Daihatsu New Xenia 2019, Mobil Facelift dengan Chrome di Mana-Mana

MOJOK.CODaihatsu New Xenia 2019 tampil dengan facelift yang nggak main-main. Meski sedikit ‘menjiplak’ wajah kakak tingkatnya.

Kabar baik buat kalian Pengabdi Xenia, New Xenia 2019 sudah launching dengan facelift dan perubahan-perubahan mutakhir. Desain bemper depan yang berubah total, menjadi pelega dahaga para Voxy wanna be. Jadi, yang mau beli Toyota Voxy tapi duit cekak, bolehlah belok dikit ke Daihatsu New Xenia. Selisih harganya juga lumayan. Lumayan bisa buat beli parfum mobil sampai 5 tahun ke depan lah.

Lantas, bagaimana dengan impresi lengkapnya?

Beberapa hari yang lalu, saya dimintai tolong oleh sahabat untuk menemani dia ke dealer Daihatsu. Kabar tentang Xenia yang mengeluarkan bentuk muka yang baru, membuat Ardi—sahabat saya—kepincut. Ia pun berniat mencari info yang lebih lengkap tentang mobil ini. Sambil pelan-pelan mempertimbangkan dengan saksama, apakah dia layak menjual Nissan Livina 2012 andalannya dan menukarnya dengan sebuah New Xenia yang baru aja dipakekin make up baru?

Tanpa banyak rumus lagi, saya bawa dia ke dealer tempat saya dulu beli Ayla X Deluxe—sebuah mobil yang pernah saya bahas di artikel Mojok sebelumnya, yang lebih banyak di-dzolimi daripada dipujinya. Sesampaianya di dealer, sebuah New Xenia 2019 sedang nongkrong dengan santainya di lobi dealer. Sekilas tampilannya memang terkesan elegan dan gagah. Namun, saat saya perhatikan lebih fokus dari samping… hmmm, sepertinya ada yang familiar~

“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu, Mas?” Busyet, sales yang ketemu saya waktu beli Ayla dulu, masih di sini aja.

“Pagi, Mas. Ini teman saya mau lihat-lihat Xenia yang baru.”

“Silahkan, Mas. Oh iya, kalau nggak salah, Masnya yang dulu ngambil Ayla, ya? Bagaimana, Mas Ayla-nya? Tangguh kan? Ini ada Xenia yang terbaru, Mas. Lebih tangguh lagi dengan tampilan yang dinamis dan futuristik. Jelas menambah nilai sebuah Xenia lebih dari sekadar mobil keluarga.”

Entah apa yang selanjutnya dijelaskan oleh si sales kepada sahabat saya. Pasalnya, saya lebih memilih untuk memerhatikan dan melihat-lihat setiap detail mobil ini ala-ala reviewer mobil terkenal di Youtube.

Facelift yang sangat ketara ada di bagian wajah depan. Sentuhan lampu depan yang dibuat split atau terpisah antara lampu utama dan lampu sein-nya, membuat New Xenia terlihat begitu mewah layaknya Voxy dan Vellfire.

Palang chrome di bagian depan cukup dominan besar. Lebih besar dari pentungan hansip atau rotan gebukan kasur. Namun, chrome-nya berbeda. Yang saya lihat saat itu kebetulan bertipe Deluxe 1500cc. Varian tertinggi chrome depannya menggunakan dark chrome, lebih gelap dari biasanya. Mungkin Daihatsu percaya, dengan blink-blink chrome, membuat mobil mereka terlihat sedikit lebih mahal.

Salah satu pengembangan yang ditambahkan di varian tertinggi ini adalah sensor parkir depan. Tepat di bumper bawah grill depan. Dua buah sensor parkir depan siap mengamankan parkirmu supaya nggak nyeruduk pot emak atau nyium pembatas trotoar. Fitur ini memang sangat perlu untuk driver-driver baru yang belum tajam instingnya untuk memperhitungkan moncong depan saat parkir. Jadi, udah nggak pakai sensor “jedug” lagi. Alias nggak nabrak dulu, baru berhenti.

Tampaknya sahabat saya sudah mulai kemakan mulut manis sales, tapi bodo amat. Saya semakin antusias untuk menelanjangi setiap detail mobil ini. Apa, sih, yang membuatnya beda dan istimewa dari facelift sebelumnya?

Hal lain yang paling terlihat baru dan menambah kesan mewah adalah kedua spionnya. Memakai common part dari New Terios, tampaknya Daihatsu begitu malas untuk mengkonsep spion baru untuk Xenia. Tinggal pakai part dari kakak kandungnya si Terios, sudah sangat menghemat effort untuk mikirin bentuk spion apa yang mau dipakai.

