Oppo Reno 6, Ponsel ‘yang Gitu-gitu Aja’ Mending Beli Poco

Oppo Reno 6, Ponsel ‘yang Gitu-gitu Aja’ Mending Beli Poco MOJOK.CO

Oppo Reno 6, Ponsel ‘yang Gitu-gitu Aja’ Mending Beli Poco MOJOK.CO

MOJOK.COKalau memang mau membeli seri Oppo Reno 6, saran saya, mending tunggu saja ketika Oppo Reno 6 seri 5G resmi dijual di Indonesia.

Oppo Reno 6 series adalah salah satu seri smartphone yang layak ditunggu khalayak Indonesia. Hanya saja, ini berlaku BUAT seri 5G-nya, yang menggunakan prosesor Mediatek Dimensity 900. Kalau untuk Oppo Reno biasa gimana dong?

Untuk Oppo Reno 6 yang baru dirilis semalam itu sebenarnya menarik. Memiliki jeroan menengah standar, layar oke, dan fitur kamera yang cukup lengkap. Sayangnya, dengan harga yang ditawarkan, publik pasti bakal pikir-pikir lagi untuk membelinya. Apalagi, ponsel ini boleh dibilang hampir sama persis dengan Oppo Reno 5 biasa. Lalu apa saja yang ditawarkan Oppo Reno 6?

Sebagai ponsel kelas menengah, ponsel ini menggunakan chipset yang aman untuk kelasnya, Snapdragon 720G. Chipset yang memiliki performa bagus, di level menengah, dan familiar atau banyak digunakan oleh ponsel dari merek yang lain. Saking amannya, chipset ini juga telah digunakan sejak seri Reno 4 dan Reno 5. Entah ini patut disebut mantap atau memang pelit nggak mau update yang baru.

Oppo Reno 6 cuma punya 1 varian, yaitu 8/128. Dengan RAM sebesar itu, tentu aktivitas multitasking sehari-hari bisa dilibas. Selain itu, ada 1 hal menarik dalam urusan RAM di ponsel-ponsel terbaru Oppo. Yang saya maksud adalah keberadaan fitur RAM expansion sebagai tambahan ruang memori menggunakan slot penyimpanan internal. Jadi, kamu bisa “menambah” kapasitas RAM hingga menjadi 13GB di Oppo Reno 6 ini.

Meski begitu, jangan kemudian dianggap jika tambahan memori ini sebagai “RAM yang sebenarnya”. Ini hanya sebuah fitur yang membuat sebagian penyimpanan internal bisa berfungsi sebagai RAM. Udah gitu, kamu nggak bisa benar-benar menjalankan fungsi RAM sepenuhnya. Ya hanya sekadar tambahan agar aktivitas multitasking bisa lebih aman. Udah, ya gitu aja.

Bahasa desain yang ditawarkan oleh Oppo Reno 6 ini pun sama saja dengan yang seri Reno 5. Memiliki tingkat ketipisan hanya 7,8mm serta berat 173 gram. Kecil, iya, tapi ya nggak beda sama seri sebelumnya. Bahasa desain layar dan body-nya pun sama, punch hole di pojok ponsel serta bump kamera juga masih pakai model yang sama. Males banget nih ya buat ngedesain ulang?

Untuk perkara kamera, ada beberapa fitur baru yang ditawarkan Oppo Reno 6 ini. Mereka menawarkan konfigurasi 4 kamera berlensa 64MP untuk kamera utama, 12MP untuk ultrawide, serta masing-masing 2MP untuk kamera Macro dan Portrait. Hasil tangkapan gambarnya tergolong oke apalagi kalau pakai editing software.

Setelah fitur yang biasa dan begitu aja, urusan video ini baru lumayan.

Barulah di urusan video ini fitur tambahan bisa dirasakan. Pertama, ada Bokeh Portrait Video, yang membuat perekaman video bisa memiliki efek bokeh. Kemudian ada juga AI Highlight Video yang membuat perekaman dalam keadaan gelap mampu menghasilkan video yang lebih terang. Dan terakhir ada Portrait Beutification Video yang membuat video memiliki efek beautification. Menarik, tapi ya nggak prinsipil.

Untuk urusan layar sendiri, ya masih sami mawon dengan seri sebelumnya juga. Menggunakan layar 6,4 inci panel Amoled. Apalagi layarnya juga dibekali kemampuan refresh rate 90Hz dengan touch response hingga 180Hz. Sudah lumayan oke untuk ponsel menengah. Tapi ya sebatas lumayan. Perkara multimedia ya cuma standar lumayan. Soalnya meski punya fitur Dolby Atmos, tapi speaker-nya masih mono.

Baru di urusan baterai, kita nggak bisa protes sama Oppo. Bagi saya, Oppo ini adalah salah satu jenama dengan kemampuan baterai terbaik. Meski kapasitasnya cuma 4310 mAh, Oppo Reno 6 punya daya tahan yang oke untuk seharian dipakai. Pengisian daya Oppo juga masih super cepat.

Ponsel ini memiliki pengisian daya 50W Flash Charge yang mampu mengisi daya dari 0%-100% dalam waktu 45 menit. Kemudian, ada juga fitur Super Power Saving Mode yang mampu membuat pengguna tetap bisa wasapan sampai 1 jam 20 menit dengan sisa daya baterai 5%. Lalu, ada juga fitur Super Nighttime Standby Mode yang membuat Oppo Reno 6 memakan 3% daya saja ketika ditinggal tidur di malam hari. Mantap.

Fitur-fitur lain seperti NFC, Game Focus Mode, Triple Slot Sim Card ya masih ada. Sewajarnya ponsel kelas menengah lainnya. Oh, ya, satu lagi deh, ada headphone jack 3,5mm yang dilengkapi seperangkat earphone dan charger 50W di paket penjualan.

Sekilas, Oppo Reno 6 adalah “ponsel aman”, performa lumayan oke, kamera juga lumayan, multimedia asik, dan baterai luar biasa. Persoalannya, dengan harga Rp5,2 juta, kita bisa mendapatkan ponsel lain dengan spesifikasi yang kurang lebih sama tapi dengan harga jauh lebih murah. Apalagi, dengan upgrade yang hampir tidak kelihatan dari seri Reno 5, entah apa yang perlu diharapkan dari ponsel ini.

Saran saya, jika memang mau membeli seri Oppo Reno 6, tunggu saja ketika Oppo Reno 6 seri 5G keluar di Indonesia. Bisa jadi, nantinya ponsel tersebut menjadi ponsel dengan prosesor Mediatek Dimensity 900 pertama di Indonesia. Apalagi, kalau harga yang ditawarkan masih di angka yang kurang lebih sama dengan Reno 6 biasa.

Kalau lebih mahal gimana? Mending beli Poco F3 aja.

BACA JUGA Poco X3 NFC, Hape Kelas Menengah Paling Recommended di Desember 2020, Kualitasnya Nggak Jauh dari Hape Flagship dan rekomendasi gadget lainnya di rubrik KONTER.

Exit mobile version