Warung Kopi Turgo, Destinasi Terpencil di Pakem Sleman yang Menyelamatkan “Kekayaan” Merapi

warung kopi turgo di pakem sleman selamatkan kekayaan merapi.MOJOK.CO

Ilustrasi Warung Kopi Turgo (Mojok.co)

Warung kopi kecil di Turgo, Pakem, Sleman membuat saya berkunjung berulang kali. Selain nikmat, suasana sejuk, ada juga kehangatan dan cerita pemiliknya yang menyelamatkan kekayaan Gunung Merapi.

Saya pertama kali berkunjung ke sana pada awal 2022 silam. Meski jalan menuju ke tempat itu berkelok, menanjak, bahkan keluar dari jalur aspal menapaki bebatuan, ditambah di sana sinyal internet susah, hingga saat ini tercatat saya sudah mengunjungi warung kopi di Turgo itu sebanyak lima kali.

Memang, mulanya jalan beraspal dan tergolong mulus. Namun, untuk menuju lokasi kedai kopi, pengunjung perlu berbelok dari jalan raya menanjak setapak bebatuan sekitar 100 meter. Jalan yang hanya muat untuk kendaraan roda dua.

Di Google Maps, lokasinya bernama Budidaya Anggrek Pak Musimin. Akan tetapi, pengunjung tak perlu khawatir karena di sana ada warung kopi kecil yang nikmat menghabiskan waktu senggang.

Sepasang suami istri pemilik kedai, Musimin dan Sarinah akan menyapa pengunjung dengan hangat. Mereka menyediakan kopi dan teh yang nikmat, hasil dari kekayaan kebun di lereng Gunung Merapi, Pakem, Sleman. Harganya pun relatif terjangkau, tidak sampai Rp20 ribu.

Musimin membuka warung kopi di Turgo pada 2018 silam. Memanfaatkan lahan lapang di sekitar rumahnya. Sejak saat itu, meski tidak terlalu ramai, setiap hari ada saja yang berkunjung.

Meski belum terlalu lama membuka warung kopi, Musimin sudah familiar dengan kopi. Sebab, ia hidup dengan bertani di lereng Merapi yang punya kopi robusta yang cukup nikmat.

Pemilik warung kopi di Turgo, Pakem, Sleman yang menyelamatkan kekayaan Gunung Merapi

Menilik jauh ke belakang, Turgo pernah jadi tempat terdampak parah erupsi Gunung Merapi 1994. Lahir dan tumbuh besar di Turgo membuat Musimin ingat, dahulu anggrek merupakan barang yang mudah sekali ditemukan di hutan. Sejak erupsi, banyak anggrek yang jadi salah satu kekayaan flora di hutan hilang.

Sosok Musimin di kedai kopi miliknya (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Sejak 1996 Musimin sudah punya perhatian khusus kepada anggrek. Selama lebih dari dua dekade, pria ini sudah menangkar sekitar 80 spesies anggrek yang beberapa di antaranya merupakan spesies khas kawasan Gunung Merapi.

Musimin terus bergerak melestarikan Anggrek. Kolaborasi dengan sejumlah kalangan, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Taman Nasional Gunung Merapi, hingga sejumlah peneliti seperti Sulistyono dari USD.

Namun, sejatinya Musimin tak hanya fokus pada pelestarian anggrek saja. Bahkan sebelum fokus ke anggrek, ia sudah banyak melakukan kegiatan restorasi tanaman hutan. Beragam jenis pohon yang direstorasi mulai dari sentigi, tasek, berasan dan jenis-jenis lain yang memang sejak lama kerap ditemukan di Merapi.

“Kalau bibit tanaman restorasi itu ada 25 spesies. Sering juga restorasi bambu di hutan,” ujarnya saat saya temui.

Menjelajahi hutan bersama Pak Musimin

Musimin terbuka bagi mereka yang ingin mengetahui kekayaan Merapi tersebut. Kisah-kisah itu bisa pengunjung dapatkan sambil menikmati menu-menu di warung kopi.

Rumahnya benar-benar berbatasan langsung dengan hutan. Selain kenikmatan menu, ia juga bisa menemani pengunjung untuk berkeliling hutan dengan paket yang relatif terjangkau. Ada beberapa pilihan perjalanan mulai dari durasi 3-5 jam.

Saya pernah mencoba paket perjalanan menjelajahi hutan Minggu (7/5/2023) lalu. Sepanjang perjalanan, Musimin akan memberikan penjelasan mengenai beragam flora yang ada di hutan. Pengetahuannya cukup mendalam dalam hal tersebut.

Saat melewati sebuah area, ia sempat menjelaskan, “Dulu area ini sempat gersang setelah letusan. Pohon-pohon dulu kering, daunnya terbakar tersisa batang saja. Tapi sekarang sudah tumbuh subur.”

Sepulang dari perjalanan, akan nikmat kalau pengunjung memesan masakan dari istri Musimin. Saat itu yang tersedia adalah nasi dengan lauk sayur gori yang pedas hasil petik buah nangka di kebun.

Warung kopi milik Pak Musimin jadi tempat yang menarik untuk kalian singgahi saat sedang berada di sekitar Pakem, Sleman.  Banyak pengalaman menarik yang bisa didapat dari tempat yang cukup terpencil ini.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menelusuri Hutan Turgo Merapi, Menggali Tabir Letusan 1994 dan Kampung yang Hilang

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version