MOJOK.CO – Sebagai pesaing Razer Phone dan Xiaomi Black Shark, Asus ROG Phone hadir dengan membawa beberapa kelebihan dan aksesori-aksesori tambahan menarik lainnya untuk memberikan pengalaman baru kepada pengguna game.
Bicara soal ponsel untuk pecandu mobile game, tidak elok rasanya untuk tidak menyebut ponsel gaming debutan Razer Phone dan Black Shark. Razer Phone dibuat oleh perusahaan Razer dan dirilis pertama kali pada November tahun lalu. Sedangkan Black Shark dibikin oleh anak perusahaan Xiaomi dan rilis pertama kali pada bulan April lalu.
Tak seperti smartphone pada umumnya, ponsel gaming semacam itu pastilah dipersenjatai dengan spesifikasi perangkat keras yang jauh di atas rata-rata. Dengan semakin gesitnya perkembangan mobile processor serta aplikasi game yang kian banyak digemari, ponsel gaming telah menjadi semacam kebutuhan. Pengguna sudah tak perlu lagi khawatir ponselnya bakal nge-lag, cepat panas, atau kehabisan storage saat menjalankan aplikasi game karena sudah diantisipasi dengan spek perangkat keras yang mumpuni.
Melalui ROG Phone yang diumumkan bulan Juni ini, Asus jelas tak mau ketinggalan untuk ikut menyasar ceruk bisnis ponsel gaming. ROG Phone adalah label khusus gaming milik Asus yang pertama kali diluncurkan pada pembukaan pameran teknologi Computex 2018 di Taipei, Taiwan. Sebelumnya, Asus lebih dulu memperkenalkan istilah Asus ROG untuk menyebut jajaran laptop gaming.
Selain menawarkan desain fisik yang futuristik, Asus juga mengenalkan beraneka macam aksesori yang kompatibel dengan ROG Phone. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna saat bermain game.
Apa saja aksesori tambahan yang dimaksud? Sabar ya, mari kita ulik terlebih dahulu spesifikasi ROG Phone sebelum membahas soal aksesori.
ROG Phone dilengkapi panel layar AMOLED yang terkenal jernih dan tajam. Ukuran layarnya sebesar 6 inci dengan resolusi 1080 x 2160 piksel serta aspek rasio layar 18:9. Tidak ada yang spesial di bagian ini dibandingkan kebanyakan ponsel high-end pada umumnya kecuali jenis layarnya yang lebih baik dari IPS LCD seperti yang digunakan pada Razer Phone dan Black Shark.
ROG Phone dipacu oleh prosesor berjenis Snapdragon 845 yang sudah dioprek hingga menghasilkan kecepatan pemrosesan lebih tinggi hingga 2,96 GHz. Untuk diketahui, nilai default kecepatan Snapdragon 845 adalah 2,8 GHz. Meski kenaikannya tidak cukup signifikan, kecepatan prosesor 2,96 GHz sudah tergolong tinggi untuk memberi tenaga sebuah ponsel gaming yang juga disokong oleh pengolah grafis Adreno 630.
Bagaimana dengan kapasitas penyimpanannya? Tenang, ponsel ini sudah dilengkapi dengan 8 GB RAM dan penyimpanan internal sebanyak 128 GB atau 512 GB, tanpa slot mikro SD.
Cukup masuk akal untuk mengantisipasi ukuran file dan data aplikasi game yang maha besar misalnya game-game seperti Metal Gear Rising Revengeance (5,5 GB), Asphalt 8 (3 GB), Need For Speed (3 GB), GTA San Andreas (2,44 GB), dan sebagainya. Tidak lucu kan, kalau ponsel gaming kok penyimpanan internalnya masih di bawah 32 GB, ehehe~
Bagaimana dengan kapasitas baterainya? Hmm, dengan kapasitas 4.000 mAh, ROG Phone diklaim bisa bertahan bermain game secara nonstop hingga tujuh jam. Bagian menariknya adalah baterai ponsel ini dilengkapi dengan teknologi Hypercharge 20W.
Teknologi tersebut mampu meningkatkan proses pengisian daya hingga 20W, sekaligus menurunkan temperatur saat pengisian daya. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 33 menit untuk mengisi daya hingga 60% dan 60 menit untuk mengisi daya hingga 85%.
Beberapa aksesori yang dikenalkan untuk melengkapi ROG Phone yaitu Asus WiGig Dock, Mobile Desktop Dock, TwinView Dock, serta AeroActive Cooler. Tentu saja aksesori-aksesori tersebut dijual terpisah dengan perangkat ponsel.
Asus WiGig Dock adalah peranti tambahan yang bisa membuat Rog Phone berfungsi sebagai konsol portabel semacam Nintendo Switch. Peranti tersebut memungkinkan ROG Phone tersambung secara nirkabel ke sebuah layar televisi berukuran besar.
Mobile Desktop Dock berfungsi untuk menghubungkan ponsel dengan layar yang lebih besar, sekaligus menyambungkan keyboard dan mouse untuk mengontrol aplikasi game. Bila sekadar ingin bermain game pada layar yang lebih portabel, bisa gunakan aksesori TwinView Dock. Dock jenis ini membuat ROG Phone menjelma menjadi tampilan dual screen. Layar ponsel sebagai layar utama, sedangkan layar satunya lagi disediakan oleh TwinView Dock.
Ponsel menjadi cepat panas jika terus menerus digunakan untuk bermain game. Prosesor ROG Phone sendiri sebenarnya juga sudah dilengkapi dengan sistem penahan rasa panas saat memainkan game-game berat. Namun, AeroActive Cooler bisa menjadi aksesori tambahan khusus untuk mendinginkan ponsel agar lebih nampol. Aksesori ini berupa kipas yang diletakkan di bagian punggung ponsel untuk mengantarkan panas dari dalam ke luar.
Sebagai perbandingan, saat ini harga Black Shark dibanderol hingga 7,7 juta rupiah. Sedangkan Razer Phone dibanderol hingga harga 9,7 juta rupiah. Sementara itu, hingga tulisan ini ditulis, belum ada informasi resmi berapa harga pas untuk ROG Phone. Namun, dengan melihat spek yang sedikit lebih tinggi dibanding dua pesaing lainnya, harga banderol ROG Phone sepertinya akan sedikit lebih mahal. Ponsel ini kemungkinan baru masuk ke Indonesia pada kuartal akhir tahun ini.
Ngomong-ngomong soal ponsel gaming, akankah ponsel semacam ini kelak akan sepopuler N-Gage atau justru bakal menggantikan konsol game? Yuk, ceritakan ponsel gaming favoritmu di kolom komentar!