MOJOK.CO – Katanya, bus Sinar Jaya adalah PO terbaik di Pulau Jawa. Namun, meski menyandang status terbaik, ia masih menyimpan beberapa masalah.
Terjebak di zona nyaman memang menghanyutkan, namun berbahaya jika terlena olehnya. Siapa yang tidak tahu nama PO Sinar Jaya? Hegemoninya sebagai penguasa trayek AKDP dan AKAP sebagian besar area Pulau Jawa berharga murmer menegaskan hal itu. Kehadiran beberapa PO dengan trayek yang saling bersinggungan harusnya menjadi sinyal bahaya untuk PO Sinar Jaya.
Sebagai warga asli Jawa Tengah yang merantau ke barat, PO Sinar Jaya bertahun-tahun menjadi pilihan utama transportasi saya untuk mudik atau libur cuti kerja. Jika dihitung sejak pertama kali merantau, sudah satu dekade lebih saya menjadi penumpang rutin bus Sinar Jaya.
Faktor harga yang murah meriah, keamanan, dan kemudahan akses menuju pool menjadi alasan utama. Dalam hal kualitas pelayanan yang saya alami langsung, sebisa mungkin saya paparkan secara objektif dengan menyertakan sisi negatif dan positifnya.
Ticketing, salah satu kekurangan Sinar Jaya
Sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak 1982, Sinar Jaya semestinya tanggap agar tidak tertinggal dari PO serupa. Khususnya berkaitan dengan kemajuan teknologi yang hampir semuanya bisa diakses secara online termasuk pembelian tiket bus. Untuk poin ini, PO lain semacam Rosalia Indah, Lorena, AgraMas, Sumber Alam sudah selangkah lebih maju dengan menyediakan fitur pemesanan tiket langsung di websitenya.
Lain halnya dengan Sinar Jaya yang “masih mau” agar pelanggannya repot-repot memesan tiket melalui website lain semacam Traveloka atau Redbus. Sepertinya mereka “masih ingin” disejajarkan levelnya dengan DAMRI, PO BUMN kebanggaan rakyat Indonesia yang memiliki visi luar biasa:
“Menjadi perusahaan transportasi kelas dunia yang handal, berkinerja unggul dan berkelanjutan dan… ya ya ya. DAMRI sungguh punya peluang unggul untuk urusan memesan tiket.
Baca halaman selanjutnya….