Sejak Kamis (13/6/2024) kemarin, timeline media sosial saya riuh dengan sukacita pengumuman UTBK. Baik itu di Twitter maupun Facebook, banyak yang membagikan kebahagiaan mereka lolos di PTN yang dipilih. Namun, hal dilematis justru dialami Alimah (18), siswa asal Jawa Tengah yang diterima di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Alimah jadi satu dari sedikit siswa dari sekolahnya yang lolos di PTN terbaik di Kabupaten Banyumas itu. Sayangnya kebahagiaan yang dia rasakan terasa hambar karena orang tua kurang sreg dengan jurusan yang Alimah masuki.
Lolos D3 Budi Daya Ternak, pilihan ke empat yang tak terpikirkan
Pada UTBK 2024 ini, Alimah memilih empat program studi di dua kampus. Dua pilihan terakhir, yang kesemuanya adalah prodi vokasional, sebenarnya ia hanya jadikan cadangan.
“Karena bisa sampai 4 pilihan jadi aku mentokin semuanya aja,” kata Alimah kepada Mojok, Sabtu (15/6/2024) pagi.
Untuk pilihan pertama, ia mengklik S1 Teknologi Pangan Unsoed dan S1 Ekonomi Pangan Agribisnis UGM. Sementara pada pilihan ketiga dan keempat, dua prodi D3 Unsoed dia klik.
“D3 Agribisnis sama D3 Budi Daya Ternak Unsoed,” jelasnya. Alimah mengaku, ia tak pernah riset atau berharap lebih pada dua pilihan ini. Sebab, sejak awal fokusnya adalah diterima di pilihan pertama atau kedua.
“Dibilang iseng sih enggak juga, tapi lebih ke ‘ah nggak mungkin juga masuk’ karena percaya diri lolos di pilihan satu dan dua,” dia menyambung.
Ortu kecewa, dikasih opsi daftar lagi di jurusan lain
Sejak awal, Alimah memang mendapat restu kuliah di bidang peternakan, pertanian, atau yang beririsan dengan dua hal itu. Sebab, orang tuanya adalah PNS di lembaga yang nyambung dengan bidang tadi.
Makanya, tak ada masalah ketika Alimah bilang ingin mendaftar di Teknologi Pangan Unsoed, yang memang jadi prioritasnya.
“Tapi yang dua pilihan lain yang vokasi itu sama sekali nggak bilang mereka,” kata Alimah.
Alhasil, ketika tahu anaknya lolos di pilihan ke empat, rasa kecewa pun menghampiri mereka. Alasan sang ortu, menurut penuturan Alimah, sejak awal mereka mendorong anaknya buat kuliah S1.
Adapun alasan lain, D3 Budi Daya Ternak dianggap prodi yang kurang bagus. “Bahasa mereka sih ‘prodi jelek’ ketimbang pilihanku yang lain,” ujarnya.
Alimah pun diberikan opsi buat mendaftar di jalur lain yang masih terbuka. Jika pun tak bisa PTN, daftar ke swasta pun masih sama baiknya, kata ortunya.
Baca halaman selanjutnya…