Rela Datang Jauh dari Aceh hingga Samarinda untuk Seleksi Beasiswa Sepak Bola UMY

sepak bola UMY.MOJOK.CO

Ilustrasi beasiswa sepak bola UMY (Ega/Mojok.co)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan Beasiswa Sepak Bola. Calon mahasiswa dengan talenta menggocek si kulit bundar bisa kuliah gratis.

Peluncuran program Beasiswa Sepak Bola UMY diluncurkan pada Senin (22/7/2024) di Lapangan Akademik Sepak Bola UMY. Total, ada 17 calon penerima beasiswa yang mengikti seleksi pada hari pertama.

Peserta yang mengikuti seleksi ternyata tidak hanya datang dari wilayah sekitar Jogja. Ada yang dari Medan, Jakarta, Samarinda, hingga Aceh. Latar belakang sekolahnya pun beragam. Namun, sama-sama memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Prof. M. Faris Al-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D mengatakan launching beasiswa tersebut akan dilanjutkan dengan seleksi selama dua hari sampai besok Selasa (23/7).  Nantinya, seleksi akan menitikberatkan pada skil individu dan kelompok.

“Harapan kita ini akan memperkuat tim Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW) UMY yang nantinya bisa masuk ke liga regional maupun nasional dan kami memberi dukungan penuh talenta-talenta muda yang akan bergabung dengan UMY,” ungkap Faris.

Sementara itu, Kepala Pelatih PSHW UMY, Nopendi, optimis adanya beasiswa ini dapat membantu menambah kehadiran juru gedor baru bagi timnya. Apalagi, PSHW UMY akan mengarungi Liga 3 Regional dan Nasional.

“Antusiasme yang luar biasa, suatu kebanggaan bisa menggelar beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi di bidang sepak bola,” terang Nopendi.

Perlu seimbangkan perkuliahan dan kegiatan sepak bola di UMY

Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budianto berharap bahwa para mahasiswa yang masuk lewat jalur Beasiswa Sepak Bola nantinya bisa menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dan sepak bola. Ia berkomitmen akan terus menghadirkan beasiswa ini.

“Walaupun nanti kalian lolos dan menjadi mahasiswa UMY, harus tetap seimbang antara perkuliahan dan sepak bola. Meskipun yang mengantarkan kuliah kalian adalah sepak bola tetapi harus tetap setara dengan perkuliahan yang dijalani. Kemudian event ini akan diadakan berulang setiap tahunnya untuk mencari dan mencetak bibit atlet sepak bola terbaik” jelas Gunawan.

Hal ini serupa dengan apa yang disampaikan oleh Muhammad Muthi Dzulkarnaen salah satu peserta seleksi Beasiswa Sepak Bola UMY dari Jakarta, ia mengatakan mengetahui beasiswa ini dari sosial media dan berambisi untuk lolos menjadi mahasiswa UMY selain karena dukungan sepak bola tetapi pendidikan juga harus diperhatikan.

“Tahu beasiswa ini dari Instagram. Pada saat itu lagi buka-buka Instagram terus liat beasiswa ini di Instagram terus saya coba-coba daftar. Saya merasa senang, sudah jauh-jauh dari Jakarta mau berjuang disini, saya mau berusaha semoga saya dapat yang terbaik hasilnya. Motivasi saya, karena di UMY ini menekankan agar seimbang untuk mahasiswa yang bermain bola nya bagus tapi pendidikannya juga harus bagus jadi seimbang dan tetap setara,” kata Dzulkarnaen.

Muhammadiyah dan sepak bola

Beasiswa ini menjadi salah satu gambaran perhatian Muhammadiyah terhadap sepak bola. Pasalnya, dalam sejarah, organisasi Islam ini memang punya peran besar dalam perkembangan persepakbolaan tanah air.

Dulu, Abdul Hamid, santri K. H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, adalah salah satu tokoh penting yang membidani lahirnya PSSI bersama Ir. Soeratin Sosrosoegondo dan para perintis awal sepakbola Indonesia.

Abdul Hamid juga menjadi tokoh penting lahirnya Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram (PSIM). Beliau pernah menjabat sebagai ketua. Selain menjadi pendorong lahirnya klub dan federasi, beliau pernah aktif sebagai pesepak bola. Beliau memperkuat Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan (PS Hizbul Wathan) di Yogyakarta.

Bahkan, juga Abdul Hamid aktif di Padvinder (Kepanduan) Muhammadiyah yang menjadi cikal bakal PS Hizbul Wathan. Saat ini, PS PS Hizbul Wathan dikelola oleh UMY dan menggunakan nama PS HW UMY. Saat ini, mereka bermain di Liga 3.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Aly Reza

BACA JUGA Perjuangan Mahasiswa S3 UMY Tetap Kuliah Online Saat Resepsi Nikah, Awalnya Datang ke Jogja Modal “Dengkul”

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version