Cara Meredakan Sakit Gigi yang Katanya Tidak Sehoror Sakit Hati

MOJOK.CO – Yakinlah, saat sakit gigi datang menyerang tiba-tiba, sakit ditinggal pacar itu nggak ada seupil-upilnya. Apalagi kalau sampai bengkak segede gaban dan nyeri berjam-jam.

Kalau kamu mengamini kata-kata dalam lagu terkenal Meggy Z. daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi… maka bisa diduga kamu adalah orang yang termasuk sangat jarang—atau tidak pernah—merasakan gigi sakit. Saat menyerang, sakit ini bisa membuatmu menggelinjang kesakitan selama berjam-jam tanpa henti.

Yakin deh, itu benar-benar merupakan pengalaman horor.

Memang ada beberapa kondisi yang bisa dibedakan saat gigi terasa sakit. Bisa karena gigi yang ngilu, tapi bisa juga karena pembengkakan gusi. Sakit gigi bisa terjadi dalam kurun waktu tertentu dan mendadak hilang secara misterius, tapi juga bisa tahu-tahu sakit lagi tanpa diduga.

Yang lebih mengerikan, kadang-kadang gigi yang sakit tidak bisa ditentukan betul titik nyerinya di sebelah mana. Sehingga kamu perlu meyakinkannya dengan menyentuh gigimu dengan jari—yang dalam beberapa kasus malah semakin membuat sakit menjadi semakin parah.

Beberapa hal yang menyebabkan gigi terasa sakit memang bervariasi. Soal kenapa gigi terasa sakit adalah karena dalam struktur gigi tumbuh di atas pembuluh darah dan syaraf yang sangat sensitif. Ketika bagian akar gigi dengan gusi mengalami peradangan, maka syaraf di sekitar gigi akan mengirim sinyal kesakitan yang luar biasa lebay.

Saat merasakan kesakitan itu kamu akan langsung percaya bahwa bagian tubuh paling sensitif dari manusia itu bukan hanya hati, melainkan syaraf gigi dan gusi.

Dalam beberapa kasus, penyebab gigi terasa sakit bisa diakibatkan karena gigi membusuk karena diawali dari lubang yang dibiarkan, ada penyusutan gusi, mengalami keretakan, sampai tambalan yang rusak, sampai adanya tumbuh geraham pada usia dewasa.

Lalu bagaimana cara meredakan gigi yang sakit yang begitu seram itu ketika mendadak nyerinya tiba-tiba datang?

Pertama, mungkin kamu bisa mencoba dengan berkumur menggunakan air hangat. Ingat ya air hangat, bukan air panas. Soalnya kalau air yang kamu pakai berkumur terlalu panas, bukannya mereda tapi sakitmu bisa semakin parah.

Selain itu kamu bisa mencoba mengoleskan minyak cengkeh ke bagian gigi atau gusi yang terasa sakit. Kalau tidak minyak cengkeh, kamu bisa menggunakan obat antiseptik. Jika sakit dikarenakan bengkak, kamu bisa mengompres bagian pipi pada gigi yang sakit dengan es.

Langkah terakhir ya kamu mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri di apotek. Seperti paracetamol, ibuprofen, atau aspirin—meski pada kasus sakit yang sangat parah obat semacam ini biasanya tidak begitu berefek.

Namun jika ternyata gigi yang sakit tidak juga mereda, apalagi sampai membuatmu jadi sulit menelan makanan, mulutmu jadi berbau busuk, demam, kesakitan saat membuka mulut, bahkan sampai merembet ke nyeri di bagian telinga, maka lebih baik segera periksakan gigi kamu ke dokter.

Maslahnya, satu hal yang perlu kamu tahu juga, dokter gigi tidak bisa menangani gigimu dalam kondisi sakit. Penanganan dokter biasanya baru bisa dilakukan saat gigimu justru sedang tidak terasa sakit.

Jadi jika kamu baru ke dokter saat terasa sakit, saya jamin kamu nggak akan dapat apa-apa kecuali cuma diminta menebus obat pereda nyeri lalu diminta kembali lagi. Udah keluar duit banyak, eh, gigimu belum sembuh juga.

Akan tetapi, ketika kamu kembali dan dokter bisa menangani gigimu, yakinlah akan muncul rasa penyesalan yang besar. Sebab, jebul penanganan sakit yang begitu mengerikan itu bisa langsung sembuh hanya dalam hitungan menit. Rasanya menyesal saja tidak dari dulu kamu ke dokter gigi untuk mengatasi sakitmu.

Yah, namanya penyesalan itu memang selalu datang terlambat, soalnya kalau datang tepat waktu itu namanya tagihan utang bank.

Exit mobile version