Yogyakarta jadi surganya ayam goreng. Setidaknya ada 4 merek ayam goreng di Kota Gudeg ini yang punya predikat sebagai Ayam Goreng Terbaik di Dunia.
***
Membicarakan soal ayam goreng tepung, Yogyakarta boleh dibilang jadi yang terbanyak melahirkan merek-merek terkenal. Sebut saja Olive Chicken, Popeye, Jogja Fried Chicken, Ayam Goreng Bu Rum, Cak Yunus, dan Rocket Chicken.
Namun, sebelum ayam goreng tepung bermunculan, di Yogyakarta sudah ada beragam merek ayam goreng yang usianya puluhan tahun. Sebut saja misalnya Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Bu Tini, Ayam Goreng Suharti, dan lainnya.
Status Jogja sebagai pusat ayam goreng bahkan dunia akui dengan menyebut 4 merek ayam terbaik atau terenak di dunia ada di Yogyakarta versi Taste Atlas. Laman Taste Atlas, selama ini dikenal sebagai panduan pengalaman perjalanan online untuk makanan tradisional.
Jadi yang terbaik karena bumbu-bumbunya
Taste Atlas merangkum pendapat para kritikus makanan yang memuji ayam goreng asal Indonesia ini punya ciri khas. Salah satunya adalah adanya proses merebus sebelum menggoreng ayam.
Bumbu-bumbu yang membalut ayam goreng tersebut terdiri rempah tradisional seperti serai, lengkuas, kunyit, dan asam jawa.
Wicak (26) salah seorang penikmat ayam goreng di Jogja mengakui ia paling suka dengan ayam goreng yang keluarganya beli yaitu Ayam Goreng Suharti. Menurutnya bumbu rempahnya terbilang kuat sehingga sangat enak jika menikmati dengan nasi dan sambal.
“Kalau favorit itu ya Olive Chicken, tapi kalau ayam goreng kelas atas yang biasanya saya nikmati sama keluarga itu Ayam Goreng Suharti,” kata Wicak.
Ayam Goreng Suharti mendapat peringkat paling tinggi di Taste Atlas sebagai The Best Ayam Goreng in The World versi ahli makanan.
Baca halaman selanjutnya
Ayam goreng terbaik di dunia yang ada di Jogja
Ayam goreng terbaik di dunia yang ada di Jogja
Merek-merek ayam yang menjadi terbaik di dunia menurut peringkatnya yaitu, Ayam Goreng Suharti Jogja, Ayam Goreng Bu Tini Jogja, Ayam Goreng Berkah Rahmat Jakarta, Ayam Goreng Mbok Berek Jogja, Ayam Goreng Tulang Lunak Hayam Wuruk Jakarta, Ayam Goreng Kalasan di Bali.
Ayam Goreng Kalasan sebenarnya asalnya juga dari Yogyakarta, tapi di Taste Atlas yang dapat penilaian dari pakar makanan adalah warung yang ada di Bali. Peringkat berikutnya yaitu Mamak Restaurant di Sydney Australia, dan Ayam Goreng Mbah Cemplung di Yogyakarta.
Taste Atlas hanya menyebut 8 merek ayam goreng sebagai yang terbaik di dunia. Dan empat di antaranya berasal dari Yogyakarta, bahkan jika Ayam Goreng Kalasan termasuk hitungan, ada lima ayam goreng terbaik di dunia berasal dari Kota Gudeg. Berikut ini ayam goreng terbaik di dunia asal Yogyakarta.
Ayam Goreng Suharti
Ayam Goreng Suharti berawal dari usaha yang Suharti dirikan pada tahun 1956 atau saat usianya 26 tahun. Ia merupakan cucu dari pemilik Ayam Goreng Mbok Berek. Namun, Suharti tidak ingin mengandalkan neneknya, ia memutuskan untuk mandiri dengan menciptakan resep sendiri.
Ia menjual ayam gorengnya dengan cara bersepeda, berkeliling di Yogyakarta hingga Surakarta. Tahun 1961 ia menikah dengan Sachlan Prato Hardjono yang saat itu jadi pegawai di Kepatihan DIY. Suharti lantas menggunakan Vespa milik suaminya untuk menjual ayam goreng.