Hal lain yang paling kece dari tampang depannya yaitu fog lamp-nya. Area fog lamp dilengkapi garnis hitam yang sporty dan sedikit lebih mengembang dengan sudut-sudut yang tegas. Eh tunggu, kok jadi berasa kayak lampunya Xpander, sih? Busyet, ini Daihatsu beneran nyomot desain mobil sebelah? Kenapa facelift-nya jadi lintas alam gini, yak?

Memang sih, tidak bisa dipungkiri, bentuk lampu Xpander telah menginspirasi produsen-produsen mobil lain untuk mengeluarkan facelift produk andalannya dengan mengadopsi bentuk lampu yang hampir sama dengan Xpander. Lihat… tiru… modifikasi… Hmmm, menarique.

Setelah puas menikmati setiap lekuk tampang Xenia yang deluxe seperti nama variannya. Saya langsung berjalan untuk mengamati apa saja yang berubah di bagian belakang. Eits, kenapa kok bodi sampingnya nggak berubah, ya? Oh, ternyata Xenia hanya melakukan facelift tanpa mengubah bentuk bodi? Jadi, masih tetap menggunakan base body yang sama, hanya ditambahkan garnish chrome yang mengelilingi kaca samping? Ya, kita cukup tahu lah, menurut mereka, chrome adalah sebuah kemewahan yang haqiqi.

Memang sih, tidak ada aturan baku buat vendor untuk mengeluarkan facelift tanpa harus mengubah bodi. Tinggal bongkar pasang bumper dan lampu depan, tambah-tambah sedikit chrome, sudah jadi varian yang baru. Usut punya usut, ternyata Xenia masih belum perlu mengganti bodi utama. Hal ini membuat harga jual Xenia masih sama dengan yang lama. Dengan kata lain: muka baru harga lama. Hmmm, cerdas juga strateginya.

Di bagian belakang, sebenarnya saya agak terganggu dengan lampu reflektor yang dibelah oleh palang yang cukup besar, yang mana lagi-lagi adalah chrome. Sebuah kemewahan yang absolute buat Daihatsu. Karena mungkin, jika chrome-nya nggak dibuat segeda gaban semacam itu, bakal lebih bagus.

Yang saya cukup suka dengan bagian belakang ini adalah bumpernya, desainnya sederhana. Namun, sentuhan warna plastik hitam itu membuat mobil lebih sporty. Kedua reflektor di samping kiri kanan tersebut bentuknya juga simpel. Meski tidak menyala saat mobil direm, namun cukup sebagai warning saat mobil belakang rada meleng nyetirnya. Sementara untuk lampu belakang, saya kira perubahan warna mika lampu, sedikit meningkatkan estetika kemewahan. Walau bentuk kap lampu juga tidak berubah.

Variasi ini dilengkapi dengan sensor parkir belakang dan kamera parkir. Betul-betul didesain untuk kamu yang kalau parkir di mal parkirnya masih mepet sama mobil orang. Di samping itu, adanya kamera parkir juga dapat menaikkan status sosial dari mobil kita. Kelihatan kayak mobil mahal lah. Untuk varian deluxe ini di bodi mobil mendapatkan tambahan tulisan DELUXE. Sebagai pengingat ke teman saja, sih. Kalau mobil kita ini adalah mobil dengan tipe tertinggi.

Sementara di bagian interior, tidak terlalu ada perubahan yang dominan. Pasalnya, sekilas saya amati, dashboard masih sama, setir masih sama, jok masih sama, dan glove vox juga masih sama. Yang sangat terlihat berbeda adalah perubahan di double din yang sudah memakai monitor after market Pioneer. Intinya, bisa terhubung dengan android dan apple card. Sementara pengaturan AC-nya sebetulnya sudah digital, tapi kok, panel-panel nya sama kayak punyanya Rush, ya?

Tunggu, tunggu. Lampu mirip Voxy, spion mirip Terios, fog lamp mirip Xpander, AC mirip Rush. Mobil ini maunya apa, sih???

Untuk harganya, varian tertinggi Daihatsu New Xenia 2019 dibanderol di harga 228 jutaan. Nggak beda jauh dengan varian lama 1300cc di angka 219 jutaan. Hanya selisih 9 jutaan, sudah mendapatkan 1500cc dan semua facelift yang disematkannya.

Mungkin ini strategi Daihatsu untuk tetap bisa bersaing di pasar mobil keluarga. Pasalnya—mungkin—menjadi baru memang tidak harus berubah total. Hanya tambahkan sedikit make up saja, sudah bisa membuat mobil tampil baru. Sekaligus menekan cost produksi sehingga tidak berpengaruh ke harga jualnya.

Waduh, kok saya jadi kepikiran ganti Xenia, ya? Ayla-nya dijual aja nggak, ya?

Jual… nggak… jual… nggak…

Exit mobile version