Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

5 Penanda Warung Nasi Padang Asli dan Palsu Menurut Para Pedagang dari Minang

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
27 Juni 2024
A A
warung nasi padang asli, masakan padang.MOJOK.CO

Ilustrasi Sulit Mencari Masakan Padang di Jogja yang Pas bagi Lidah Orang Minang, Rendang Terasa Manis (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di balik pesatnya perkembangan warung nasi padang di berbagai daerah, ada beberapa hal yang bisa jadi penanda warung tersebut dimiliki orang Minang. Penanda ini bisa dilihat dari berbagai aspek.

***

Sebagai informasi, warung nasi padang juga berkembang dengan berbagai ragam menyesuaikan segmennya. Ada warung yang memang menyasar kalangan atas atau premium tapi banyak juga warung padang murah yang berkembang.

Satu hal yang jelas, saat ini warung nasi padang berkembang dengan begitu pesat. Gambaran itu saya dapat dari Yati (49), seorang pedagang yang sejak 2016 membuka warung di Kalasan Sleman.

Ia sudah merintis usaha nasi padang di Jogja sejak lebih dari satu dekade. Namun, cabang di Kalasan baru dibuka pada 2016.

“Saat 2016 itu di radius enam tiga kilometer kami hitung paling 4-5 warung padang. Tapi setelah pandemi kami survei lagi sudah ada 28,” ungkapnya saat saya wawancarai Rabu (26/6/2024).

Memang, seiring berkembangnya zaman warung nasi padang tidak hanya jadi bisnis yang diminati oleh para perantau dari Sumatera Barat. Mengingat potensi bisnisnya sudah banyak juga pengusaha dari berbagai daerah yang membuka usaha serupa. Dan hal itu, menurutnya tidak menjadi masalah.

“Ya biasanya itu dulunya pegawai terus sudah belajar banyak akhirnya bikin usaha sendiri,” katanya.

Namun, ada beberapa penanda warung nasi padang yang dikelola orang Minang asli dengan yang bukan. Mulai dari aspek menu hingga operasional warungnya.

#1 Pegawai warung nasi padang dibawa langsung dari Sumatera Barat

Yati bercerita, bertahun-tahun ia mengandalkan pekerja yang dibawa langsung dari kampung halaman di Sumatera Barat. Pekerja dari tanah Minangkabau lebih memahami lika-liku dunia usaha ini.

Sehingga, jika datang ke warung nasi padang langsung kentara percakapan antar pegawai dengan dialek Minang. Itu jadi salah satu penanda mudah bahwa pemiliknya merupakan orang Sumatera Barat asli.

Sayangnya, beberapa tahun belakangan ia mengaku mengalami kendala untuk mendatangkan pegawai dari kampung halamannya. Beberapa di antara pegawai itu juga tidak betah di Jogja.

“Akhirnya kalau lagi terkendala begitu cari pegawai yang dekat. Banyak yang dari Wonosari dan Kebumen,” ungkapnya.

#2 Menu tidak selalu jadi penanda warung nasi padang milik orang Minang

Selanjutnya, urusan menu tidak selalu jadi penanda warung milik orang Minang asli. Akan tetapi, untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan segmen pasar yang disasar menu itu tidak selalu ada.

Iklan

Yati mengaku kalau beberapa menu, seperti gulai tambusu, tidak bisa diolah oleh sembarang orang. Jenis ini ahlinya adalah orang dari Kabupaten Agam. Ia yang asalanya bukan dari sana mengaku tidak pandai mengolahnya.

menu nasi padang.MOJOK.CO
Etalase menu salah satu warung padang di Jogja (Hammam/Mojok.co)

Narasumber lain, lelaki kelahiran Padang Panjang, Bayu Ramadani (33), menceritakan pengalamannya mengeksplorasi warung nasi padang di Jogja. Saat di Jogja, ia memindai setidaknya ada tiga jenis warung padang. Pertama warung padang yang pengelolanya memang orang Minang dan menyajikan kuliner dengan bumbu sesuai selera kampung halaman.

Kedua warung padang milik orang Minang namun menyesuaikan dengan cita rasa daerah setempat. Biasanya menyediakan lauk-lauk yang digemari warga sekitar. Lalu cita rasanya juga menyesuaikan, jika di Jogja, penjual akan menguatkan rasa manisnya.

Ketiga yakni warung padang yang pengelolanya benar-benar orang Jawa. Biasanya, pengelolanya adalah mantan pegawai di warung milik orang Minang yang akhirnya mencoba mandiri. Beberapa di antara warung jenis ini menyediakan masakan layaknya warung asli Minang. Namun sebagian memodifikasinya jadi padang murah untuk menyesuaikan segmen menengah ke bawah.

Baca halaman selanjutnya…

Deretan menu yang sulit dibuat selain orang Minang hingga tata letak yang unik

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2024 oleh

Tags: Kuliner JogjaNasi Padangwarung nasi padangwarung Padang
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

5 Kasta Lotek Enak di  Jogja, Silakan Coba dan Buktikan Mojok.co
Pojokan

5 Kasta Lotek Enak di  Jogja, Silakan Coba dan Buktikan

1 November 2025
Kuliner Semarang.MOJOK.CO
Kuliner

10 Tahun Merantau Bikin Sadar Kalau Kuliner Semarang Super Enak, Sedangkan Jogja Overrated

24 Oktober 2025
Roti kembang waru, kuliner tradisional Kotagede yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas dari Kota Jogja MOJOK.CO
Kilas

Oleh-oleh Khas Jogja Tak Cuma Bakpia, Ada Roti Tradisional Legend Sejak Zaman Mataram Islam

21 Oktober 2025
Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.