Pacak kucing menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan berahi kucing selain melakukan sterilisasi. Jasa menjodohkan kemudian mengawinkan anak bulu (anabul) ini ternyata menjadi usaha menjanjikan bagi sebagian orang.
***
Pacak kucing adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jasa mengawinkan kucing. Seseorang yang punya indukan kucing ras tertentu (biasanya jantan) akan ‘menyewakan’ kucingnya untuk mengawini kucing milik orang lain dengan tujuan akan menghasilkan ras kucing yang diinginkan.
Terinspirasi dari teman
Namanya Yogi (37), lelaki bertubuh gempal yang saya temui, Jumat, 8 November 2021, pukul 21.00 di kediamannya, Yofari Cat House, Jl. Kembaran, Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul. Beliau menyambut saya dengan ramah. Kami memulai obrolan tentang kiat-kiat beliau menjalani usaha pacak kucing..
“Aku mulai memacak kucing sejak tahun 2018, Mas. Itu sebuah usaha yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” ucapnya. Setelah saya tanya waktu beliau memulai profesi memacak kucing.
Sebelum beralih profesi menjadi pemacak kucing, dahulu Yogi berprofesi sebagai breeder burung kenari. “Dulu aku dikenal Yogi Kenari, Mas,” katanya. Sayangnya pada saat itu harga burung kenari anjlok, Pak Yogi juga kewalahan merawat. Sehingga beliau menemukan titik kesimpulan untuk menjual seluruh burung kenarinya yang berjumlah 45 ekor.
Dahulu di samping menjadi breeder burung, beliau menjadi taksi online. Namun, lama-kelamaan pendapatan menjadi driver juga mengalami penurunan. Sehingga membuat Yogi harus berpikir berat. Istrinya memang bekerja sebagai pegawai bank, akan tetapi ia tidak mau menggantungkan kebutuhan hidup hanya pada istrinya. Ia terus berusaha mencari pemasukan tambahan. Akhirnya ia bertemu dan bermain ke rumah temannya sesama driver yang juga seorang breeder kucing.
Awalnya Yogi terperangah mengetahui temannya beternak kucing. Sebab saat itu Yogi tidak tahu-menahu tentang usaha komersialisasi kucing ras. Ia sedikit menceritakan kenangannya saat itu.
“Kesibukanmu apa saja, to?” kenang Yogi saat bertanya pada temannya.
“Itu, ngurus kucing,” timpal temannya.
Berawal dari kejadian itulah, Yogi mengenal kucing. Ia juga ditawari untuk melakukan usaha yang sama seperti temannya. Awalnya ia belum berani untuk memelihara kucing karena nggak bisa cara merawat dan juga merasa risih dengan bulunya. Namun, akhirnya ia memelihara kucing setelah temannya itu memberikan kucing dengan cuma-cuma, ia diberi temannya indukan kucing ras persia flatnose yang tengah hamil.
Beliau merawat kucing pemberian temannya itu dengan penuh perhatian. Hingga akhirnya kucing itu melahirkan. “Dulu aku bingung, Mas, saat kucing itu mau melahirkan. Kepala bayi kucing itu nongol di bokong induknya. Aku panik dan telepon teman,” ucap beliau.
Hingga sekali waktu, saat anakan kucing itu mulai besar. Dan diberi nama London. Ada temannya yang bermain ke rumahnya, tertarik dengan kucing miliknya dan ingin membeli. Beliau mengatakan kucingnya itu mau dibeli seharga Rp2 jt. London itu ras persia exotic short hair. Yogi menolak tawaran itu, setelah itu ia berpikir untuk mengikuti jejak temannya menjadi breeder kucing. Karena menyadari bahwa breeding kucing dirasa bisa memberi pemasukan untuk memenuhi kebutuhan.
Alasan memacak kucing
Yogi mempersiapkan diri sebelum mulai melakukan breeding kucing. Ia belajar dari temannya melalui sumber-sumber informasi yang ia temui di internet. Namun, kucing yang dimilikinya saat itu belum cukup layak untuk memulai breeding kucing. Sehingga ia membeli satu pejantan unggul dari ras persia peaknose long hair berkat bantuan sang istri.
