Mengenang Tragedi Asam Sulfat Tumpah di Jalan Tol yang Merenggut Nyawa Seorang Remaja

Ilustrasi asam sulfat tumpah di jalan tol (Photo by novita ramadhani on Unsplash)

Ilustrasi jalan tol (Photo by novita ramadhani on Unsplash)

Asam sulfat yang sempat jadi perbincangan hangat di dunia maya ternyata pernah menyebabkan tragedi merenggut nyawa di sebuah jalan tol. Cairan ini memang sangat berisiko jika mengenai manusia.

Perbincangan soal asal sulfat mencuat karena cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat. Ia menyebutnya saat membicarakan kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil.

Asam folat memang baik untuk ibu hamil.  Sementara asam sulfat merupakan senyawa yang sangat korosif dan merusak.

Di pabrik-pabrik, area senyawa kimia yang berguna untuk pemrosesan bijih mineral, limbah, hingga pengilangan minyak cukup berbahaya. Pekerja perlu sangat berhati-hati saat berinteraksi dengan senyawa tersebut.

Di Michigan, Amerika Serikat, misalnya, pernah ada kasus pekerja pabrik tewas setelah jatung ke tangka berisi larutan senyawa kimia tersebut. Korban bernama Daniel Hill, itu sempat dibawa ke rumah dekontaminasi sebelum menuju ke rumah sakit. Namun, Hill akhirnya meninggal dunia.

Di Indonesia, beberapa peristiwa yang berkaitan dengan senyawa kimia itu juga pernah terjadi. Sebelum menuju ke pabrik, biasanya asam ini dikirim dengan truk tangki besar. Beberapa kali, truk pengangkut bahan berbahaya itu pernah mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan tragedi yang cukup membahayakan nyawa.

Pada Maret 2022 lalu misalnya, sebuah truk tangka yang memuat 30 ton asam sulfat terperosok ke drainase di Jalan Cilegon Anyer, depan PT Indorama. Truk itu berangkat dari Karawang dengan tujuan PT Chandra Asri.

Meski truk tidak terguling, terjadi kepatahan rangka sehingga tangki jatuh dan tutupnya terbuka. Cairan kimia berbahaya itu pun tumpah ke jalan.

Ketika tumpahan asam sulfat merenggut nyawa remaja

Hal itu membuat aparat memasang garis polisi sepanjang 50 meter dengan lebar 10 meter di sekitar lokasi kejadian. Langkah tersebut demi mencegah dampak bahaya dari asam sulfat.

“Jadi begitu tahu ada kejadian itu, kita Polsek Ciwandan, karena kita tahu muatan bahan kimianya asam sulfat, langsung kita evaluasi pakai crane. Tadi di samping jalan itu diberikan pasir, dilokalisir. Itu masukan dari Chandra Asri yang biasa menangani zat-zat kimia itu,” kata Kapolres Cilegon AKPB SIgit Haryono pada Detik pada Senin (7/3/2022) silam.

Beruntung, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Namun, pada 2016 kecelakaan serupa pernah berakibat hilangnya nyawa seorang remaja di jalan raya.

Pada (5/5/2015), sebuah truk tangki yang mengangkut asam sulfat bertabrakan dengan truk kontainer. Hal itu terjadi lantaran sopir truk container mengantuk sehingga menabrak kendaraan lain pada jalur yang sama di Jalan Tol Grogol arah Bandara Soekarno Hatta KM 17.

Nahasnya, kejadian itu menewaskan remaja bernama Kusmiyati (18) yang saat itu sedang berada di bawah jembatan. Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya saat itu, AKBP Hindarsono mengungkapkan bahwa remaja itu meninggal saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Atmajaya.

Pakar ungkap dampak bahaya asam sulfat

Merespons tragedi tersebut, dosen Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, Dewi Tristiantini mengungkapkan bahwa bahaya asam sulfat tidak hanya saat senyawa itu berbentuk cairan. Bahkan uapnya saja tergolong mematikan.

“Asam sulfat itu asam anorganik yang bersifat sangat korosif dan merusak. Untuk yang konsentrasinya 97-98% jelas sangat berbahaya, meski yang dipasaran biasanya hanya 75%,” jelas Dewi saat itu melansir Kompas.

Dewi menjelaskan, asam yang terbuat dari sulfur yang teroksidasi ini bisa merusak semua bahan yang terpapar olehnya. Jika terkena kulit manusia sedikit saja, bisa mengakibatkan pelepuhan. Sementara jika uapnya terhirup, bisa mengakibatkan kerusakan pada saluran pencernaan.

Jika terkena cairan asam sulfat, Dewi menyarankan untuk langsung mencucinya dengan air. Jika telanjur melukai tubuh, langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan kapur atau soda kue dalam jumlah yang banyak. Pertemuan asam sulfat dengan dua bahan itu akan menghasilkan garam dan asam lemah yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Pengrawit Mengungkap Misteri Suara Gamelan Tengah Malam yang Warga dan Pendatang Dengar di Jogja

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version