Situasi yang kerap terjadi di Kopi Klotok tak membuat pihak manajemen ingin mengubah sistem pembayaran. Model seperti sekarang sudah jadi ciri khas yang ingin dipertahankan. Prita hanya berharap kejujuran dari para pelanggan.
Modus pelanggan tak bayar, kode “Rumah Nenek” hingga “Pengajian”
Sebelumnya, Mojok juga sempat mewawancarai Tono* (25), bukan nama sebenarnya. Alumnus sebuah kampus di Jogja yang mengaku dulu sering mengambil makanan tanpa bayar di Kopi Klotok.
Lelaki yang kuliah di Jogja sejak 2017 silam ini awalnya mengaku sering diajak teman dengan bercanda. “Sarapan yuk di tempat ‘nenek’,” katanya.
“Atau kalau nggak, ‘pengajian’ yuk di Klotok,” imbuhnya.
Berkunjung ke rumah ‘nenek’ dan menghadiri ‘pengajian’ memang konotasinya bisa mendapatkan hidangan secara cuma-cuma. Apalagi, dulu Kopi Klotok pernah menyediakan tembakau untuk dilinting pelanggan secara gratis.
Kopi Klotok kini jadi salah satu destinasi kuliner paling digandrungi di Jogja. Berdiri sejak 2015, warung jadi salah satu pelopor konsep rumah makan bernuansa Jawa dengan menu prasmanan ala rumahan seperti telur dadari, lodeh kluwih, dan berbagai masakan lainnya.
Setiap harinya, ratusan bahkan ribuan wisatawan memadati warung yang berada di Pakem, Sleman ini. Menikmati suasana makan di sekitar area persawahan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel lainnya di Google News