Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

Maju lurah habis Rp10 miliar?

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
4 Februari 2023
A A
Beranda Liputan Sosok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Maju pilihan lurah habis Rp10 miliar?

Condongcatur merupakan kawasan strategis di Sleman. Kalurahan dengan luas 920 hektare ini jadi tempat dengan geliat ekonomi yang tumbuh cepat. Beberapa perguruan tinggi besar pun terletak di kawasan ini.

Reno tak menampik, strategisnya Condongcatur ini membuat biaya politik yang dikeluarkan untuk menjadi lurah cukup besar. Menurutnya, semakin besar wilayah dan padat penduduk maka banyak ongkos-ongkos yang harus keluar. Bahkan konon untuk nyalon lurah di beberapa kalurahan strategis di Sleman butuh ongkos sampai Rp10 miliar.

“Tapi ada yang perlu diluruskan. Ada biaya yang harusnya saya timbulkan, tapi orang lain membantu,” paparnya.

Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji menandatangani berkas MOJOK.CO
Reno Candra Sangaji menandatangani berkas. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Ia mencotohkan, misalnya untuk konsumsi para tim kampanye, ia terbantu oleh sejumlah resto yang memberi makanan secara cuma-cuma. Bahkan ada sejumlah warga yang bantingan dana untuk membantu kampanye.

“Ini uang untuk Pak Reno yang penting jangan sampai kalah,” ujar Reno, menirukan ucapan warga kepadanya pada sebuah forum sosialisasi pemilihan lurah.

Reno mengakui kalau serangan fajar masih lazim terjadi. Namun, ia punya strategi khusus untuk menyiasati dana lawan yang lebih besar. Taktik yang ia lakukan yakni mengamati figur-figur berpengaruh yang telah dipanggil lawan politiknya. Ia akan punya cara tersendiri untuk meyakinkan agar figur tersebut mendukungnya.

Baca Juga:

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bedog Arts Fest 2025 Mojok.co

Bedog Arts Fest 2025: Perayaan Seni Kerakyatan, Lingkungan, dan Semangat Keberlanjutan

19 Oktober 2025

Menurutnya, kunci paling penting adalah menentukan sasaran tembak secara tepat. Condongcatur sendiri terdiri dari 211 RT, 64 RW, dan 18 padukuhan. Total penduduknya lebih dari 50 ribu dengan daftar pemilih tetap sampai 36 ribu pada pemilihan lurah terakhir lalu.

“Jadi salah kalau orang menganggap saya keluar uang banyak. Padahal ya tidak sebegitunya,” terangnya.

Ambil S3, angkat manajemen pasar

Di tengah kesibukannya sebagai lurah, sosok yang belum lama ini lulus S2 Ilmu Pemerintahan di STPMD/APMD ini juga tengah menempuh studi doktoral di Universitas Islam Indonesia. Ia mengambil studi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).

Manajemen SDM menurutnya penting karena segala urusan pemerintahan selalu berkaitan dengan manusia. Ia mengaku sedang merancang disertasi terkait pengelolaan SDM di pasar.

“Berangkatnya dari pengalaman menata Pasar Colombo di Condongcatur. Dulu itu tidak menghasilkan sama sekali tapi sekarang bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai Rp500 juta per tahun,” paparnya.

Ia tahu persis masalah di Pasar Colombo awalnya cukup pelik. Mulai dari pengelola pasar, preman, hingga beragam persoalan lainnya, bisa ia redam. Kuncinya adalah komunikasi dan sering-sering bertemu dengan warganya.

Reno lalu menunjukkan jadwal pada Google Calendar di ponselnya. Tampak di sana, ada jadwal agenda tersusun rapi setiap hari. Mulai dari jadwal perkuliahan, acara desa, sampai jadwal menjadi penceramah di pengajian pagi.

“Jadi lurah ki ya komitmen untuk masyarakat. Tidak bisa leha-leha,” kata lurah yang hobi bersepeda ini.

Iklan

Setuju periode kades 9 tahun tapi…

Baginya, salah satu tantangan terberat untuk sebagai lurah adalah menyelesaikan kesulitan masyarakat. Selain itu, lurah juga perlu menyatukan perangkat desa dalam satu barisan yang solid. Konflik pasca-pemilihan lurah, bisa terasa dalam jangka waktu yang lama.

“Masalah rekonsiliasi pasca-pemilihan kepala desa ini banyak terjadi. Terutama di luar Jawa. Makanya banyak kades yang mengeluh tidak bisa melakukan kerja maksimal di periode enam tahun. Mereka minta tambahan periode lebih lama karena ini,” paparnya.

“Itu juga jadi alasan kenapa saya mendukung teman-teman yang mengajukan periode tambahan,” sambungnya.

Meski mendukung penambahan durasi menjabat dan periode kades, Reno mengaku belum yakin bisa menyelesaikan jabatannya di Condongcatur hingga 2027 mendatang. Ia mengaku, sejak awal menjabat periode kedua telah meminta izin ke masyarakat setempat.

“Saya sudah bilang, andai kata nanti Sleman memanggil, saya mohon izin,” ujarnya.

Mimpinya untuk menjadi kepala daerah masih hidup. Namun, ia belum terbayang akan maju lewat partai mana nantinya. Ia optimistis, baliho-baliho yang dulu pernah terpasang membuat masyarakat Sleman sudah lebih familiar dengan sosoknya pada pilkada mendatang.

“Sleman bisa berubah dengan geraknya anak muda. Energi ini yang saya inginkan,” pungkasnya.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Cara Menjadi Kepala Desa yang Baik dan Benar dan reportase menarik lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: balihocondongcaturLurahReno Candra Sangajisleman
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bedog Arts Fest 2025 Mojok.co
Kilas

Bedog Arts Fest 2025: Perayaan Seni Kerakyatan, Lingkungan, dan Semangat Keberlanjutan

19 Oktober 2025
Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang Mojok.co
Pojokan

Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang

2 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
lapor spt mojok.co

Apa yang Terjadi Kalau Kita Nggak Lapor SPT? Ini Penjelasan Sanksinya

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.