Cerita Mahasiswa Jogja ‘Nge-Robin Hood’, Sengaja Gagal Bayar di 15 Pinjol Ilegal Buat Main Judi dan Ngelunasin Utang Orang Tua

Cerita Mahasiswa Jogja 'Nge-Robin Hood', Sengaja Gagal Bayar di 15 Pinjol Ilegal Buat Main Judi dan Ngelunasin Utang Orang Tua,mojok.co

Sudah nyaris dua tahun Dion (21) ketagihan main judi slot. Sejak saat itu pula, utangnya datang dari segala penjuru. Pinjam duit teman, nilep UKT transferan orang tua, hingga yang paling sering adalah utang melalui aplikasi pinjol.

Mahasiswa PTN ternama di Jogja mengaku identitas dirinya sudah wara-wiri di puluhan aplikasi pinjaman online. Kebanyakan adalah pinjol ilegal. Sebab, saat terakhir kali ingin meminjam uang di aplikasi yang legal, namanya sudah di-blacklist. Penyebabnya, Dion punya riwayat gagal bayar yang bikin namanya (bahkan konon juga nama-nama lain yang masih satu KK) masuk daftar hitam OJK.

“Makanya pilih yang ilegal, karena mau minjem yang resmi udah nggak bisa,” jelas mahasiswa Jogja ini, Minggu (4/2/2024) lalu.

Meski demikian, Dion mengaku sangat bersyukur namanya di-blacklist dan nggak bisa pinjam uang di aplikasi pinjol legal lagi. Sebab, kondisi itu bikin dia jadi kreatif. Sejak namanya masuk daftar hitam, ia mulai “riset” mengenai pinjol-pinjol ilegal mana saja yang bisa jadi sumber duitnya.

“Malahan kalau pinjam di aplikasi ilegal tuh tak khawatir dikejar DC [debt collector], soalnya emang nggak berani datangin nasabah. Paling teror ditelpon doang. Makanya pinjam di pinjol ilegal tuh santai aja, mau gagal bayar pun tetep selow,” ujarnya dengan amat percaya diri.

Saat terakhir kami bertemu, Dion mengaku ada sekitar 10 aplikasi pinjol ilegal yang ia sengajakan buat gagal bayar. Dalam pertemuan kami baru-baru ini, jumlahnya bertambah menjadi 15 aplikasi. Semuanya ia “rampok”, atau kalau dalam bahasa Dion dan circle-nya, ia sedang “nge-Robin Hood”.

Bayar UKT teman pakai duit hasil rampok pinjol ilegal sampai dikejar puluhan DC

Istilah “nge-Robin Hood” memang cukup umum di kalangan mahasiswa tempat Dion berkuliah. Setidaknya di lingkar pertemannya, ada cukup banyak mahasiswa yang ngutang di pinjol ilegal dan sengaja buat tidak dibayar. Kebanyakan dari mereka menggunakan uang hasil minjol ini buat memenuhi gaya hidup, main judi, atau untuk menutup utang di aplikasi pinjol yang lain.

Kehidupan mereka kebanyakan memang gali lubang tutup lubang. Pinjam uang di satu aplikasi, buat menutup utang di aplikasi yang lain.

Dion sendiri merupakan narasumber Mojok yang ceritanya pernah saya tulis dalam liputan “Mahasiswa Jogja Merampok 10 Pinjol Ilegal Buat Slot dan Membayari UKT Teman Kuliah” pada Februari 2024 lalu. Dalam liputan tersebut, mahasiswa semester empat ini mengaku memakai uang hasil pinjol ilegal buat membantu membayar UKT teman sekelasnya.

“UKT temenku 2,4 juta, waktu itu uang dia kurang, jadi aku bantu yang 1,5 juta. Aku pinjolin saat itu juga, cair saat itu juga,” kata Dion kala itu.

Pada Selasa (17/4/2024) saya kembali menemui Dion di salah satu warung kopi di sekitaran Condongcatur. Dua bulan setelah terakhir kali kami bertemu, nyaris tak ada yang berubah darinya. Ia masih tetap dengan kebiasaan lamanya: main slot. Bahkan, ketika saya tanya, baru-baru ini utang dia semakin banyak. 

“Ini enaknya pinjam duit di aplikasi ilegal, nggak perlu takut buat dikejar DC, jadinya aman-aman aja,” jelasnya.

Selama ini, paling mentok Dion mendapatkan intimidasi dari DC melalui panggilan telepon. Kalau sempat, ya, dia tanggapi. Tapi kalau lagi malas berdebat, dia biarkan saja. Bahkan, saking parahnya DC meneror, data pribadi berupa foto diri dan foto KTP-nya tersebar di antara teman-temannya.

“Intinya sih dipermaluin. Jadi, foto kita disebar, DC ngirim foto kita ke kontak-kontak kita yang isinya nyebut kalau kita nilep duit gitu. Ya intinya sih tebel-tebelin muka aja.”

Baca halaman selanjutnya…

Lunasin utang orang tua pakai duit hasil rampok pinjol ilegal

Lunasi utang orang tua pakai duit hasil nge-Robin Hood

Selain “nge-Robing Hood” buat modal ngeslot sekaligus bantu teman kelas, baru-baru ini Dion juga menggunakan duit pinjol ilegal buat melunasi utang-utang orang tuanya.

Untuk nominalnya, Dion tak ingat secara pasti. Namun, yang jelas kedua orang tuanya punya utang tak sedikit lantaran sering minjam sana-sini untuk bayar UKT-nya. Dua adiknya juga masih sekolah, SMP dan SMA, sehingga kebutuhan hidupnya cukup tinggi.

“Bapak pernah ngeluh sama aku, katanya orang yang duitnya dia pinjami sudah nagih,” kata Dion. “Mau enggak mau ya aku pinjolin saja. Tapi Bapak tahunya itu uang hasil nyambi kerja. Dulu aku sempat nyambi, cuma sekarang udah enggak lagi,” sambungnya.

Saya sendiri cukup penasaran, apa Dion tak khawatir jika suatu saat pinjol ilegal jadi menandainya dan tak mau memberinya pinjaman lagi. Sebab, kebiasaannya itu sudah sangat parah. Rata-rata kalau ia coba menghitung, ia bisa “merampok” duit Rp2-3 juta per pinjol ilegal. Dengan demikian, bukannya tidak mungkin kalau kalangan pinjol ilegal pun bakal mem-blacklist namanya juga.

“Jadi tuh ada istilahnya beberapa pinjol yang kami rawat. Utangnya bener-bener kita lunasin, dari hasil pinjol juga sih. Tujuannya biar limit pinjaman makin tinggi,” jelas Dion. “Kan kalau awal-awal minjam palingan cuma 500 ribu. Nah, kalau bisa aku rawat bener-bener, usahain limit pinjolnya sampai 10 juta lah. Kalau dah gede gitu mau gagal bayar ya gas-gas aja,” lanjutnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Cerita Mahasiswa Jogja yang Nekat Mengakali 10 Pinjol Ilegal: Niat Gagal Bayar dan Siap Dikejar Debt Collector Sampai Neraka

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version