MOJOK.CO – Mari bandingkan, apakah tawaran fitur-fitur terbaru Fujifilm X-A5 mampu menandingi Sony A6000?
Hingar bingar dunia fotografi belakangan tak terlepas dari kecanggihan teknologi perangkat keras maupun fitur perangkat lunaknya. Jika dulu orang berpikiran bahwa cukup membeli smartphone untuk kebutuhan fotografi sehari-hari ketimbang beli kamera genggam, kini orang mulai mempertimbangkan untuk membeli kamera mirrorless. Ya gimana nggak ngiler kalau hasil jepretan kamera mirrorless setara dengan kualitas kamera DSLR profesional yang perangkatnya dikenal kurang handy.
So, buat situ yang tertarik dengan dunia fotografi dan ingin beli kamera mirrorless, ada baiknya untuk mempertimbangkan memilih kamera mirrorless jenis entry level. Hitung-hitung biar nggak kagok dan malah bingung kalau sekalian beli mirrorless yang mahal dan canggih. Ciri-ciri kamera mirrorless buat pemula biasanya praktis digunakan dan harganya relatif tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan versi pro-nya.
Yuk, simak ulasan dua kamera mirrorless dari Fujifilm dan Sony ini!
Fujifilm X-A5
Sebagai pemain lama di dunia fotografi, bulan Februari lalu Fujifilm mengeluarkan seri terbaru kamera mirrorless yang diberi nama X-A5. Fujifilm X-A5 ini bisa dibilang adalah penerus dari seri Fujifilm X-A3 (tidak ada seri X-A4) yang sedari awal memang ditujukan untuk fotografer pemula.
X-A5 diklaim oleh Fujifilm sebagai kamera X series yang ukurannya paling kecil dan ringan plus body kameranya yang punya kesan retro. Kamera ini memiliki varian warna yang beragam dari warna cokelat, pink, dan hitam.
Fujifilm membekali X-A5 dengan sensor 24.2 MP APS-C plus rentang ISO yang mencapai 12.800. Fujifilm X-A5 juga menjadi kamera X Series pertama yang dilengkapi Lensa Zoom Elektronik X Mount, yaitu Fujinon XC15-45mm f/3.5-5.6 OIS PZ. Lensa tersebut mampu menangkap objek pada jarak minimum 5 cm dengan hasil yang jernih.
Sistem Intelligent Hybrid Auto Focus yang disematkan pada X-A5 memiliki fungsi untuk memberikan kecepatan fokus dua kali lebih cepat bila dibandingkan dengan seri sebelumnya. Terlebih, fokusnya didukung sensor phase-detection pixels yang semakin menambah akurasi fokus kamera. Untuk mengambil objek yang bergerak, kamera ini lebih cekatan dibanding seri pendahulunya.
Kamera Fujifilm X-A5 mendukung efek perbesaran (zooming) mulus dari sudut lebar 23 mm hingga 67,5 mm sehingga sangat cocok untuk pengambilan gambar group shot maupun portrait.
Fujifilm X-A5 menggunakan layar 3” berteknologi touchscreen yang bisa diputar hingga 180 derajat. Saat layar diputar 180 derajat, Rear Command Dial secara otomatis akan beralih fungsi menjadi Zoom dan Shutter Release. Sangat cocok buat situ yang gemar selfie dan vlogging, gaes!
Fujifilm X-A5 dibekali dengan fitur Bluetooth Low Energy (Bluetooth 4.1). Tak perlu ribet harus cari kabel mini-USB, pengguna bisa mentransfer hasil foto dan video secara nirkabel ke smartphone ataupun gajet lain dengan bantuan aplikasi Fujifilm Camera Remote.
Untuk pengambilan video format Full HD, kamera ini bisa menangkap gambar hingga 60/50fps. Sayangnya, kamera ini hanya bisa merekam video resolusi 4K sampai pada kecepatan 15fps saja, cukup jauh di bawah standar. Kalau situ merekam video pakai kamera ini dengan kualitas 4K hasilnya masih kelihatan nanggung.
Kelebihan lain gajet ini dibanding seri sebelumnya yaitu daya tahan baterainya yang lebih awet (bisa tahan hingga 450 jepretan) dan ketersediaan jack untuk mikrofon eksternal. Seperangkat kamera ini, termasuk body, baterai, dan lensa kit bawaan, dijual pada harga sekitar 8,999 juta rupiah, selisih satu jutaan dengan harga Fujifilm X-A3 yang dibanderol pada kisaran 7,999 juta rupiah.
