3 Panduan Thrifting di Pasar Senen Jakarta biar Nemu “Harta Karun”, Banyak Barang Bagus tapi Jangan Mudah Tergiur

Panduan Thrifting di Pasar Senen Jakarta agar Dapat Barang Thrift Berkualitas MOJOK.CO

Ilustrasi - Panduan thrifting di Pasar Senen, Jakarta, agar dapat barang thrift murah tapi berkualitas. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Pasar Senen menjadi salah satu pusat thrifting buruan di Jakarta. Ada banyak barang thrift menarik yang bisa ditemui di sana. Namun, ada beberapa panduan jika ingin berburu barang bekas di sana biar nemu “harta karun”.

***

Istilah thrifting sudah tidak asing di kalangan muda-mudi zaman sekarang. Thrifting adalah pembelian barang bekas yang masih terjaga kualitasnya dan masih layak pakai. Dengan biaya terjangkau, seseorang bisa membeli pakaian modis tanpa harus merogoh uang banyak.

Pasar Senen menjadi salah satu pusat thrifting terbesar di Jakarta. Karena memang menyediakan aneka barang thrift yang kondisinya tak jauh beda dengan barang baru. Oleh karena itu, tak heran jika Pasar Senen, Jakarta, selalu dipadati para pemburu barang-barang thrift. 

Selain barang yang masih bagus, murah, dan layak pakai, barang-barang thrift di Pasar Senen juga sebagian besar diimpor dari Korea Selatan dan Jepang. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, karena para pemburu barang thrift bisa mendapatkan barang yang tidak diproduksi di Indonesia.

Thrifting di Pasar Senen Jakarta, barangnya unik dan tidak pasaran

Nyaris setiap akhir pekan Ghilman (19) menghabiskan waktunya untuk berburu thrift di Pasar Senen, Jakarta. Ia rela menempuh perjalanan jauh dari Depok demi “berburu” tersebut.

Hobi tersebut bermula saat ia mengikuti fashion seorang artis idolanya. Ghilman lalu memiliki kebiasaan dalam mix and match pakaian

“Gue tuh suka banget styling, tapi pasti mahal kan kalau beli baru. Apalagi produk dalam negeri. Nah, adanya thrift ini sangat membantu gue banget. Bayangin aja gue bawa Rp100 ribu udah dapet dua pasang baju,” ungkap Ghilman saat Mojok wawancara pada Rabu (14/8/2024).

“Sementara kalau gue beli di toko atau online shop, mana ada Rp100 ribu dapat 2 dua pasang, baju dan bawahan, adanya satu baju bisa Rp100 ribuan lebih,” tambahnya.

Bagi Ghilman, thrift menjadi pilihan yang sangat tepat jika ingin membeli pakaian yang murah atau memiliki budget yang pas-pasan, namun tetap keren dan bergaya seperti artis idolanya. Bukan sakadar murah, thrift juga menjadi solusi untuk mencari pakaian yang unik, jadul dan langka.

Thrift ini cocok banget untuk orang yang fashion-nya unik, nggak biasa-biasa aja dan keren,” terang mahasiswa asal Depok ini. Karena beda misalnya jika beli di toko atau online shop populer. Ada potensi untuk kembaran dengan orang lain.

“Ada kepuasan sendiri yang gue rasain setelah capek mengelilingi Pasar Senen, Jakarta. Karena dapat barang kayak yang aku mau dan masuk budget aku juga,” jelas Ghilman.

#1 Sabar dan tidak mudah tergiur adalah kunci

Perlu dicatat, berburu barang-barang di Pasar Senen, Jakarta, tidak semudah berbelanja di toko atau online shop. Di Pasar Senen, barang yang diperjualbelikan ditumpuk sembarangan yang mengharuskan pembeli untuk mencari dan memilih hingga menemukan barang sesuai incaran.

