Bantaran Kali Code adalah kawasan permukiman dan wisata di sepanjang Sungai Code, Yogyakarta. Kali Code membelah Kota Yogyakarta menjadi dua bagian, yaitu barat dan timur. Kali Code dulu dianggap sebagai ‘sampah kota’ yang harus dihilangkan. Pemerintah ingin menggusur dan para akademisi mendukung. Namun, ada satu orang yang berdiri di garis depan untuk melawan: Romo Mangunwijaya.
Pada sekitar tahun tahun 80-an, Yogyakarta sedang berbenah. Demi wajah kota yang lebih “indah”, ribuan orang yang tinggal di bantaran Kali Code nyaris digusur habis. Tapi Romo Mangun, yang dikenal sebagai seorang pastor sekaligus arsitek, melihat hal lain: kehidupan harus dipertahankan, bukan dihancurkan.
Tanpa kekerasan, tanpa politik, Romo Mangun menunjukkan bahwa manusia miskin tetap bisa hidup dengan bermartabat. Bukannya menggusur, ia malah mengubah kampung kumuh menjadi perkampungan yang sehat, tertata, dan mendapat penghargaan dunia. Namun, perjuangannya tak mudah—ia bahkan sempat dituduh melakukan kristenisasi.
Bagaimana Romo Mangun melawan penggusuran tanpa kekerasan? Bagaimana ia mengubah Kali Code hingga dikenal dunia? Dan apakah masih ada sosok seperti Romo Mangun di zaman sekarang? Simak episode terbaru Jasmerah kali ini bersama sang arsiparis partikelir, Muhidin M. Dahlan.