“Waktu itu aku belum memegang cukup uang, Mas. Aku meminjam uang istriku untuk membeli kucing dan beliau membantuku,” terang Yogi.
Kedatangan kucing yang dibelinya itu membawa berkah. Pak Yogi kemudian memiliki 7 kucing dari hasil perkawinan kucingnya. Dua diantaranya merupakan jantan. Niat hati ingin melakukan breeding kucing, tapi Yogi merasa rumahnya tidak cukup untuk menampung jika kucingnya bertambah banyak.
Sebetulnya breeding kucing menguntungkan. Karena keterbatasan tempat, dan untuk breeding kucing juga memerlukan cukup banyak induk. Akhirnya beliau mengurungkan niat untuk usaha breeding-nya.
Akhirnya Yogi terbesit ide untuk menyediakan jasa pacak kucing. Namun hal itu juga tidak berlangsung begitu saja. Ia sempat belajar dari orang-orang yang berpengalaman terlebih dahulu. Ia belajar dari tempat pacak kucing yang ditemuinya secara online.
“Aku datang ke tempat pemacakan kucing, Mas. Pengen ngobrol-ngobrol. Alhamdulillahnya pemilik di sana welcome dan tidak pelit ilmu. Oh, iya namanya yang ngasih ilmu pemacakan itu Mas Arifin,” jelasnya.
Merasa cukup punya bekal untuk membuka usaha pacak kucing, mengetahui teknik dan hal-hal fundamental yang perlu dipahami seperti menyikapi betina yang galak, tanda-tanda kucing sudah berhasil dibuahi, mengenali ciri-ciri kucing yang berahi, dsb. Yogi kemudian memulai membuka jasa pacak kucing.
“Istriku juga berkata dan mendukung: Mas kita buka pacak kucing aja dengan serius,” katanya menirukan istrinya saat itu.
Di sisi lain, melakukan jasa pacak kucing ternyata juga membantu kucing jantan Yogi yang berahi. Kucing jantannya yang berahi selalu mengeong. Menurutnya, jika kucing jantan yang berahi akan kasihan jika tidak dituntaskan. Fatalnya, bisa mengalami sakit kencing darah.
“Jasa pacak Pak Yogi ini, jasa pacak betina?” tanya saya
“Iya, Mas,” jawab beliau.
Hobi yang jadi rezeki
Jasa pacak kucing seperti yang dilakukan Pak Yogi, umumnya menyediakan pejantan. Tujuannya agar pemilik kucing betina bisa mendapatkan keturunan dari ras jantan miliknya. Jasa pacak kucing memang bukan hanya semata-mata menghilangkan berahi kucing jantan dan melayani berahi kucing betina, hanya saja itu menjadi salah satu alternatifnya.
Sebab, kalau tujuannya hanya untuk mengatasi dan menghilangkan berahi betina, bisa saja kucing betina cukup dikawinkan dengan kucing lokal. Tapi kalau mau mendapatkan keturunan ras terbaik, jantannya harus ras terbaik pula. Kurang lebih begitulah tujuan memacak kucing.
“Kalau menurutku daripada sterilisasi lebih baik dipacak, Mas,” terangnya. Selain menuntaskan berahi kucing, menurutnya pacak kucing juga bisa menghasilkan keturunan baru yang bisa lebih baik.
Para pecinta kucing memang memiliki orientasi masing-masing. Ada yang hanya ingin memelihara, dan ada yang menjadikan kucing sebagai hewan yang diperjualbelikan. Ada yang memilih sterilisasi untuk menghilangkan berahi kucing. Dan ada juga yang memiliki orientasi komersial, sehingga kucing hasil pacak akan diperjualbelikan.
Yogi memang hanya memiliki ras persia dengan dua jenis persia peaknose long hair dan persia exotic short hair. Tapi menurut beliau kucing persia memiliki nilai jual yang tinggi Rp1-3 juta-an tergantung penjual.
