Skenario Terkait Dua Poros dalam Pilpres 2024, Pengamat: Anies-Imin Bisa Bubar

Skenario Terkait Dua Poros dalam Pilpres 2024, Pengamat: Anies-Imin Bisa Bubar MOJOK.CO

Jika hanya ada dua poros dalam Pilpres 2024, pengamat memperkirakan pasangan Anies-Imin kemungkinan bubar. (Foto Instagram Anies Baswedan)

MOJOK.CO – Pengamat politik memperkirakan jika sampai petarungan dalam Pilpres 2024 hanya ada dua poros yang head to head yaitu Ganjar vs Prabowo, maka pasangan Anies-Imin akan bubar. 

Menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres yang dijadwalkan dimulai pada 15 Oktober 2023 mendatang, muncul wacana Pilpres 2024 hanya dikuti dua poros koalisi. Wacana ini pertama kali dilempar oleh Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil. Ia berpandangan, Pilpres 2024 sangat mungkin hanya ada dua pasangan capres-cawapres.

Terkait wacana tersebut, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai bahwa dalam politik semua hal bisa terjadi. Ia pun memiliki skenario seandainya wacana tersebut benar-benar terealisasi.

Jika Ganjar vs Prabowo, Anies-Imin bubar

Adi menjelaskan, skenario yang paling mungkin dari pilpres hanya ada dua poros adalah head to head antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Jika skenario ini terjadi, maka kandidat capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bakal bubar karena gagal dapat tiket.

Adi menjelaskan alasannya mengapa duet AMIN bisa bubar. Kata dia, skema duet Prabowo-Ganjar berduet seperti yang belakangan berhembus, sulit terjadi. Skenarionya, dua jagoan tersebut pasti saling berhadapan karena sudah sama-sama dideklarasikan sebagai capres. Salah satunya juga tak ada yang mau mengalah menjadi cawapres.

“Soal duet Ganjar-Prabowo ini rumit karena sulit bagi Prabowo jadi orang nomor dua,” kata Adi, Jumat (22/9/2023).

Kendati demikian, tetap tak akan ada ruang bagi Anies dan Cak Imin untuk dapat mendampingi salah satunya. Bagi Adi, sulit untuk membayangkan bakal terbentuk poros Ganjar-Anies, Ganjar-Imin, ataupun Prabowo-Anies dan Prabowo-Imin.

Yang ada malah koalisi pengusung AMIN bakal bubar karena baik Anies Baswedan maupun Cak Imin sama-sama tak dapat tiket nyapres.

“Tak sesederhana itu bisa langsung Ganjar-Anies atau Ganjar-Cak Imin. Yang ada AMIN bubar, Anies dan Muhaimin bisa sama-sama tak dapat tiket,” tutur Adi.

Ganjar dan Prabowo sudah punya kandidat cawapres masing-masing

Lebih lanjut, Adi juga memaparkan rasionalitasnya mengapa Anies-Imin sulit untuk mendampingi salah satu dari capres—sehingga bikin mereka gagal ikut Pilpres. Kata Adi, baik Ganjar maupun Prabowo sudah sama-sama punya nama bakal cawapres potensialnya.

Menurutnya, untuk saat ini Ganjar bisa ditandemkan dengan beberapa figur seperti Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, bahkan Menteri BUMN Erick Thohir, dan eks Panglima TNI Andika Perkasa. 

Sementara Prabowo, dengan koalisi gemuknya, masih bisa berpasangan dengan siapa saja. Termasuk Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Erick Thohir, bahkan juga Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka—jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan usia cawapres.

“Prabowo-Airlangga, Prabowo-Erick. Atau Prabowo-Gibran kalau MK mengabulkan judicial review,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Simulasi Denny JA Jika Pilpres Hanya Dua Poros: Prabowo-Ganjar Menang Mutlak

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version