Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Jalan Berliku Perajin Perabot Rumah Tangga di Kalibaru

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
23 Maret 2022
dalam Liputan
Beranda Liputan
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perajin perabot rumah tangga asal Kalibaru terus bertahan di tengah gempuran produk pabrikan. Kearifan lokal yang jadi tumpuan hajat hidup banyak orang.

***

Sudah hampir tiga puluh menit Ani Rosita (44) warga Desa Kronggen Kecamatan Getasrejo, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah memilah perabot dapur berbahan stainless di Toko Dapurku Jaya. Toko ini satu dari puluhan toko perabot rumah tangga yang berjejer rapi di Jalan Raya Banyuwangi-Jember tepat di Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pagi itu, Senin (14/03/2022) Ani memilih datang ke Kalibaru lantaran di sana terkenal jadi pusat perabot rumah tangga berbahan stainless. Ada banyak toko di sana. “Saya lagi nyari dandang,” katanya sambil menujuk beberapa dandang dengan ukuran 30 cm.

Ani yang notabene warga kelahiran Banyuwangi kini berdomisili di Purwodadi. Ia mengaku sering membawa oleh-oleh perabot dapur khas Kalibaru Banyuwangi saat perjalanan pulang ke Jawa Tengah. Kebetulan sudah dua kali lebaran ia tidak bisa mudik ke Banyuwangi karena pandemi. Karena sudah ada pelonggaran ia memutuskan bersama suami dan dua anaknya untuk menyambangi ibunya.

kalibaru mojok.co
Suasana Jalan Raya Jember-Banyuwangi di Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan, lokasi sentra kerajinan perabot rumah tangga. (Foto. Fareh Hariyanto)

Saat pulang kembali ke Purwodadi biasanya ia membawakan oleh-oleh perabot rumah tangga khas Kalibaru. Mulai oven, cetakan roti, wajan hingga dandang sering ia beli untuk oleh-oleh kerabat di Purwodadi. “Saya suka dengan kualitas barang disini, Mas,” ujar Ani .

Tidak hanya Ani, Juriyah (53) warga di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Bali, yang datang ke toko perabot tersebut juga tampak sedang milih barang. Saat ditanya kedatangannya di toko tersebut dia mengaku membeli perabot dapur untuk nantinya di jual kembali setibanya di Bali.

Menurut Juriyah, harga yang di tawarkan di Kalibaru masih cukup kompetitif untuk nantinya dijual kembali dan jika membeli dalam partai besar ada potongannya. Selain itu, nama Kalibaru dimata warga Banyuwangi yang tinggal di Bali sebagai sentra pembuatan perabot dapur sudah cukup masyhur.

“Jadi nanti saat menjualnya akan lebih mudah,” terangnya.

Bukan sekedar alternatif pekerjaan

Kalibaru memang sudah sejak tahun 1970-an dikenal sebagai sentra kerajinan peralatan dapur. Tepatnya di Dusun Tegalpakis Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut pun dibenarkan Susanto Wibowo selaku Camat Kalibaru. Susanto yang merupakan warga asli Kalibaru mengatakan dulunya mayoritas penduduk Kalibaru merupakan petani dan buruh di perkebunan.

Hingga sekitaran tahun 1970 ada warga asal Kabupaten Madiun yang pindah ke Kalibaru untuk membuat kerajinan dandang dan wajan. Saat itu membuat kerajinan perabot rumah tangga masih menggunakan bahan dari drum. Kemudian pada tahun 1980-an, para perajin mulai beralih menggunakan bahan seng dan berkembang hingga saat ini  menggunakan stainless, aluminium dan monel.

camat kalibaru mojok.co
Susanto Wibowo, Camat Kalibaru saat Mojok temui di Kantornya. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)

Susanto mengakui seiring berjalannya waktu kemunculan produk rumah tangga pabrikan sempat menggerus pendapatan dari perajin Kalibaru. Namun ia mengaku beragam upaya pendampingan yang dilakukan mampu membuat usaha kerajinan ini tetap bertahan dan jadi mata pencaharian warganya hingga saat ini. Mengingat pekerjaan ini tidak hanya menjadi alternatif bagi warga tetapi juga menjaga kearifan lokal di Kalibaru.

“Bentuk dukungan yang kami wujudkan dengan memasukan kerajinan ini ke dalam kalender Banyuwangi festival,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Kalibaru, Senin, (14/03/2022).

Festival Dandang Sewu menjadi satu dari banyak upaya dari Forum Komunikasi Kecamatan Kalibaru bersama Pemkab Banyuwangi untuk terus menggeliatkan kawasan sentra produksi perlengkapan memasak di Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Susanto, Festival tersebut menyuguhkan perlengkapan dapur hasil produksi lokal warganya. Festival Dandang Sewu menjadi salah satu event yang bisa dirasakan masyarakat yang tinggal di daerah jauh dari Kota Banyuwangi, tepatnya di perbatasan dengan Kabupaten Jember. Selain itu, event tersebut juga diupayakan untuk mendatangkan masyarakat dari luar wilayah Banyuwangi.

Susanto menjelaskan masyhurnya sentra industri perabot rumah tangga menjadikan wilayahnya dikukuhkan sebagai ikon wisata di kecamatan paling ujung barat Kabupaten Banyuwangi. Dia mengatakan pengukuhan itu dilakukan dengan memasang dandang berukuran raksasa di samping kantor Kecamatan Kalibaru pada tahun 2017.

monumen dandang mojok.co
Monumen Dandang di depan Kantor Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)

“Hingga saat ini monumen tersebut bisa dikunjungi bagi setiap warga yang datang ke Kalibaru serta jadi landmark wilayah kami” terangnya.

