MOJOK.CO – Elon Musk baru saja resmi mengganti logo Twitter menjadi X. Banyak yang meledek, tapi bagi saya ini langkah awal menciptakan aplikasi super.
Bukan Elon Musk namanya kalau nggak bikin geger. Minimal, bikin gebrakan baru. Di level yang nyaris sama, standar Elon Musk ini saya rasa sudah setara junjungan kita semua, Aldi Taher. Sekali goyang, viral seluruh dunia persilatan. Dan kali ini, pria eksentrik itu bikin geger karena sudah ketok palu akan mengubah logo media sosial miliknya, yaitu Twitter, dari burung berwarna biru, menjadi X.
Ya, kamu nggak salah baca. Elon akan mengubah, bahkan sudah melakukan uji coba, logo Twitter menjadi huruf X saja. Sebuah keputusan yang tentu bikin kaget dunia. Padahal, untuk anak 90-an yang hidup di zaman SMS bayar per kata, huruf X dipakai untuk mengganti “nya”. Bagi Elon Musk, mungkin ini awal dari sesuatu yang besar.
Uji coba juga sudah dilakukan Elon Musk pada Senin (24/7) malam waktu Indonesia. Coba saja cek Twitter versi web. Kamu akan menemukan bahwa logo burung biru yang menjadi favorit Jack Dorsey sudah resmi berubah menjadi X. Sebuah logo baru dengan dominasi warna hitam dan garis warna putih di pinggir hurufnya. Dan entah kenapa, secara personal, saya suka pergantian ini.
Rebranding logo Twitter sebagai usaha Elon Musk untuk menangkap semangat zaman
Selain obsesi Elon Musk ke huruf X yang sudah menjadi rahasia umum di Amerika sana, pergantian logo Twitter menjadi X cukup menarik buat saya. Di era modern, rebranding nama brand atau logo dari brand acap dipakai sebagai momentum untuk menangkap semangat zaman.
Era serba wasweswos kayak sekarang ini memang butuhnya yang less is more, ceunah. Jadi, makin simpel, semakin keren. Makanya, kan, sekarang lagi banyak tuh orang yang foto WA-nya nggak pake DP atau jumlah postingan IG-nya 0 padahal punya pengikut seribu sampai dua ribu orang. Ya mungkin, karena less is more. Siapa tahu, kan?
Tapi kembali lagi ke X. Buat saya, ini langkah yang asoy. Meski dikritik (ya tentu saja, Elon Musk kan magnet kritik), tapi saya yakin orang akan tetap loyal ke X alias Xwitter. Contohnya sudah sangat jelas. Coba hitung berapa lama, deh, Threads dari Meta bertahan sebagai sebuah tren? Nggak sampai satu bulan, kan. Ya, orang akan kembali ke Twitter. Bahkan setelah terjadi perubahan fitur yang dianggap aneh. Namun, begitulah kelakuan Elon. Aneh, gila.
Kita sama-sama tahu, bahwa jauh di bawah alam sadar kita semua, Threads asyik di awal saja karena ya mostly FOMO (fear of missing out). Tapi setelahnya, kita kembali lagi ke Twitter. Malahan aslinya Threads itu cuma nambahin kerjaan social media officer saja. Kalau toh fitur dan fungsinya sama, kenapa juga kita harus bertahan lama di Threads kalau masih ada Twitter? Eh salah, X maksudnya.
Obsesi Elon Musk kepada huruf X
Dan ya, nggak usah heran, kenapa dari sekian banyak nama atau pilihan huruf, Elon Musk memilih mengubah logo Twitter menjadi X. Ini nggak ada hubungannya dengan konten bokep, ya. Saya paham, X buat sebagian orang itu lekat dengan pornografi. Tapi, kalau merunut sejarah Elon Musk, pria kelahiran Afrika Selatan ini memang sangat identik dengan huruf X.
Semua dimulai sejak 1999 atau sekitar 25 tahun lalu. Pria berusia 52 tahun itu mendirikan bisnis ambisius bernama X.com, di mana pada saat itu, seperempat abad lalu, Elon sudah membayangkan sebuah revolusi di dunia industri keuangan.
X.com kala itu merger dan menjadi PayPal, seperti yang kita kenal sekarang. Meski sempat kehilangan akses ke domain X.com, pada 2017, dia membeli kembali domain tersebut dari PayPal. Kini, dia akan membuat X.com sebagai landing page ketika kamu mencari versi web dari Twitter.
Tak hanya di situ, kegemaran Elon Musk kepada huruf X berlanjut di bisnis mobil listrik, Tesla. Kita mengenal kemudian seri Tesla Model X. Lalu, di ranah pribadi, jangan lupa, bahkan nama sang anak pun diberi huruf X.
Pada 2020, bersama rekannya kala itu, Grimes, dia menamai anak mereka dengan X AE A-12. Iya, tahu. Sekilas mirip plat nomor, khususnya plat Madiun. Tapi kita sama-sama maklum karena Elon Musk memang wong gendeng.
Nggak cukup di situ, anak kedua mereka, bayi perempuan, juga diberi unsur X dalam namanya, yaitu Exa Dark Siderael Musk. Sekarang, namanya disingkat super padat menjadi Y. Iya, Y saja. Persis kayak chat pacar kamu kalau ngambek terus kita pamit main, pasti jawabnya “Y”, kan.
Impian besar Elon dengan mengubah logo Twitter menjadi X
Tapi satu poin penting dari perubahan logo Twitter menjadi X adalah omongan Elon Musk sekitar 1 atau 2 tahun lalu. Secara terbuka, bos Tesla ini menyebut bahwa impian besarnya adalah membuat aplikasi super alias super app yang memungkinkannya jadi one step platform untuk semuanya. Dia membandingkan itu semua dengan WeChat, super app buatan Cina yang mengombinasikan media sosial dengan payment, game, hingga layanan ojek alias ride-hailing.
“Tidak ada yang setara dengan WeChat di luar Cina. Pada dasarnya, Anda hidup di WeChat di Cina. Jika kita bisa membuat ulang yang seperti itu dengan Twitter, kita akan sukses besar,” ujar Elon dikutip dari The Verge, 17 Juni 2022 lalu.
Jadi, silakan hujat perubahan ini dengan olok-olok Xwitter atau apa pun itu. Tapi kalau kamu sudah hafal kelakuan Elon Musk, perubahan logo Twitter menjadi X nampaknya akan jadi the next big thing di dunia digital.
Dan, bagi saya, ini sangat menarik.
Penulis: Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Seperti Cristiano Ronaldo, Elon Musk Itu Megalomania Sinting! RIP Twitter! dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.