Sony A6000
Sony A6000 merupakan salah satu jenis kamera mirrorless yang meraup kesuksesan karena saking banyaknya fotografer yang membuat review di Youtube. Apalagi kamera ini sudah ada sejak empat tahun yang lalu. Konon Sony A6000 dirancang untuk menggantikan Sony NEX 6 & 7.
Sebelum seri A6000, Sony pernah merilis kamera mirrorless A5100 yang punya banyak kemiripan, khususnya dalam performa auto fokus dan besaran ISO. Sony A6000 dibekali sistem auto fokus dengan 179 titik. Sensor yang digunakan Sony A6000 yaitu sensor APS HD 24,3MP. Besaran resolusi kameranya sekilas tak berbeda jauh dengan resolusi Fujifilm X-A5.
Dari sisi prosesornya, Sony A6000 dilengkapi dengan prosesor BIONZ X yang mempunyai kecepatan pemrosesan tiga kali lebih cepat ketimbang A5100. Prosesor ini mampu merekam tekstur secara akurat dengan cara mengurangi detail kabur dan meredam derau sehingga hasilnya akan terlihat sesuai dengan aslinya.
Sony A6000 dibekali ISO maksimal pada niali 25.600, dua kali lipat dibanding ISO maksimal Fujifilm X-A5. Melalui ISO setinggi itu, hasil gambar yang dihasilkan lebih alami meskipun diambil pada lingkungan minim cahaya. Sony A6000 mampu mengambil gambar sebanyak 11 foto per detik dengan hasil yang sangat detail dan tajam. Kemampuan tersebut bisa dibilang sudah melebihi kemampuan kamera DSLR yang andal sekalipun.
Soal video, Sony A6000 memiliki resolusi video Full HD hingga 1080p pada 60 fps. Tak seperti Fujifilm X-A5, Sony A6000 masih belum mendukung perekaman video kualitas 4K.
Salah satu keunggulan kamera mirrorless Sony ini adalah fitur OSS (Optical Steady Shot). OSS merupakan fitur yang berguna untuk meredam getaran maupun gerakan-gerakan kecil yang tidak diinginkan pada saat pengambilan gambar atau video sehingga hasilnya lebih stabil.
Jangan khawatir, Sony A6000 juga sudah mendukung konektivitas WiFi dan NFC yang berguna saat mentransfer file. Sayangnya kamera ini belum dilengkapi port untuk mikrofon eksternal. Jadi, saat merekam video, pengguna harus teliti menempatkan posisi perangkat agar suara tetap bisa direkam dengan kualitas yang baik.
Untuk mempermudah pengambilan gambar, Sony A6000 sudah dilengkapi layar 3” yang hanya bisa dimiringkan alias tidak bisa diputar 180 derajat layaknya Fujifilm X-A5. Oya, layar yang disematkan pada kamera ini belum mendukung touchscreen sehingga pengguna akan lebih sering memencet-mencet tombol fisik yang letaknya ada di sebelah kanan layar.
Sony A6000 tersedia dalam tiga warna pilihan yaitu putih, silver, dan hitam. Kamera yang pertama kali rilis pada tahun 2014 ini, sekarang masih dijual pada kisaran 7,5 jutaan.
Kesimpulan
Bila membandingkan spesifikasi dua kamera mirrorless di atas, saya lebih memilih Sony A6000 karena secara performa masih lebih andal ketimbang Fujifilm X-A5. Selain itu, harganya yang lebih murah juga menjadi pertimbangan lain.
Meskipun demikian, saya masih lebih suka bentuk body Fujifilm X-A5 yang punya kesan retro. Kendati X-A5 termasuk kamera Fujifilm terbaru yang menawarkan beberapa fitur yang tidak ada pada Sony A6000, misalnya fitur touchscreen, layar yang bisa diputar 180 derajat, jack mikrofon eksternal, serta mendukung perekaman video 4K, saya tidak cukup tertarik dengan kelebihan-kelebihan tersebut. Ya, maaf…
Bagaimanapun juga, keduanya termasuk kamera mirrorless entry level yang punya fitur sebelas dua belas dengan kamera DSLR. Soal kualitas jepretan, saya kira itu selera masing-masing karena tiap pabrikan sudah punya pakem dan ciri khasnya masing-masing, bukan?