Elektabilitas Ganjar Sulit Naik kalau Gandeng Gibran, Mengapa Demikian?

gibran cawapres ganjar mojok.co

Ilustrasi Gibran Rakabuming (Mojok.co)

MOJOK.CONama Gibran muncul sebagai calon cawapres Ganjar. Namun, menurut pengamat sosok Gibran tak cukup untuk menaikkan elektabilitas Ganjar. 

Nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkap hal tersebut pekan lalu, yang menyebut PDIP sudah mengantongi enam kandidat yang bakal mendampingi capresnya itu, dan salah satu namanya adalah Gibran.

Kendati demikian, pakar politik UGM Arga Pribadi Imawan mengaku ragu bahwa Gibran adalah sosok yang pas buat mendampingi eks Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengarungi Pemilu 2024.

Kata Arga, secara kalkulasi, jika Ganjar menggaet Gibran, maka elektabilitasnya akan sulit naik. Jika pun naik, pasti juga tak akan terlalu signifikan.

“Karena Gibran berasal dari partai yang sama, yakni PDIP dan tentu saja hal ini tidak akan disukai oleh orang-orang di luar lingkaran partai,” jelas Arga kepada Mojok, dikutip Rabu (6/9/2023).

Selain itu, alasan lain adalah kurangnya heterogenitas segmen pemilih karena Ganjar dan GIbran berasal dari parpol yang sama.

Sebagai informasi, elektabilitas Ganjar terus kejar-kejaran Prabowo di posisi satu dan dua. Rata-rata dukungan yang Ganjar peroleh berada di angka 30 persen.

Faktor Jokowi malah bisa jadi bumerang

Selain itu, status Gibran sebagai putra dari Presiden RI Jokowi justru bisa menjadi bumerang. Alih-alih bisa kecipratan efek ekor jasnya, faktor ini malah bisa bikin figur Gibran dipandang sebelah mata.

“Saat melihat Gibran duduk sebagai cawapres, rasionalitas publik pasti melihatnya sebagai kepentingan Jokowi semata,” ujar Arga.

“Meski pasti didukung Jokowi, tapi tetap saja publik bakal melihat Gibran sebagai sosok yang minim gagasan,” sambungnya.

Elektabilitas Gibran pun juga tak terlalu signifikan. Ia tak pernah masuk dalam lima besar cawapres dengan tingkat keterpilihan tinggi. Kata Arga, mau bagaimana pun sosok Sandiaga Uno lebih ideal sebagai cawapres Ganjar.

Gibran tetap jadi sosok yang dipertimbangkan

Meskipun demikian, Arga tetap merasa bahwa Gibran tetap menjadi sosok yang selalu dipertimbangkan. Dari segi kepemimpinan, Gibran telah membuktikan mampu menjadi walikota di usia yang masih muda. Kata Arga, jelas ini membuatnya dilekatkan sebagai role modelpolitisi muda” atau “pemimpin muda”.

Sementara dalam hal modal sosial dan ekonomi, Gibran punya segalanya. Ia merupakan anak Jokowi yang punya barisan relawan loyal, sekaligus pengusaha muda yang lagi sukses-suksesnya.

“Tapi besar kemungkinan akan masuk ke dalam jajaran kabinet terlebih dahulu. 2029 mungkin lebih masuk akal [buat maju cawapres],” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Politik Meja Makan dalam Pertemuan Prabowo-Gibran
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version