Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Otomojok

Review Mitsubishi Xpander, Penggilas Toyota Avanza di GIIAS 2017

Rulli Rachman oleh Rulli Rachman
25 Agustus 2017
0
A A
ilustrasi Mitsubishi Xpander yang Ganteng Konon Bikin Orang Rela Pindah ke Lain Pabrikan
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mitsubishi Xpander Ultimate AT (Rp245,35 juta) vs Toyota Avanza Veloz AT (Rp236 juta)

“Bung, mau free pass ticket ke GIIAS 2017 nggak? Kalau Bung mau, saya ada satu tiket.” Demikian penawaran menarik dari salah seorang kawan kepada saya. Maklum, kolega saya ini bekerja di salah satu pabrikan mobil, dari brand yang akan saya bahas ini. Tapi, tawarannya kurang menarik buat saya karena tiket yang ditawarkan cuma satu biji. Yang artinya saya harus berangkat sendirian ke Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang sana.

Kenapa malas berangkat sendirian ke pameran mobil yang selalu padat pengunjung itu? Bukan, bukan takut kalau saya sendirian di sana lalu saya akan kalap, bertransaksi seenak hati, comot sana sini seperti halnya saat pergi sendirian ke toko buku. Walaupun profesi saya bukan wartawan, wajah saya sama saja, tak cocok masuk mal. Apalagi bertransaksi benda semahal mobil. Saya cuma takut, andaikan saya berangkat, niscaya kerjaaan saya tak lain dan tak bukan hanya selfie dengan SPG-SPG cantik di sana.

“Daripada kasih tiket itu, sini kasih saya data-data detail dan spesifikasi soal Mitsubishi Xpander. Saya mau bikin review-nya, mau bandingin sama Avanza. Bener nggak sih Xpander ini bisa menggeser mobil impian sejuta umat itu,” demikian pinta saya kepada kawan tersebut.

Maka, berbekal data dari kawan itu, saya coba menulis review ini. Ditambah informasi update bahwa Mitsubishi Xpander berhasil memimpin dalam klasemen transaksi terbanyak di ajang GIIAS 2017 kemarin itu. Menurut Oto.com, produksi Mitsubishi tersebut berhasil membukukan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 5.281 unit. Avanza? Hanya 1.863 unit. Angka yang fantastis.

Saya akan coba bandingkan Mitsubishi Xpander tipe Ultimate, varian yang kira-kira setara dengan mobil kesayangan saya, Toyota Avanza Veloz.

Dari kapasitas mesin, keduanya tak jauh berbeda. Sama-sama bermain di kapasitas 1.499 cc. Torsi yang dihasilkan pun tak jauh beda, Xpander Ultimate menghasilkan 141 Nm sedangkan Veloz 136 Nm. Kapasitas tempat duduk pun sama persis, 7 orang. Kapasitas tangki bahan bakar sama pula, 45 liter. Ground clearance? Hanya beda 5 mm: Xpander Ultimate 205 mm, Avanza Veloz 200 mm.

Yang sedikit berbeda adalah dimensi keduanya. Panjang Xpander Ultimate mencapai 4.475 mm, lebih panjang 275 mm dibanding Veloz. Selain itu, Xpander lebih lebar 90 mm daripada si Veloz. Artinya? Ya kalau selama ini carport Anda hanya pas muat untuk Avanza, Anda patut berhitung ulang soal lahan parkiran rumah jika hendak membeli Xpander. Apalagi kalau parkir mobil di bahu jalan karena Anda sudah tinggal di daerah situ selama 30 tahun. (Punya Xpander tapi nggak punya parkiran sendiri? Helaw.)

Oke lanjut ….

Untuk suspensi, ternyata nggak ada bedanya kok. Keduanya sama-sama menggunakan tipe Coil Spring dan MacPherson Strut untuk suspensi depan. Hanya berbeda di suspensi belakang saja. Perbandingan yang mencolok adalah di bagian roda. Xpander Ultimate menggunakan ukuran ban 205/55 dengan R16. Tak heran banyak orang akan kepincut dengan tampilannya yang gahar.

Di brosur promosi Xpander, ada satu hal menarik, yakni penjelasan soal RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) body. Ditulis bahwa Xpander mampu bertahan sampai dengan tensile strength sebesar 980 MPa. Wow ….

Oh ya, tensile strength atau biasa disebut ultimate tensile strength (UTS) ini adalah kekuatan suatu material terhadap beban tarik (kebalikan dari gaya tekan). Jadi, si material ini bisa mulur sampai batas tensile strength yang ditentukan. Intinya, material ini kuat banget. Besi biasa saja hanya bisa bertahan sampai tensile strength 400—500 MPa.

Oh, satu lagi. MPa (megapascal) itu satuan gaya tekan, atau sama dengan Newton per meter persegi. Lupa ya? Itu kan dasar-dasar ilmu fisika. Makanya, Mbak Andina, pak Marthen Kanginan itu nggak melulu bahas soal katrol saja di buku beliau. Hahaha.