Selain itu, nyaris setiap hari Pasar Senen padat oleh pengunjung. Saking padatnya, mau bergerak dari satu tempat ke tempat lain saja sangat sulit. Hal ini menjadi hambatan dalam proses pencarian barang.

Sebagai orang yang hobi thrifting dan mengunjungi Pasar Senen, Ghilman menyarankan agar bisa bersikap sabar. Jangan terburu-buru dan mudah tergiur dengan satu barang dari sebuah tempat. Karena bisa saja masih banyak “harta karun (barang bagus, unik, dan langka) jika kita mau sedikit usaha mengeksplor.

“Amati dengan teliti, khususnya ketika mengecek kondisi barang, Mulai dari bahan, ukuran, dan apakah barang tersebut reject, sobek, atau kotor berlebihan yang tidak memungkinkan untuk dibersihkan,” beber Ghilman.

#2 Tawar-menawar di Pasar Senen Jakarta

Lalu jangan ragu untuk melakukan tawar-menawar. Sebab, biasanya penjual menaikkan harga sangat tinggi jika kondisi barang terbilang masih bagus.

Panduan dari Ghilman, jelajahi tempat lain alias jangan langsung terfokus dan terpikat dengan satu barang di satu tempat. Periksa di tempat lainnya siapa tahu ada yang jauh lebih bagus dan bahkan lebih terjangkau.

“Hal ini memang sangat melelahkan, bahkan bisa membuat kaki pegal lantaran harus berkeliling di Pasar Senen yang sangat luas,” kata Ghilman. Tapi, potensi untuk mendapat barang lebih bagus tentu lebih besar.

Jangan luput pula untuk membandingkan harga dengan kualitas. Sebagai pembeli, harus bisa menilai. Oke barang yang dijual memang murah, tapi apakah barangnya masih worth it dibeli atau tidak? Jika tidak, lebih baik tidak membelinya walaupun murah.

Kemudian jika menemukan barang yang harganya setara dengan harga barang baru, saran Ghilman mending tak usah dibeli saja.

“Jangan membeli barang thrift yang dijual terlalu mahal, apalagi sampai mendekati harga baru aslinya di pasaran,” tegas Ghilman. Karena jika begitu, tentunya jauh lebih baik jika membeli barang versi barunya.

#3 Sisi positif dan negatif yang pembeli harus tahu

Thrifting memiliki sisi positif dan negatif yang harus pembeli tahu. Termsuk jika berburu thrift di Pasar Senen, Jakarta.

Sisi positifnya, pembeli dapat menghemat anggaran biaya, khususnya anak sekolah atau mahasiswa yang belum berpenghasilan. Harga murah, tapi bisa jadi menemukan barang yang bagus dan kece.

Sementara sisi negatif thrifting, khususnya di Pasar Senen, Jakarta, yang sangat padat, pembeli akan merasa capek ketika belanja. Karena harus berdesakan, panas, dan selalu berdiri sepanjang mencari barang.

Apalagi jika tidak beruntung dan menemukan barang bekas orang yang barangkali punya riwayat penyakit kulit dan lain-lain. Jelas sangat merugikan diri sendiri.

“Menurut gue, sebenarnya lebih besar dampak negatifnya. Tapi ya gimana, thrifting itu sangat membantu gue (cari barang bagus dengan harga murah),” ungkap Ghilman yang termasuk sebagai mahasiswa dengan keuangan yang pas-pasan itu. Maka dari itu, ia tetap menyarankan agar teman-teman membeli barang dari toko resmi, terkhusus produk-produk dalam negeri.

Penulis: Adelia Melati Putri
Editor: Muchamad Aly Reza

Liputan ini diproduksi oleh mahasiswa Program Kompetisi Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKKM-MBKM) Unair Surabaya di Mojok periode Juli-September 2024.

BACA JUGA: 4 Renungan jika Ingin Jadi Driver Ojol, Pekerjaan Sampingan yang Tak Semudah Bayangan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

 

 

Exit mobile version