“Kalau penjualnya bener-bener BU (butuh uang) akan rela menjual senilai 1 juta. Tapi itu akan merusak pasaran,” ucap Yogi.
Yogi mematok biaya pacak dengan kucing jantannya Rp300 ribu. Akan tetapi sebelum proses pacak ia membuat kesepakatan dulu dengan pihak yang ingin memacakan kucingnya.
Yogi menawarkan sistem besanan. Jika anak kucing yang lahir hasil dari pacak berjumlah di bawah 5 ekor, Pak Yogi mendapat satu bagian anak kucing. Sedangkan jika lebih dari 5 ekor mendapat dua ekor kucing.
Lain cerita dengan Daffa (20) ia merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Daffa menjalankan jasa pacak kucing sejak 2019. Saya menghubunginya lewat sambungan telepon. Ia membuka jasa pacak kucing di rumahnya, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Memelihara kucing adalah sudah dianggapnya sebagai hobi. Memberi makan dan merawat kucing sudah seperti orang yang suka bermain bola atau badminton, menyenangkan jika dikerjakan.
“Karena senang dengan kucing, setidaknya hasil dari memacak kucing bisa buat beli makan kucing lagi, dan memenuhi kebutuhan yang lain, Mas,” ujar Daffa ketika saya tanya kenapa menjalankan usaha pacak kucing. Selain itu, Daffa membuka jasa pacak kucing untuk mencari biaya tambahan di tengah waktu luang kuliahnya.
Hampir mirip dengan Yogi, alasan Daffa menjalankan usaha pacak kucing, karena kawatir dengan penyakit yang bisa mengancam kucing. “Karena aku tahu cara memacak jadi aku buka deh, Mas. Hanya untuk sambilan,” terangnya. Daffa memiliki dua jenis kucing peaknose dan munchkin. Daffa belajar memacak kucing dari Youtube. Di tempatnya biaya pacak kucing seharga Rp250 ribu.
Syarat-syarat memacak kucing
“Tidak ada kriteria ras tertentu untuk memacak kucing di tempatku, Mas,” kata Yogi.
Semua jenis kucing berbulu dapat dipacakan dengan kucing persia milik Yogi. Misalnya, jenis kucing lokal, british, maine coon, munchkin dan lain-lain. Kecuali kucing sphynx, karena ras ini tidak memiliki bulu. “Kucing persia itu fleksibel dan luwes, Mas, dengan kucing berbulu jenis apapun pasti mau,” kata Yogi
Untuk kriteria jenis kucing tertentu memang tidak ada. Akan tetapi terdapat syarat-syarat ketika hendak memacak kucing yaitu bersih dari kutu dan jamur, kukunya dipotong, dan yang harus benar-benar berahi. Karena jika kucing tidak benar-benar berahi akan sulit dipacak.
“kucing yang berahi berat itu pantatnya basah dan sering njengking-njengking kalau disentuh. Sedangkan kalau berahi ringan itu hanya njengking-njengking atau nungging saja,” kata Yogi menyebut ciri-ciri kucing yang tengah berahi. Jika syarat-syarat yang tersebut sudah dipenuhi. Dalam proses melakukan pacak kucing tidak ada kesulitan yang berarti, apalagi kalau sudah sama-sama berahi.
Di awal buka jasa pacak kucing, banyak yang ingin kucing betinanya dikawini kucing milik Yogi. Ia sampai kehabisan slot, karena hanya menyediakan tujuh kandang. Yogi menyebut ketersediaan memacak kucing dengan istilah slot. Namun, belakangan ini, dalam satu bulan pahit-pahitnya beliau hanya memacak 4 kucing.
Sama halnya dengan Yogi, Daffa tidak mengalami kesulitan ketika memacak kucing. “Gampang kok, Mas” ujarnya dengan yakin.
“Kalau betinanya berahi berat otomatis nungging-nungging dan jantan nya akan menaiki,” pungkas Daffa. Dalam satu bulan biasa nya Daffa menerima dua konsumen saja.
BACA JUGA Kue Kipo, Kudapan Masa Mataram Islam yang Muncul Kembali dan liputan menarik lainnya di Susul.