Keduanya kemudian membeli tanah dan membuka warung makan. Namun, setelah 20 tahun keduanya berpisah. Suharti kemudian mendapatkan hak paten atas nama Ayam Goreng Suharti sedang mantan suaminya menggunakan merek Ayam Goreng Ny Suharti.
“Ayam yang disajikan di Ayam Goreng Suharti begitu empuk hingga langsung lepas dari tulangnya. Gorengannya yang hancur, berwarna keemasan dan berkilau karena lemak ayam, sungguh nikmat,” kata pakar kliner Robyn Eckhardt dalam testimoninya di Taste Atlas.
Pakar kuliner lainnya, Marcos Detourista mengatakan ia mendapat sajian ayam goreng dan tempe goreng terbaik di Ayam Goreng Suharti. “Renyah dan lezat! Restoran yang nyaman ini sepertinya menjadi favorit penduduk setempat karena tempat itu penuh sesak selama kunjungan kami,” katanya tentang Ayam Goreng Suharti yang beralamat di Jl. Laksda Adisucipto 208, Janti, Sleman, Yogyakarta.
Ayam Goreng Bu Tini
Ayam Goreng Bu Tini jadi salah satu yang terbaik di dunia. Berbeda dengan Ayam Goreng Suharti yang ada remahan kremes, di ayam goreng yang pusatnya di Jl. Sultan Agung 17, Gunungketur, Pakualaman, tidak ada kremes. Ayam Goreng Bu Tini punya cita rasa manis gurih.
Dari cita rasanya terlihat sebelum melalui proses penggorengan, ayam ini terlebih dahulu melalui proses perebusan dengan bumbu baceman. “Tidak ada remah goreng yang menghiasi ayam (disajikan dengan kepala dan kaki) di Ayam Goreng Bu Tini berdinding limau, namun dagingnya sangat empuk, manis dengan rasa bumbu yang nikmat sehingga Anda mungkin tidak akan melewatkannya,” kata Robyn Eckhardt.
Ayam Goreng Mbok Berek
Warung Ayam Goreng Mbok Berek yang ada Jl. Solo – Yogya 10, Candisari Kalasan, Sleman, ini adalah warung ayam goreng paling legendaris asal Yogyakarta yang masih eksis hingga kini. Konon ayam goreng ini sudah ada di masa penjajahan Jepang.
Suharti, pemilik Ayam Goreng Suharti adalah cucu dari Mbok Berek. Ayam Goreng Mbok Berek telah menginspirasi banyak warung-warung makan di Yogyakarta dengan menu ayam gorengnya. Salah satunya dengan munculnya menu ayam goreng Kalasan. Ayam goreng ini merujuk pada bumbu atau Ayam Goreng Mbok Berek yang berasal dari sebuah daerah di Sleman yaitu Kalasan.
“Ayam goreng ala Yogyakarta adalah yang terbaik yang pernah saya coba di mana pun di Asia, bahkan di dunia! Carilah jaringan restoran terkenal seperti Ayam Goreng Mbok Berek yang memiliki gerai di seluruh kota besar di Indonesia,” kata pakar kuliner KL Yeoh dalam laman Taste Atlas memuji Ayam Goreng Mbok Berek.
Ayam Goreng Mbah Cemplung
Ayam Goreng Mbah Cemplung berada di Desa Sembungan tepatnya Jl. Sendang Semanggi 05, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Ayam goreng ini berdiri tahun 1973 dengan pendirinya adalah Mbah Rejo Sidal yang kemudian dikenal dengan Mbah Cemplung.
Bahan bakunya dari ayam kampung umbaran, sehingga agar dagingnya empuk proses merebusnya hingga dua kali. Setelah masa perendaman dengan bumbu selama seharian, barulah daging ayam masuk pada proses penggorengan.
Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin
BACA JUGA Ayam Goreng Mbah Cemplung, Warisan Keluarga yang Menolak Bondan Winarno
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News