Apa lagi kelebihan Xpander selain bodi sterek nan kuat?

Pertama, dari sarana hiburan, Xpander sudah dilengkapi pemutar DVD, Veloz belum. Mobil ini juga dilengkapi dengan sambungan bluetooth yang lagi-lagi tak ada di Veloz. Touch screen? Boro-boro screen, Veloz masih tertinggal karena hanya menyediakan fitur touch button alias pencet-pencet manual.

Lalu ada juga power outlets untuk charging hape. Tak tanggung-tanggung, untuk memanjakan generasi milenial, tipe Ultimate menyediakan 3 spot sekaligus: di depan, tengah, dan di baris ketiga. Jadi, jangan khawatir untuk kehabisan baterai saat kita mau update status, “Alhamdulillah ya, Pah, sampai juga di Bali nyetir sendiri … beach, here we come!”

Semua itu belum termasuk fitur-fitur (mewah) lain yang disediakan Xpander. Seperti sandaran lengan di baris kedua, laci bawah kursi serbaguna, juga ruang penyimpanan serbaguna di bagasi. Termasuk pula fitur KOS (keyless operating system) yang memungkinkan kita mengoperasikan mobil tanpa kunci. Pokoknya, banyak wah-nya mobil ini.

“Kira-kira, apa strong point yang bisa mengalahkan Avanza?” demikian pertanyaan saya kepada teman yang kerja di Mitsubishi tersebut. Saya pikir ini pertanyaan penting, dari sekian fitur dan kelebihan tersebut, yang mana yang akan menjadi faktor andalan.

Kabin senyap, demikian jawaban singkat dari kawan saya.

Wah, kalau soal itu memang jelas, Avanza akan kalah jauh. Lha wong kalau saya pergi menghadiri kondangan perkawinan di kampung, dalam radius beberapa ratus meter saja alunan lagu dangdut dari sang biduan sudah terdengar sampai di dalam. Maka, saya hanya bisa terdiam mendengar jawaban soal kabin senyap tersebut.

“Jadi gimana, Mz, mau ganti Veloz-nya ke Xpander?”

Waduh, nggak juga sih. Lha itu Veloz saya baru selesai cicilannya, masak sudah harus ambil kredit lagi. Kapan saya bisa menjalani hidup yang syar’i kalau tenggelam dalam riba terus :’(

Kesimpulannya, apakah Xpander akan berhasil menumbangkan Avanza? Bisa iya, bisa tidak. Terlepas dari kabin senyap sebagai salah satu faktor yang mampu mengalahkan Avanza, ada faktor lain yang menjadi PR buat Mitsubishi ke depan, yakni apakah Xpander mampu memiliki harga jual kembali (jual seken) yang tinggi seperti halnya produk-produk Toyota? Patut kita tunggu bagaimana reaksi pasar nantinya. Jika beberapa bulan ke depan Xpander sudah bertebaran di jalan raya sebagai mobil rental, artinya pasar merespons positif.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2017 oleh

Tags: giias 2017mitsubishi expandermitsubishi xpandertoyota avanza velozxpander
Iklan
Rulli Rachman

Rulli Rachman

Artikel Terkait

Xpander Disayang Dunia, Nissan Livina Hidupnya Semakin Merana MOJOK.CO
Otomojok

Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana

12 Mei 2025
Honda, Bisakah Kamu Jualan Brio Aja? MOJOK.CO
Otomojok

Honda, Bisakah Kamu Jualan Brio Aja?

26 April 2022
Kegantengan Mitsubishi Xpander Difotokopi All New Daihatsu Xenia MOJOK.CO
Otomojok

Kegantengan Mitsubishi Xpander Difotokopi All New Daihatsu Xenia

23 November 2021
Mitsubishi Pajero Sport yang Bikin Istri Saya Salah Paham MOJOK.CO
Otomojok

Mitsubishi Pajero Sport yang Bikin Istri Saya Salah Paham

16 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gaya pernikahan anggota perguruan bela diri pencak silat seperti SH Terate kerap diolok-olok MOJOK.CO

Menikah dengan Anggota Pencak Silat Penuh Atraksi, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

20 Juni 2025
Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Kini Bermusik Lewat Lirik Patah Hati

Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Bikin Band Pop Gemezz, dan Alasan Hiatus

15 Juni 2025
ASN.MOJOK.coJakarta Wajib Naik Transum Bisa Lahirkan Celah Tipu Muslihat MOJOK.CO

Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman

19 Juni 2025
Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025
Pengalaman pertama beli es krim di Tempo Gelato, Kaliurang Jogja. MOJOK.CO

Pertama Kali Anak Desa Nongki di Tempo Gelato Malah bikin Canggung karena Dikira Tempat Diskotik Sampai Pilih Varian Aneh

15 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.