Tidak sampai disitu, pihaknya juga memfasilitasi beragam program untuk menyebarkan embrio kerajinan pembuatan perabot rumah tangga Kalibaru hingga ke luar wilayah. Salah satunya dari Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) yang ada di luar wilayah, selalu ada yang dibina secara khusus untuk dapat membuat perabot sesuai standar Kalibaru.

Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga nama dan kulitas dari sentra kerajinan saat berada di luar kota. Bahkan saat sudah berada di tanah rantau, mereka tetap dibebaskan membuat dengan bahan yang tersedia disana namun tetap memperhatikan baku mutu pembuatannya serta tetap membawa brand lokal Kalibaru saat menjual di tanah rantau.

“Sehingga tidak sedikit warga pendatang yang sempat singgah di Kalibaru langsung mencari kekhasan kerajinan perabot rumah tangga untuk dijadikan cendramata,” katanya.

Kualitas terbaik dengan pembuatan manual

Baiknya kualitas perabot rumah tangga dari Kalibaru tentu tidak terlepas dari tangan terampil dan cekatan para perajinnya. Solikin (43) warga Dusun Tegalpakis merupakan satu diantara ratusan perajin yang ada di wilayah Kalibaru. Dia menjadi perajin perabot rumah tangga saat ia melihat saudaranya membuat dandang.

Cara kerja yang membutuhkan kreativitas tinggi membuatnya belajar agar mudah mengoperasikan beragam alat yang ada. Mulai palu dengan bantalan kayu tercetak setengah lingkaran untuk membentuk tutup dandang yang terbuat dari stainless. Lalu, lempengan stainless dibentuk dengan pola lingkaran sesuai ukurannya dan dipukul merata disetiap tepinya secara memutar.

“Butuh ketelitian saat proses ini agar bentuknya tetap presisi,” ujarnya.

perajin perabot rumah tangga mojok.co
Solikin, warga Kecamatan Kalibaru saat merapikan tutup dandang. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)

Solikin menceritakan ketika awal-awal belajar pembuatan perabot rumah tangga. Dia hanya membuat tutup dandang berukuran kecil. Lalu setelah lancar secara bertahap beralih membuat badan dandang, oven, cetakan roti, wajan, spatula dan kukusan besar. Bahkan dia mengaku pernah membuat pesanan kubah masjid dan blower atap milik bangunan pabrik di Banyuwangi.

Bagi Solikin pembuatan perangkat berbahan dasar stainless, aluminium dan monel di Kalibaru memiliki kekhasan dalam prosesnya. Dia mengaku jika pesanan-pesanan yang sudah umum seperti perabot rumah tangga bisa dia selesaikan dalam waktu satu hingga dua hari. Namun jika pesanan baru dan harus menyesuaikan bentuk seperti keinginan pemesan, maka butuh waktu lebih dari delapan hari.

“Meski di sini terdapat alat, namun sebagian besar proses tetap mempertahankan dengan cara manual tangan,” terang Solikin di bengkel kerjanya, Senin (14/03/2022).

Dia mejelaskan meski dipasaran menjamur beragam perabot rumah tangga dengan produksi pabrikan, barang-barang hand made dari Kalibaru tetap memiliki pelanggannya sendiri. Hingga Kalibaru sebagai sentranya perabot rumah tangga dikenal oleh banyak pendatang yang sempat singgah di Banyuwangi.

Bahkan tidak sedikit mereka yang singgah memang sengaja untuk membeli beragam hasil olahan kerajinan tangan warga Kalibaru. Meski tujuan awal mereka untuk berwisata ke Pulau Dewata Bali. Sebab sebagai kecamatan pertama setelah melewati Kabupaten Jember, perkakas yang tertata disepanjang toko dekat Jalan Raya itu jadi pemantik wisatawan agar mampir saat masuk Banyuwangi via Jalur Gumitir.

Reporter: Fareh Hariyanto
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Sisi Gelap Kultur Suporter Porsenigama UGM liputan menarik lainnya di Susul.

 

Tags: banyuwangidandangkalibaruperajin perabot rumah tangga
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Kontributor Banyuwangi

Artikel Terkait

Pengalaman 22 Jam Naik Kereta Api Membelah Pulau Jawa MOJOK.CO
Otomojok

Pengalaman Dianggap Nekat dan Gila ketika Menempuh Nyaris 22 Jam Naik Kereta Api dari Ujung Barat Pulau Jawa Sampai ke Ujung Paling Timur

24 November 2025
Hal-hal baik di Stasiun Banyuwangi Kota MOJOK.CO
Catatan

Kesan Tak Terlupakan di Stasiun Banyuwangi Kota, Nginep Gratis Berhari-hari hingga Barang Hilang yang Lekas Kembali

16 Januari 2025
Banyuwangi dengan Alas Purwo Dicap Daerah Angker dan Kota Santet, padahal Nyaman buat Pensiun MOJOK.CO
Ragam

Salah Paham terhadap Banyuwangi, Selalu Dicap Daerah Angker dan Kota Santet padahal Nyaman Banget Ditinggali

15 Agustus 2024
Penambang Kawah Ijen Tak Puasa Demi Baju Lebaran Anak MOJOK.CO
Catatan

Perjuangan Penambang Belerang Kawah Ijen Banyuwangi Demi Baju Lebaran Anak Istri, Puasa-puasa Tetap Naik Turun Gunung Memikul Ratusan Kg Hasil Tambang

11 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.