[MOJOK.CO] “Fans Jonghyun tunjukan solidaritas untuk Palestina.”
Kematian Jonghyun, personil idol gurp SHINee, memukul banyak orang. Duka dan doa mengalir, tetapi tak berhenti sampai di situ, kematian Jonghyun sebenarnya adalah representasi betapa kita kerap abai pada masalah depresi. Kesehatan mental menjadi sebuah kemewahan, kita dipaksa untuk terus baik-baik saja, tanpa ada jeda untuk mengakui bahwa ada yang masalah dengan bagaimana cara kita hidup.
Polemik kemudian lahir. Kematian Jonghyun yang diduga bunuh diri menjadi bahan ejekan. Penggemarnya dirisak dengan berbagai makian. “Plastik bunuh diri peduli, Palestina ribuan cuek saja,” kata mereka. Tentu tak ada strata dalam kematian, tapi whataboutism melahirkan duka baru. Seolah-olah kematian diukur dari statistik, siapa yang paling banyak lebih pantas didukai daripada yang ssedikit. Tapi apakah seluruh fans Jonghyun dan K-Pop mendendam?
Inisiatif kemudian muncul di kitabisa.com. Seorang penggemar SHINee dan Kim Jonghyun membuka donasi untuk kemanusiaan. Kampanye ini dibuka pada 20 Desember 2017 tepatnya pukul 16:06, dan hanya dalam waktu kurang dari 24 jam campaign ini sudah menembus angka lebih dari 80an juta dari 1000 donatur dari target awal.
“Saya tak menyangka donasi akan sebesar dan secepat ini. Sekali lagi ini membuktikan rasa cinta kami terhadap sosok idola kami Jonghyun oppa,” tulis si penggalang dana di Kita Bisa.
Saat ini dana yang terkumpul mencapai Rp272.755.977, atau 273 persen dari target yang direncanakan.
Data The Korea Foundation menyebut ada 35,59 juta penggemar kebudayaan Korea di seluruh dunia pada 2015. Angka ini naik 63 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 21,82 juta fans. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki populasi fans K-Pop yang padat. Aksi kepedulian ini tentu jawaban yang sangat telak terhadap tuduhan anti empati terhadap dunia. Dalam waktu beberapa hari para penggemar yang diejek sebagai “fans plastik” ini mampu mengumpulkan ratusan juta untuk kampanye kemanusiaan. Bisakah anda melakukan hal serupa?
Berbagi komentar dalam laman kampanye Kita Bisa menunjukkan betapa kemanusiaan masih punya harapan.
“You’ve worked hard, Jjong. I really pray for your happiness. Even when you’re already gone you can make people do this good deed together,” tulis Mully Herdina Utami.
“Kepergian Jonghyun memberikan kita banyak pelajaran tentang kehidupan, tentang bagaimana menghargai perasaan dan permasalahan orang lain,” tulis akun anonim di status itu.
Semangat dan kepedulian juga ditunjukkan di Facebook serta Twitter. Berbagai akun menggunakan avatar mawar untuk menunjukan kepedulian dan duka. Orang-orang mulai sadar bahwa isu kesehatan mental adalah hal yang serius. Bukan sesuatu yang bisa ditertawakan atau sekedar jadi lelucon.
Jika kamu tertarik untuk melakukan donasi bersama kawan-kawan K-Pop ini, kamu bisa membuka halaman ini. Menariknya kepedulian fans K-Pop ini bukan yang pertama. Di banyak kesempatan penggemar idol grup lain juga secara berkala mengadakan acara donasi dan amal atas nama idola mereka.
“Yes, kpop stan kalo udah nyumbang gila2an, setiap ulangtaun idolanya, fanbasenya biasanya nyumbang ke yayasan yg di concern sama idolnya. Kayak Dara, wkt itu prnh dara ultah dan fanbasenya galang dana untuk didonasiin untuk rs kanker anak2 korea,” tulis akun twitter @happytigerabit
Solidaritas ini lahir dari rasa cinta dari penggemar terhadap idola. Sesuatu yang mungkin tak bisa dipahami oleh mereka yang hanya bisa membenci. Semangat ini akan mendorong kita untuk berbuat hal yang lebih baik lagi. Fans K-Pop sudah membuktikan bahwa mereka tak sekedar mencintai apa yang tampak, tapi juga berusaha mengamalkan nilai yang dipercayai idolanya.
Selamat jalan Jonghyun, terima kasih.