MOJOK.CO – Siapa saja tokoh politik yang berpeluang menjadi cawapres Jokowi dalam gelaran Pilpres 2019 mendatang?
Bursa pertarungan cawapres yang akan mendampingi Jokowi dan Prabowo makin memanas. Pihak Jokowi menunggu Prabowo, demikian juga sebaliknya. Logikanya sederhana: pemilihan cawapres bisa menjadi ajang adu strategi dua kandidat ini.
Namun, kedua pihak sama-sama mengaku sudah mengantongi nama para calon. Romahurmuzy yang merupakan ketum PPP misalnya, mengatakan bahwa Jokowi sudah mengantongi 10 nama cawapres. Johnny G Plate, Sekjen NasDem, menyatakan cawapres Jokowi akan membikin gempar Indonesia dan bisa diterima semua partai pendukung Jokowi. Sementara itu, Megawati bilang, pengumuman cawapres Jokowi menunggu cuaca cerah alias saat yang tepat.
Dari sekian wacana yang bergulir tentang siapa cawapres Jokowi, setidaknya akan mengerucut pada 4 kriteria: pertama, dari kalangan profesional, terutama yang paham soal ekonomi. Kedua, dari kaum profesional. Ketiga, dari kaum agamawan. Keempat, bisa diterima oleh semua parpol pendukung.
Rasanya, susah menemukan satu tokoh yang memenuhi itu semua. Namun, jika dipilih per poin, besar kemungkinan 5 tokoh ini ada di kantong Jokowi.
1. Sri Mulyani
Menteri keuangan satu ini menjadi salah satu menteri sentral di pemerintahan Jokowi. Banyak pihak menilai, seandainya tidak ada Sri Mulyani, entah bagaimana pemerintah mengarungi situasi ekonomi yang kurang baik selama ini.
Hambatan: Hanya saja, dipilihnya Sri Mulyani juga punya risiko, yakni Jokowi akan lebih mudah diserang sebagai pemerintah neoliberal. Sebab, cap itulah yang selama ini diberikan oleh musuh-musuh politik Sri Mulyani.
2. Tri Rismaharini
Untuk soal kapasitas dan integritas, Risma boleh diacungi jempol. Publik mengapresiasinya sebagai sosok yang tidak kemaruk jabatan, tapi punya prestasi segudang. Surabaya membawa Indonesia ke kancah dunia internasional sebagai salah satu kota yang tumbuh sejahtera bersama warganya.
Risma pernah dua kali menolak tawaran politik yang menggiurkan. Pertama, saat ditawari ikut adupacu Pilgub DKI 2017 lalu. Kedua, saat diminta menjadi salah satu kandidat dalam Pilgub Jatim yang baru saja dihelat. Risma sangat cocok mendampingi Jokowi.
Hambatan: Sebagaimana diketahui banyak orang, Risma adalah kader PDIP. Jokowi juga. Agak sulit membayangkan munculnya Risma akan disetujui oleh para parpol pengusung Jokowi sebab semua berasal dari kandang banteng.
3. Susi Pudjiastuti
Salah satu menteri Jokowi yang berkibar dan bersinar terang adalah Susi Pudjiastuti. Dialah wujud nyata slogan Jokowi: kerja, kerja, kerja. Penuh ketegasan dan tidak pandang bulu. Ketegasannya mengusir dan membom kapal asing yang mencuri di perairan Indonesia membawanya menjadi sosok yang disegani dunia internasional.
Selain tentu saja program itu membawa kemaslahatan umat, masyarakat pun mengelu-elukannya. Dan, dia makin dicintai banyak orang karena tampil apa adanya: ngopi, merokok, bertato. Masyarakat era sekarang yang mulai mual dengan segala pencitraan, menyambut hangat model seperti Susi.
Hambatan: Banyak isu mengatakan bahwa beberapa program Susi mengganggu kepentingan elit politik nasional dan lokal. Dengan begitu, besar kemungkinan akan muncul aspirasi penolakan Susi dari berbagai kalangan politik dan pebisnis. Kita lihat saja nanti.
4. Mahfud MD
Mahfud adalah sosok yang nyaris paripurna. Dia seorang profesor, akademisi yang sangat andal, pernah menjabat semua jabatan politik, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Jarang ada orang dengan kapasitas selengkap dan semumpuni Mahfud dalam dunia politik di Indonesia. Terlebih, dia juga punya kemampuan pengetahuan agama yang baik. Banyak orang yang terpesona padanya karena ketegasannya dalam berpendapat, tanpa peduli citra apa yang akan melekat.
Hambatan: Mahfud dulu adalah timses Prabowo. Sebetulnya ini juga kelebihan Mahfud, tapi akan jadi hambatan bagi parpol pendukung Jokowi. Masa Jokowi mengambil orang dari pihak lawan, sementara ada banyak stok dari pihak kawan?
5. TGB Zainul Majdi
Zainul hadir menyeruak dunia politik Indonesia akhir-akhir ini. Dia yang mestinya berada dalam barisan lawan politik Jokowi, tiba-tiba mengalihkan dukungannya kepada Jokowi. Zainul juga sosok komplet. Dia seorang pendakwah dengan meraih gelar doktor dari universitas Al-azhar, Kairo. Dia dua kali menjadi gubernur NTB dengan prestasi yang juga sangat baik. Dan yang paling penting, dia merepresentasikan tiga hal: muda, ulama, dan berasal dari Indonesia Timur.
Hambatan: Hampir sama dengan hambatan yang dialami oleh Mahfud. Para parpol pendukung Jokowi besar kemungkinan akan menjegal sosok ini.
Demikianlah kira-kira hasil intipan nama-nama di dalam kantong Jokowi. Tentu saja selain kelima nama di atas, ada beberapa nama lain. Siapapun yang dipilih Jokowi, tentu tidak bisa menggembirakan semua pendukungnya. Sebab, rasanya, hampir semua elite politik saat ini, ingin sekali menjadi cawapres Jokowi. Kecuali Prabowo.