ya memang kenapa?”

“Buah kan buat nanti, setelah makan! Pencuci mulut! Kamu nggak pernah nonton film-film yang ada acara dinner romantisnya, ya?!”

Sembari memutar ingatan tentang film apa yang kira-kira dimaksud oleh si karyawan, saya jadi teringat perdebatan serupa dengan kawan-kawan saya: kami sempat meributkan hal yang sama, apakah sebaiknya makan buah sebelum atau setelah makan berat.

Ayah saya, seorang pelahap informasi setia dari grup-grup WhatsApp keluarga dan kelompok pertemanan angkatan tuanya di SMA, pernah bertitah pada saya bahwa buah-buahan semestinya dikonsumsi sebelum makan. Katanya, kalau ia baru masuk ke perut setelah makan, ia malah bakal membusuk di sana—persis kayak hatimu kalau habis dikhianati sama orang kepercayaanmu.

Saya jadi geli sendiri membayangkan di perut saya telah menumpuk buah-buahan busuk. Apalagi, informasi ini memang didorong oleh beberapa penyebab—informasi soal makan buah sebelum atau sesudah makan, ya, maksud saya.

Namun, seiring berjalannya waktu—diselingi dengan sedikit kemalasan untuk teratur makan buah sebelum makan karena udah keburu lapar—saya menemukan juga banyak informasi yang sesungguhnya nggak mempermasalahkan-mempermasalahkan amat soal makan buah sebelum atau sesudah makan.

Yah, buah-buahan itu kan masuknya ke mulut kita, kenapa orang-orang segitu hebohnya ngatur-ngatur, dah???

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk makan buah sebelum atau sesudah makan, di antaranya adalah:

1. Jarak Makan Buah Setelah Makan Nasi Jauh Lebih Panjang daripada Makan Buah Sebelum Makan Nasi

Dua puluh hingga tiga puluh menit sebelum mulai makan nasi atau makan berat, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi buah terlebih dulu. Bukan tanpa alasan, hal ini ternyata bisa membuatmu merasa lebih kenyang dan—tentu saja—mengurangi berat badan.

Dua puluh hingga tiga puluh menit bukan waktu yang panjang, bisa, lah, dijalani sambil nonton setengah episode Running Man atau beberapa chapter komik di Webtoon. Setidaknya, ini lebih mudah daripada kalau kamu memutuskan makan buah setelah makan berat: harus menunggu kira-kira satu hingga dua jam!

Hal ini bertujuan agar kadar kalori dan gula yang masuk ke dalam tubuh tidak melebihi takaran yang akan dibakar oleh sistem metabolisme. Soalnya, kalau kelebihan, gangguan kesehatan, semacam diabetes dan obesitas, malah bakal menghantui kamu, mylov~

2. Buah Bisa Jadi Pencuci Mulut, tapi…

Alih-alih pusing mikirin mau makan buah sebelum atau sesudah makan berat, kamu sebaiknya memindahkan kepusinganmu untuk memikirkan porsi buah-buahan yang akan kamu konsumsi. Seperti yang sudah dijelaskan di poin yang pertama, buah-buahan juga mengandung kalori dan gula yang harus dipertimbangkan.

Dengan kata lain, kalau kamu udah kenyang, ya udah, sih, nggak usah dipaksa hanya demi terlihat fancy karena habis makan ada pencuci mulutnya!

3. Makan Buah Sebelum Makan Berat Memang Baik, tapi Jangan Cuma Makan Buah-Buahan Doang!

Banyak orang percaya bahwa buah-buahan lebih cepat diserap dengan bantuan enzim khusus saat perut berada dalam keadaan kosong. Bahkan, konon, kalau dikonsumsi sebelum sarapan, nutrisi buah akan langsung bisa masuk ke dalam tubuh ibarat sebuah produk suplemen.

Makan buah tentu selalu jadi hal baik, tapi—ingat ini, Maemunah—jangan sampai kegiatan makanmu berhenti di buah-buahan. Bagaimanapun, sarapan yang baik adalah sarapan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak dalam jumlah seimbang. Lah kalau kamu kekeuh makannya cuma buah aja, kamu jelas bakal merasa lapar lebih cepat!

4. Proses Fermentasi Buah-buahan Tidak Terjadi di Lambung

Penyebab banyak orang tidak mengamini kegiatan makan buah sebelum makan berat dan cenderung memilih untuk makan buah sebelum mulai makan adalah anggapan bahwa nantinya buah akan menumpuk di lambung dan membusuk akibat nutrisinya tidak terserap. Padahal, sebuah penlitian yang dilakukan di Amerika Serikat membantah hal ini.

Dikutip dari Hellosehat.com yang pernah melansir berita dari Huffington Post, ahli gizi Jill Weisenberger menyebutkan bahwa proses fermentasi buah-buahan terjadi tidak di dalam lambung karena membutuhkan banyak koloni bakteri—hal yang tidak bisa disediakan oleh lambung. Lagian, masih menurut Weisenberger, pencernaan manusia sudah dirancang untuk bisa memproses banyak jenis makanan.

Jadi, yah, makanan yang masuk boleh berbeda-beda, tapi buat apa kamu mengkhawatirkan sistem metabolismemu sendiri kalau selama ini ia sudah membuktikan bisa bekerja dengan becus?

Maksud saya, kamu toh pernah makan kangkung, terus es krim, terus rujak cingur, terus mendoan, lalu ditutup dengan es susu soda gembira dalam sehari, kan?

Exit mobile version