TV Digital Membunuh TV Analog Indonesia

Pemerintah akan memulai kegiatan “suntik mati” TV analog mulai tanggal 30 April 2022.

TV Digital Membunuh TV Analog Indonesia MOJOK.CO

TV Digital Membunuh TV Analog Indonesia MOJOK.CO

MOJOK.COPada 2 November 2022 mendatang, siaran televisi di seluruh Indonesia akan beralih ke siaran TV digital. Sayonara TV analog.

Artinya, TV yang masih analog (TV tabung) tidak akan bisa lagi menayangkan acara televisi, alias mati total. Hal ini merupakan bagian dari program pemerintah melalui Kemkominfo untuk mentransformasi siaran TV analog ke TV digital di seluruh Indonesia.

Pemerintah akan memulai kegiatan “suntik mati” TV analog mulai tanggal 30 April 2022 yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga 2 November 2022.

Lalu apakah masyarakat yang masih memakai TV analog harus beli TV digital baru agar bisa menonton sinetron? Jawabannya, tidak perlu. Masyarakat bisa menambahkan STB (Set Top Box) untuk dihubungkan ke TV analog. STB merupakan perangkat agar TV analog bisa menangkap siaran TV digital.

Hal ini juga telah dipikirkan pemerintah. Berdasarkan pasal 85 PP Postelsiar, pemerintah akan membagikan STB gratis kepada keluarga yang kurang mampu. Rencananya, pemerintah akan membagikan tujuh juta unit STB kepada keluarga miskin di seluruh penjuru negeri.

Nah, namanya bantuan pasti tidak tentu kapan datangnya, apalagi kondisi pandemi. Program TV digital ini rencananya sudah dilakukan 17 Agustus 2021 kemarin. Namun karena kondisi pandemi, akhirnya diundur terus.

Daripada nunggu bantuan pemerintah, lebih baik kita membeli STB sendiri. Lihatlah sekarang kanal TV di daerah-daerah. Kualitas gambar sudah mulai buruk dan dipenuhi “semut”.

TV tabung di rumah saya sendiri di Kediri juga mempunyai kualitas gambar yang buruk. Contohnya Trans7. Dulu, Trans7 memiliki gambar yang bening dan jernih. Tapi sekarang, gambarnya sudah mulai kesemutan dan muncul garis-garis horizontal yang sangat mengganggu.

Apalagi iNews TV yang merupakan kanal favorit ibu saya untuk nonton pengajian siang hari. Ibu saya selalu mengeluhkan kualitas iNews yang gambarnya hitam putih ditambah kerumunan semut di atasnya. Sangat tidak nyaman ditonton. Dan masih ada lagi kanal lainnya seperti TV One, kanal favorit saya untuk nonton berita yang memang beda dari lainnya.

Dengan keadaan seperti ini, saya memberitahu ibu saya bahwa pemerintah akan mengadakan program TV digital. Saya menjelaskan bahwa kita butuh STB agar TV menjadi layak ditonton. Akhirnya ibu menyuruh saya untuk mengecek harga STB di Shopee.

Di Shopee, harga yang ditawarkan bervariatif. Ada yang sekitar Rp100 samoai Rp200 ribu. Yang lebih mahal juga ada. Setelah mengecek harga dan ulasan, akhirnya saya membeli STB yang harganya Rp175 ribu. STB ini bernama SUPER HD Set Top Box TV Digital DVBT2 Power By GARDINER OPTUS.

Kemasan STB ini berwarna biru dengan tulisan Super HD yang besar, menjadikan saya tertarik dan berkeyakinan STB ini memiliki kualitas yang bagus. Murah lagi.

Isi dalam kotak, ada STB tentunya, kabel audio video (RCA), remote control, baterai AAA, buku petunjuk, dan kartu garansi. Untuk kabel, kalian bisa milih sendiri sesuai dengan TV yang akan dipakai. Untuk TV tabung silakan pilih RCA, untuk TV LED silakan pilih HDMI.

STB untuk TV digital ini gampang dipasang, kok. STB dipasangkan antara antena dan televisi. Bisa dibilang, STB ini sebagai perantara antara TV dan antena. Jadi tidak perlu mengganti antena lama.

Awal pemrograman TV setelah dipasang STB sedikit ribet menurut saya. Maklum, namanya juga hal baru pasti agak kaku pengoperasiannya. Dan yang perlu diperhatikan adalah posisi antena. Pada awal pemrograman, hanya muncul 12 kanal. Tapi setelah posisi antena ditinggikan, langsung muncul 26 kanal.

Gambarnya sangat jernih dan bagus sesuai tulisan Super HD yang terpampang di kemasan. Konsumsi daya STB ini 15W dengan tegangan 220V. STB ini mempunyai garansi enam bulan pemakaian.

Selama dua minggu pemakaian, saya masih belum menemukan kendala berarti. Semuanya masih berfungsi dengan normal dan semoga normal terus. Justru saya yang masih merasa aneh karena biasanya saya melihat TV yang dipenuhi rintik-rintik semut sekarang menjadi sangat jernih seperti TV langganan berbayar.

Jadi untuk para pemilik warkop, rumah makan, dan tukang cukur yang biasanya TV nya dipenuhi semut, silakan pindah TV digital dengan memasang STB. Daripada nunggu bantuan pemerintah. Kelamaan.

BACA JUGA Bobroknya Tayangan Televisi Tidak Lain Disebabkan oleh Penontonnya Sendiri dan ulasan menarik lainnya di rubrik KONTER.

Exit mobile version