Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Seni

Naif

Redaksi oleh Redaksi
24 Maret 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tak banyak band Indonesia yang bisa bertahan di kancah musik lokal. Naif adalah salah satunya. Band yang mulai berkarya sejak 22 Oktober 1995 ini tidak hanya memiliki basis penggemar yang cukup besar tapi juga tetap mampu menghasilkan karya-karya berkualitas di tengah gempuran band-band baru yang terus bermunculan. Nama Naif juga bisa disejajarkan dengan band-band Indonesia papan atas lainnya seperti Slank, Dewa, atau Sheila on 7.

Formasi awal Naif dibentuk oleh sekelompok mahasiswa IKJ (Institut Kesenian Jakarta) yang sering berkumpul bersama untuk mengerjakan tugas. Mereka adalah Mohammad Amil Hussein (Emil), David Bayu Danangjaya, Fajar Endra Taruna, Franki Indrasmoro Sumbodo (Pepeng), dan Chandra Sukardi. Alih-alih mengerjakan tugas, kelima pemuda ini malah memilih latihan band. David mencomot posisi vokal, Fajar (atau yang lebih dikenal dengan nama Jarwo) didaulat sebagai gitaris, Emil membetot bass, Pepeng duduk di belakang set drum, dan Chandra didapuk sebagai pemain keyboard. Berlima mereka mulai sering mengisi acara-acara musik yang diadakan di kampus.

Dalam perjalanan kariernya, Naif sudah menelurkan beberapa album. Album pertama mereka bertajuk Naif dengan lagu andalan berjudul Mobil Balap. Video klip untuk lagu ini cukup menarik karena mengangkat narasi bergaya komedi dengan tampilan visual bernuansa retro. Album kedua Naif berjudul Jangan Terlalu Naif dengan Posesif sebagai lagu jagoannya. Video klip Posesif juga cukup unik karena menampilkan seorang waria sebagai modelnya. Setiap album yang dihasilkan oleh Naif selalu mendapat sambutan positif dari penikmat musik Indonesia. Selain lirik yang lugas dan terkadang menggelitik, kekuatan terbesar Naif terletak pada komposisi musik yang bergaya retro dan easy listening.

Salah satu momen penting dalam perjalanan karir band ini adalah ketika Chandra memutuskan untuk keluar dari band pada tahun 2003. Meskipun ditinggalkan oleh sang pemain keyboard, Naif tetap melanjutkan perjalanan mereka dalam menghasilkan karya-karya yang menghibur pencinta musik lokal. Atas kiprah mereka dalam mewarnai musik Indonesia, rekan-rekan sesama musisi seperti The Brandals dan White Shoes & The Couples Company ikut berkontribusi dalam sebuah album tribute berjudul Mesin Waktu: Teman-Teman Menyanyikan Lagu Naif yang dirilis pada tahun 2007. Album ini berisi 14 lagu Naif yang dibawakan ulang oleh band-band lain dengan aransemen yang jauh berbeda dari aransemen aslinya.

Terakhir diperbarui pada 26 Maret 2018 oleh

Tags: band Indonesiaband naif
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Sheila on 7 mojok.co
Hiburan

Seberapa Pantas Sheila on 7 Menyandang Gelar Band Lintas Generasi? Begini Jawaban Gen Z

1 Agustus 2023
erk rimpang mojok.co
Hiburan

ERK Rilis Album ‘Rimpang’ yang Bercerita Soal Pergerakan Bawah Tanah

27 Januari 2023
Seni

Netral

22 Januari 2018
Seni

The SIGIT

8 April 2017
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.