Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Transportasi Publik Semarang Bikin Orang Jogja Iri: Nyaman, Akesesibel, Beda dengan TransJogja yang Makin Mundur

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
7 Januari 2025
A A
Trans Semarang, transportasi publik.MOJOK.CO

Ilustrasi Transportasi Publik Semarang Bikin Orang Jogja Iri: Nyaman, Akesesibel, Beda dengan TransJogja yang Makin Mundur (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Layanan aksesibel

Satu hal yang Elva sukai dari Trans Semarang, dan sampai saat ini belum berubah: bus ini sangat aksesibel. Di manapun dia berada, Elva mengaku tak kesulitan menemukan halte. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk menunggu (headway) juga tak terlalu lama.

Menurut sebuah riset, rata-rata headway Trans Semarang adalah 7-10 menit untuk jalur-jalur yang ramai. Sementara itu, di jalur-jalur yang relatif sepi, waktu tunggunya 7-15 menit. 

Bahkan, Pemkot Semarang tengah mewacanakan membangun jalur khusus Trans Semarang untuk memangkas waktu tunggu. Hal ini mirip dengan jalur khusus Trans Jakarta.

“Perkara mepet, atau sibuk banget sampai takut telat, ini ‘kan perkara manajemen waktu. Kalau aku sih jujur sangat puas, karena ya pakai Trans Semarang nyatanya cepet-cepet aja kok buat mobile kemana-mana,” ungkapnya.

Tak heran mengapa Trans Semarang punya headway yang amat rapat. Sebab, mereka memiliki 287 bus di delapan rute koridor serta empat rute angkutan pengumpan alias feeder. Bahkan, Trans Semarang juga melayani satu koridor layanan malam.

Trans Semarang 180 derajat dengan layanan Trans Jogja

Karena penasaran, sebelum kembali ke Jogja pada libur tahun baru kemarin, saya menyempatkan diri mencoba bus Trans Semarang. Dari kawasan Kota Lama, saya berencana mencoba beberapa rute.

Pertama, sekitar pukul 9.30 pagi, saya naik Koridor K4 rute Cangkiran-Tawang. Waktu tunggu kedatangan kira-kira 5 menit. Setelah membayar Rp3.500 via QRIS, saya akhirnya bisa membelah kemacetan Kota Semarang selama 10 menit, sebelum akhirnya turun di halte sekitaran Simpang Lima.

Dari halte Simpang Lima, saya beralih menggunakan Koridor K3B. Rute ini melayani jalur Candisari sampai Pelabuhan Tanjung Emas. Saya tak perlu membayar lagi. Setelah 3 menit menunggu, bus datang dan langsung membawa saya ke Halte RS Elizabeth di Tegalsari. 

Setelah turun di halte tujuan, saya menunggu kira-kira 5 menit sebelum naik rute sebaliknya, yakni Koridor K3A. Dari halte tersebut, bus kembali membawa saya membelah kemacetan Kota Semarang. Sebenarnya, pemberhentian terakhir adalah di Pelabuhan Tanjung Emas. Tapi saya memilih turun di sekitaran Simpang Lima untuk kemudian beralih ke Koridor K4 (kali ini kembali membayar Rp4.000). Dari sana saya menuju ke Stasiun Tawang.

Trans Semarang sangat nyaman. Menurut obrolan dengan sang sopir, kecepatan bus stabil di angka 40-60 kilometer per jam. Berbeda dengan, misalnya, Trans Jogja yang terkenal karena ugal-ugalan.

Belum lagi kalau bicara soal headway. Sepengalaman saya, waktu tunggu Trans Jogja paling minimal adalah 30 menit. Bahkan ada yang sampai satu jam.

Belakangan, per 2025 Trans Jogja juga mulai memangkas jam operasional. Hal itu pun membuat waktu layanan menjadi lebih pendek. Jadi, kalau mau dibandingkan, ketika Trans Semarang terus berbenah, Trans Jogja malah jalan mundur.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

Iklan

BACA JUGA: Cerita Mahasiswa UNY yang Berdamai dengan Bapuk dan Ekstremnya Bus Trans Jogja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2025 oleh

Tags: busSemarangTrans Jogjatrans semarangTransportasi publiktransportasi semarang
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO
Kilas

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.