MOJOK.CO – Susu Bear Brand yang iklan dan namanya sering bikin kita bingung ini, dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan. Memangnya apa kandungannya?
Apa kalian pernah mendengar soal susu bermerek Bear Brand? Atau malah justru sudah menjadikan produk ini dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan? Pertama kali melihat iklan susu ini di televisi, saya cukup bingung. Bagaimana tidak? Dari iklannya saja, yang muncul adalah naga. Sementara susunya mereknya ada kata beruang-beruangnya. Sedangkan susunya, katanya susu sapi murni.
Jadi, kaitannya beruang sama naga untuk branding susu ini, sebetulnya apa? Kalau untuk “beruangnya” sih, akan dijelaskan nanti. Tapi untuk iklan “naganya”, mohon maaf, sampai saat ini saya juga belum tahu.
Namun yang jelas-jelas saya tahu, banyak orang menganggap bahwa susu ini mampu menjaga betul kesehatan kita. Apalagi kalau kita mau sakit, bakal langsung disaranin untuk meminum susu ini. Teman saya misalnya. Beberapa kali saat saya akan sakit, ia mengirimi saya susu ini beserta roti. Disertai pesan, “cepat sembuh”.
Sayangnya, tidak pernah saya minum. Sebab, saya memang tidak terlalu doyan dengan susu sapi murni tanpa rasa-rasa kayak gini. Jadi, saya sendiri, belum bisa membuktikan kepercayaan orang-orang soal susu Bear Brand.
Akan tetapi, ada beberapa teman saya yang lain, yang memang betul-betul merasakan manfaatnya. Setiap kali dia merasa tidak enak badan, entah karena aktivitas yang berat dan padat ataupun karena cuaca yang sedang jahat-jahatnya, dia memilih minum susu Bear Brand. Katanya sih, hal ini lumayan bisa bikin dia jadi enakan.
Lantas, saya jadi penasaran. Sebetulnya, apa sih, kandungan yang terdapat dalam susu Bear Brand? Kok, dia menjadi begitu jadi primadona dan dicari-cari setiap badan sedang mulai tidak enak-enaknya?
Hal pertama yang perlu ditekankan sekali lagi bahwa ini bukan susu yang berasal dari beruang, meskipun ada kata “beruang” dalam brand-nya. Alasannya disebut sebagai susu beruang, sangat simpel. Sebab ada perbedaan proses pembuatan dengan susu sapi lainnya.
Susu ini berasal dari susu sapi yang memiliki sterilisasi yang sangat baik. Sehingga terjaga betul vitamin dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Dalam Okezone dikatakan, sterilisasi susu tersebut dilakukan dengan memanaskan susu sampai di atas titik didih. Kondisi tersebut menjadikan bakteri, kuman, maupun spora mati. Lantaran proses ini perlu peralatan khusus dan relative mahal, maka hanya bisa dilakukan oleh industri pengolahan susu tertentu.
Dilansir dari Dokter Sehat, Bear Brand memiliki kandungan yang sangat bergizi. Ia kaya dengan kandungan protein, lemak, dan vitamin. Vitamin yang terkandung di dalam setiap kaleng susu beruang di antaranya adalah vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, dan D. Tidak hanya itu, susu ini juga mengandung banyak mineral penting untuk daya tahan tubuh. Kandungan zat-zat gizi yang berlimpah itulah, yang membuat susu beruang menjadi sangat baik untuk kesehatan dan pertumbuhan tubuh kita.
Disebutkan dalam Dokter Sehat, manfaat susu beruang secara umum di antaranya, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuang dan menetralisir racun yang ada di dalam tubuh, memulihkan kebugaran tubuh setelah sakit, serta membuat tidur lebih nyenyak.
Meskipun Bear Brand ini baik untuk tubuh, benarkah sama sekali tidak ada aturan atau batasan saat kita mengonsumsinya? Seperti yang diungkapkan di Alo Dokter, sebetulnya tidak ada aturan seberapa banyak konsumsi susu kita setiap harinya. Pasalnya, susu memang mengandung nutrisi yang sangat baik untuk tubuh dan dapat melengkapi kekurangan vitamin dan mineral yang belum didapatkan dari makanan.
Namun, sebaiknya konsumsi susu (kecuali susu diet atau fitness) cukup satu kali dalam sehari. Tidak masalah kalau takaran tersebut dinaikkan, asalkan hal ini juga dibarengi dengan melengkapi asupan nutrisi yang lain. Apalagi, susu beruang mengandung lemak dan kalori yang cukup tinggi. Selain itu yang perlu diingat, sumber air utama di tubuh kita adalah air mineral, bukan susu. (A/L)
BACA JUGA Mengenang Nasib dari Susu Murni Nasional atau artikel PENJASKES lainnya