Puluhan mahasiswa baru UPN Veteran Yogyakarta alami keracunan saat menjalani ospek. Ini merupakan kali kedua terjadinya permasalahan konsumsi saat masa orientasi maba perguruan tinggi di Jogja 2023.
***
Hingga Jumat (18/8/2023) malam pukul 21.30, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yulianti menyebut setidaknya ada 89 maba UPN yang menjalani rujukan ke fasyankes seperti RS JIH, RSUP Sardjito, RS Condongcatur, hingga RSA UGM. Ini merupakan imbas dari keracunan makanan yang terjadi siang harinya saat maba menjalani outbond di Yonmek 403, Sleman.
Kejadian itu terjadi pada hari keenam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN). Acara ini berlangsung selama sepekan dari Sabtu (12/8) hingga Sabtu (19/8). Ada sekitar 700 mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Penanggung jawab PKKBN dari mahasiswa, Ekita Samudra Tuahta mengatakan hari itu peserta sedang mengadakan acara inbound dan outbond. Acara inbound berada di kampus, sementara outbound terbagi di tiga tempat yakni Yonmek 403, AAU, dan Kopasgat.
Mahasiswa yang melakukan inbound sebelumnya telah melaksanakan outbond di tiga tempat tadi pada Rabu (16/8).
“Jadi memang yang sudah ikut outbond pada Rabu kemudian Jumat-nya tinggal indbound,” terangnya saat Mojok hubungi Jumat malam.
Acara outbond menurutnya berisi berbagai kegiatan ketangkasan mulai dari gim hingga panjat tebing. Pada pelaksanaan outbond sebelumnya, Samudra menuturkan tidak ada permasalahan terkait konsumsi.
Permasalahan baru terjadi saat outbond kedua di Yonmek 403. Tepatnya saat maba sedang makan sekitar pukul 12 hingga 13 siang. Beberapa waktu setelahnya, mulai ada keluhan-keluhan terkait perut panas hingga mual.
Konsumsi bukan dari kampus dan mahasiswa
Saat itu, mahasiswa yang mengeluhkan ketidaknyamanan mengonsumsi nasi dengan lauk ayam balado, oseng tempe, dan mie kuning. Samudra menuturkan, lauk dengan kondisi tidak layak berasal dari ayam dan mie kuning.
“Dari beberapa keluhan yang saya dengar itu mereka merasakan ayam dan mie seperti basi,” kata Samudra.
“Cuma karena memang ada arahan makan, selain itu memang pada habis beraktivitas dan lapar, akhirnya mereka santap,” imbuhnya.
Samudra menegaskan bahwa konsumsi saat berkegiatan outbond bukan dari panitia mahasiswa maupun universitas. Penyedia konsumsi adalah tempat lokasi outbond sementara universitas menyediakan dananya.
“Ini kalau buat catering bukan dari mahasiswa dan kampus, ini langsung dari Yonmek,” ujarnya.
Akhirnya, sekitar satu jam berselang mulai ada yang mengeluhkan mual dan perut panas. Mahasiswa mulanya mengira ini karena efek kecapekan. Namun, setelah melihat kondisi serupa terjadi kepada yang lain, mereka melapor.
“Setelah itu panitia bilang di grup, kalau ada yang mual bisa langsung melapor. Akhirnya dikirim langusng ke beberapa rumah sakit,” ujarnya. Sekitar jam 15-16 sore, sudah ada beberapa mahasiswa yang dirawat di RS terdekat.
Situasi ini terjadi sehari sebelum penutupan PKKBN UPN Veteran Yogyakarta 2023. Samudra menjelaskan, hari terakhir akan berlangsung seperti yang sudah terencana. Hanya saja, akan ada satu tambahan rangkaian yakni doa bersama.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama (KKSP), Singgih Saptono mengungkapkan, pihak universitas akan menanggung semua biaya rumah sakit terkait penanganan korban, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang berobat jalan.
“Juga akan mengganti biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan secara mandiri oleh para korban,” imbuhnya.
Pada Jumat malam, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Dr Irhas Effendy juga telah menjenguk mahasiswa yang menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak universitas juga akan melakukan pendampingan selama korban berada di sana.
Kasus serupa di UII
Kejadian yang maba UPN alami merupakan kasus kedua persoalan konsumsi saat masa ospek 2023. Sebelumnya, di acara Pesona Ta’aruf (PESTA) UII terjadi keterlambatan pengiriman konsumsi makan siang di hari pertama. Selanjutnya ada temuan 20 boks makanan yang tidak layak pada pelaksanaan hari kedua.
Melansir keterangan resmi UII, saat itu masalah terjadi akibat kelalaian dua vendor penyedia makanan dan kedua vendor tersebut telah mengakui kesalahan yang dilakukan.
Kejadian di UII menyita perhatian setelah ada keluhan maba terkait konsumsi ospek yang tersebar di media sosial. Maba mengeluhkan adanya ulat di sayur. Selain itu ada juga yang mengalami diare setelah menyantap makanan kurang layak.
“Permisi Kak, mau curhat saja. Itu konsumsi waktu hari pertama, ayamnya pucat, bau banget, tapi karena lapar, aku makan saja,” kata salah satu mahasiswa baru dalam unggahan media sosial, dikutip dari TribunJogja.com.
Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII, Beni Suranto tak membantah soal adanya kejadian tersebut. Ia menyayangkan adanya kejadian yang merugikan saat sedang proses penyambutan sekitar 4.300 maba.
Selain itu, pihak kampus juga akan membentuk tim penelusuran fakta untuk mengetahui detail permasalahan yang terjadi selama acara orientasi mahasiswa baru itu. “Jika ditemukan pelanggaran di lingkungan internal, baik oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, atau dosen, UII akan menindak tegas sesuai dengan peraturan disiplin dan kode etik yang berlaku,” ucap Beni.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono