MOJOK.CO – Gimana caranya biar staminamu awet nggak cepet habis dan nggak malu-maluin saat main futsal bareng teman-temanmu?
Harus diakui olahraga futsal merupakan olahraga yang menjanjikan untuk dilakukan buat kamu yang sibuk dengan pekerjaan dan sulit cari teman bermain sebanyak 21 orang kayak buat main sepak bola.
Apalagi seiring berkembangnya olahraga ini, mencari lapangan futsal tidak lagi sulit. Hampir di setiap kota ada banyak penyewaan lapangan futsal—bahkan sekali pun kamu berada di wilayah terpencil.
Masalahnya, meski lapangannya jauh lebih kecil dari lapangan sepak bola, main futsal ternyata nggak seenteng yang dibayangkan. Dalam imajinasi sudah bakal pamer gerakan-gerakan ala Cristiano Ronaldo, eh, apa daya gerakannya Hamka Hamzah pun sulit dilakukan. Dan biasanya yang menjadi kendala adalah soal stamina.
Meski secara ukuran lapangan lebih kecil dengan jumlah pemain lebih sedikit, futsal menawarkan intensitas pergerakan yang jauh lebih rapat ketimbang sepak bola. Hal inilah yang sering bikin pemain yang ingin bermain meski pandai-pandai mengatur napas. Apalagi kalau usianya sudah paruh baya, wah, hati-hati sama jantungnya, Mbah.
Nah, biar kita nggak cepat terengah-engah lalu minta ganti saat main futsal ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Apa saja tips itu? Cekidot.
Membiasakan lari dari kenyataan
Latihan lari merupakan salah satu tips yang berguna. Dengan sering berlari, paru-parumu akan terbiasa memompa oksigen ke otak dan ke darah sehingga bisa mengaliri seluruh otot tubuh. Udah gitu, otot kakimu juga bisa terbiasa mengisi aliran darah dengan cepat, sehingga tidak mudah kram ketika kamu harus turun lapangan untuk main futsal.
Jika kamu rutin melakukan aktivitas ini—paling tidak seminggu sekali—kemungkinan tubuhmu akan lari dari kenyataan usiamu yang sudah menua. Otot-ototmu akan terlatih untuk menyerap banyak darah dan oksigen, sehingga membuatmu nggak mudah lelah. Lalu siap melakukan gerakan-gerakan ala Neymar dalam gundulmu saja.
Pilih posisi kiper untuk 15-30 menit pertama
Kamu baru datang ke lapangan futsal, teman-temanmu sudah bermain kira-kira hampir satu jam. Lalu tiba-tiba kamu diminta segera main karena ada satu temanmu yang udah tewas di tengah lapangan karena kelelahan.
Waktu untuk pemanasan sudah nggak cukup, padahal teman-temanmu memaksamu untuk segera masuk. Salah satu tips yang bisa kamu gunakan adalah mengambil kaos tangan kiper lalu merapat ke gawang.
Menjadi kiper dalam futsal tanpa disadari juga jadi cara efektif untuk “pemanasan”. Tidak seperti pemain lain yang harus intens bergerak ke sana-kemari, area kiper futsal itu sempit sekali. Udah gitu, masih bisa nyuri waktu untuk minum, foto-foto, atau bahkan sekedar ngobrol dengan teman di luar lapangan.
Lagian kalau memang saat kamu menjadi kiper dan gawangmu kok ndilalah harus kebobolan banyak gol, tinggal salahkan saja 4 pemain temanmu di depan. Bilang aja kalau mereka tidak memberi waktu pemanasan, makanya peformamu jelek.
Nah, kalau kira-kira waktu sudah berjalan 30 menit, kamu bisa minta gantian menjadi pemain depan. Dan di saat itulah tubuhmu sudah lumayan fit untuk bermain balik menghabisi lawan (kalau mampu).
Jadi wasit untuk selama-lama-lama-lamanya
Kamu masih terlalu lelah untuk jadi kiper? Mungkin kamu bisa memilih untuk jadi wasit saja. Tinggal mengaku saja sebagai sosok pecinta damai dan terbiasa berlaku adil. Tinggal bawa kaos warna hitam bermodalkan peliut, kamu bisa mengaku dengan selo, “Udah wasitnya aku aja.”
Yakin deh, pasti teman-temanmu bakal mengiyakan. Asalkan, kamu harus pastikan dulu yang bermain jumlahnya sudah pas 5 vs 5. Bisa masalah kalau kamu minta jadi wasit padahal yang datang cuma 8 orang.
Meski jadi wasit, jangan kira bahwa aktivitasmu tidak bisa dikategorikan olahraga. Menyemprit peliut itu butuh tenaga yang nggak main-main lho. Apalagi kalau sampai kamu salah kasih keputusan dan ada salah satu tim nggak terima karena merasa nggak diperlakukan dengan adil. Olahraga futsal bisa berubah jadi olahraga bela diri. Makanya, kalau memang belum merasa bisa adil, cukup satu istri aja. Eh.
Cari Olahraga Lain
Baru sentuh bola dua sampai tiga kali, kamu udah bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah-muntah. Pada sentuhan kelima kamu sudah tepar dan minta ditandu. Adegan semacam ini cukup lumrah terjadi dari pemain yang berbulan-bulan nggak pernah main futsal, tahu-tahu diminta main dalam kompetisi resmi antar kelurahan.
Satu saran yang berguna buat kamu yang begitu: ada baiknya segera ke pinggir lapangan untuk mempertimbangkan kembali, apakah futsal sudah sesuai dengan passion-mu atau kamu cuma jadi korban tren zaman.
Bisa jadi futsal bukan olahraga yang betul-betul kamu butuhkan. Coba cari olahraga lain yang bisa menyesuaikan staminamu. Beberapa olahraga yang bisa kamu coba misalnya: catur, mancing, atau mungkin karambol.
Gimana, cukup mashoook kan? Selamat mencoba.